17.11.2025
Waktu membaca: 3 menit

Sinner Pertahankan Gelar ATP Finals 2025 di Turin

Sinner Pertahankan Gelar ATP Finals 2025 di Turin

Petenis peringkat satu dunia, Carlos Alcaraz dan petenis peringkat dua dunia, Jannik Sinner, telah menjadi poros dominasi tenis putra sepanjang musim 2025. Total 13 gelar berhasil mereka kumpulkan, termasuk seluruh rangkaian Grand Slam, menjadikan keduanya pusat perhatian dalam persaingan sengit di level tertinggi. Musim luar biasa itu pun mencapai klimaks yang pantas ketika mereka dipertemukan dalam laga penentu gelar ATP Finals di Turin, ajang indoor paling prestisius di kalender tenis dunia.

Atmosfer Meriah dan Awal Pertandingan yang Intens

Disaksikan publik tuan rumah yang memadati stadion, Jannik Sinner menampilkan permainan terbaiknya dari awal hingga akhir. Sorotan lampu terang menyelimuti lapangan, sementara atmosfer riuh mendukung petenis Italia itu untuk menghadirkan performa memukau. Sinner terus menekan dari area baseline dengan kombinasi kecepatan, akurasi, serta penggunaan teknik-teknik yang mengingatkan pada gaya Carlos Alcaraz, termasuk beberapa lob brilian yang membuat penonton terpukau.

Ujian berat pertama muncul pada kedudukan 5-6, 40/A di set pembuka. Pada momen kritis tersebut, Sinner menunjukkan keberanian luar biasa ketika ia menyelamatkan set point melalui servis kedua berkecepatan 188 km/jam. Respons dingin dan presisi itu menjadi titik balik yang mengokohkan mentalitas juara sang petenis tuan rumah.

Ketika pertandingan berjalan semakin sengit, Sinner memperpanjang momentum untuk mengamankan kemenangan dalam duel selama 2 jam 15 menit. Dengan hasil ini, ia resmi bergabung bersama legenda tenis John McEnroe dan Boris Becker sebagai petenis putra pertama yang mampu menjuarai ATP Finals di kandang sendiri.

Perjalanan Menjadi Juara: Konsistensi dan Kepercayaan Tim

Usai memastikan gelar, Sinner tampak emosional dan langsung memeluk timnya. Ia menegaskan bahwa keberhasilan musim ini bukan hanya hasil kerja keras pribadi, tetapi juga dukungan penuh dari orang-orang terdekat dalam timnya.

“Kami atlet individual, tetapi tanpa tim saya, ini mustahil. Merayakan trofi ini di akhir musim setelah beberapa musim yang begitu intens, maka tidak ada akhir yang lebih baik daripada ini,” ujar Sinner usai menerima trofi juara (Ligaolahraga, 17 November 2025).

Dalam kesempatan lain, Sinner menambahkan, “Itu pertandingan yang sangat, sangat ketat. Saya mengamankan set point di set pertama dan saya merasa sangat gembira dengan bagaimana saya mengatasi situasinya, ini sangat berarti bagi saya.”

Bangkit di Set Kedua dan Perpanjang Rekor Tak Terkalahkan Indoor

Memasuki set kedua, petenis unggulan kedua tersebut sempat tertinggal break point. Namun, Sinner sekali lagi memperlihatkan ketenangannya. Ia mampu meredam variasi agresif Alcaraz dan justru berbalik memegang kendali permainan hingga meraih kemenangan final.

Dengan hasil ini, Sinner mencatatkan 31 kemenangan beruntun di turnamen indoor. Kekalahan terakhirnya terjadi dua musim lalu, ketika ia menyerah dari Novak Djokovic di final ATP Finals. Sejak saat itu, ia telah merebut gelar indoor di Rotterdam, Wina, Paris, serta dua kali di Turin, selain memberikan kontribusi besar dalam dua keberhasilan Italia di ajang Davis Cup.

Catatan Bersejarah dan Dominasi di Turin

Sinner kini mengantongi rekor 10-0 dari dua partisipasi terakhir di ATP Finals, termasuk rekor sempurna 5-0 pada edisi tahun ini. Juara Australian Open 2025 itu juga membawa pulang hadiah kemenangan sebesar US$5.071.000 — hadiah terbesar dalam sejarah ATP Finals.

Tak hanya itu, ia juga mencatatkan persentase kemenangan terbaik dalam sejarah turnamen, yakni 88,2 persen, melewati rekor Ilie Nastase. Dari sisi head to head melawan Alcaraz, Sinner kini memiliki catatan 6-10, namun dua kemenangan penting — di Wimbledon dan Turin — mengirimkan pesan kuat bahwa era tenis pria saat ini ditentukan oleh rivalitas mereka.

“Pertandingan kali ini sangat menyulitkan. Bertanding melawan Carlos, Anda harus bermain dengan permainan terbaik Anda. Saya servis dengan sangat baik, tetapi ia adalah salah satu pengembali terbaik. Tentunya ada Novak. Tetapi saya merasa sangat gembira. Itu pertandingan yang sengit, tetapi mengakhiri musim seperti ini berarti banyak bagi saya. Ini sungguh mengagumkan,” tutur Sinner (Ligaolahraga, 17 November 2025).