11.11.2025
Waktu membaca: 4 menit

Timnas Indonesia U-17 Akhiri Fase Grup dengan Kemenangan, Tapi Gagal Lolos Piala Dunia

Timnas Indonesia U-17 Akhiri Fase Grup dengan Kemenangan, Tapi Gagal Lolos Piala Dunia

Timnas Indonesia U-17 menutup perjalanan mereka di ajang Piala Dunia U-17 2025 dengan kemenangan bersejarah Honduras U-17. Bertanding di Aspire Zone, Doha, Qatar, pada Senin, 10 November 2025, skuad Garuda Muda sukses menumbangkan Honduras dengan skor 2-1 dalam laga terakhir Grup H (DetikSport, 10/11).

Dua gol Indonesia dicetak oleh Evandro Florasta melalui titik putih pada menit ke-52 dan Fadly Alberto di menit ke-72. Honduras sempat memperkecil kedudukan lewat penalti Luis Suazo di menit ke-54 (CNN Indonesia, 10/11).

Kemenangan ini menjadi yang pertama bagi Timnas Indonesia U-17 sepanjang keikutsertaan mereka di Piala Dunia 2025, sekaligus menandai sejarah baru sebagai satu-satunya negara ASEAN yang pernah menang di ajang Piala Dunia U-17 (Media Indonesia, 10/11).

Garuda Muda Habis-Habisan di Laga Terakhir

Pelatih Nova Arianto menurunkan skuad terbaik dengan formasi 3-5-2. Posisi penjaga gawang diisi oleh Mike Rajasa Hoppenbrouwers, disokong trio bek Putu Panji, Mathew Baker, dan Eizar Tanjung.

Di lini tengah, Evandro Florasta, Nazriel Alvaro, Zahaby Gholy, dan Muhammad Algazani mengatur ritme permainan, sementara Fadly Alberto dan Mierza Firjatullah menjadi ujung tombak serangan (Tribunnews, 10/11).

Dominasi Indonesia terlihat jelas di babak kedua, di mana Garuda Muda mampu menekan dan memanfaatkan peluang dengan lebih efektif. Gol penalti Evandro menjadi titik balik kepercayaan diri tim, sebelum Fadly Alberto menutup laga dengan penyelesaian cemerlang di depan gawang Honduras (Bola.com, 10/11).

Harapan yang Pupus di Ujung Asa

Sayangnya, meskipun menang, Timnas Indonesia U-17 tetap gagal melangkah ke babak 32 besar.
Dengan raihan 3 poin dari tiga laga, Indonesia hanya menempati posisi ketiga Grup H di Brasil dan Zambia. Dari klasemen peringkat tiga terbaik, Indonesia berada di posisi kesembilan, kalah selisih gol dari tim-tim lain yang memiliki poin sama (Tribunnews, 10/11).

Itu berarti Indonesia gagal masuk ke dalam delapan besar peringkat ketiga terbaik yang berhak melaju ke babak gugur (Wow Tribunnews, 10/11).

“Anak-anak sudah berjuang maksimal. Kami membawa pulang kemenangan bersejarah dan pengalaman besar untuk masa depan sepak bola Indonesia,” ujar pelatih Nova Arianto usai laga (Kitagaruda.id, 10/11).

Performa dan Statistik: Lebih Baik dari 2023

Meski tersingkir, performa Indonesia tahun ini jauh lebih progresif dibanding edisi sebelumnya.
Pada Piala Dunia U-17 2023, yang digelar di Indonesia, Garuda Muda mengakhiri Grup A dengan dua hasil imbang—melawan Ekuador (1-1) dan Panama (1-1)—serta kalah dari Maroko (1-3). Kala itu, Indonesia mengumpulkan dua poin dan gagal lolos ke babak selanjutnya (Tempo, 11/11).

Sementara di edisi 2025, skuad muda Indonesia berhasil mencatat satu kemenangan, meski sebelumnya kalah dari Zambia (1-3) dan Brasil (0-4) (Okezone, 10/11). Secara produktivitas, total tiga gol berhasil dicetak dalam fase grup—menunjukkan peningkatan efektivitas serangan dibanding dua tahun lalu.

Catatan Sejarah Gol Garuda Muda di Piala Dunia U-17

Hingga kini, hanya lima pemain Indonesia yang pernah mencetak gol di ajang Piala Dunia U-17, dengan total enam gol. Mereka adalah:

  • Arkhan Kaka (2 gol – edisi 2023)
  • Muhammad Nabil Asyura (1 gol – edisi 2023)
  • Muhamad Zahaby Gholy (1 gol – edisi 2023)
  • Evandro Florasta (1 gol – edisi 2025)
  • Fadly Alberto (1 gol – edisi 2025)

Arkhan Kaka masih menjadi top skorer Indonesia di Piala Dunia U-17, sementara Fadly dan Evandro menambah daftar pencetak gol Garuda Muda di pentas dunia (Bola.net, 11/11).

ASEAN Masih Tertinggal

Kemenangan Indonesia Honduras sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai negara ASEAN paling sukses di ajang Piala Dunia U-17.
Sebelumnya, Thailand sempat tampil di edisi 1997 dan 1999, namun tak pernah mengantongi satu poin pun selama dua kali keikutsertaan mereka (Antara, 11/11).

Dengan dua kali tampil di Piala Dunia U-17 (2023 dan 2025), Indonesia kini tercatat sebagai wakil Asia Tenggara dengan performa paling kompetitif di turnamen kelompok usia dunia tersebut.

Evaluasi dan Harapan ke Depan

Meski gagal melaju ke babak gugur, perjalanan Timnas Indonesia U-17 di Qatar dianggap sebagai pencapaian yang positif. Pengalaman tampil di dua edisi berturut-turut memberi modal besar bagi pembinaan pemain muda Indonesia ke depan.

“Ini bukan akhir, tapi langkah awal menuju generasi emas sepak bola kita,” tulis PSSI dalam pernyataan resminya (PSSI Official, 11/11).

Dengan performa yang makin matang, disiplin taktik yang mulai terbentuk, dan mentalitas kompetitif di level dunia, Timnas Indonesia U-17 diyakini akan menjadi fondasi kuat bagi masa depan Garuda di level senior.