07.10.2025
Waktu membaca: 3 menit

Rumor Pembubaran Divisi Dota 2 Talon Esports Menguat

Ws of Talon Esports 2025

Selepas fase reshuffle dalam skena esports Dota 2 beberapa waktu ke belakang, Talon Esports menjadi salah satu nama yang memantik kontroversi kuat terkait status finansial mereka yang mengancam kelanjutan divisi Dota 2 yang mereka miliki sejak tahun 2021.

Kabar tak menyenangkan ini pertama kali mencuat ketika CEO Talon Esports, Sean Zhang, disebut dalam sebuah cuitan yang menguak kesehatan finansial organisasinya yang mengalami masalah sehingga Ia harus meminta bantuan dari organisasi lain. Meski masalah di antara dirinya dengan pihak kedua dikabarkan selesai, diduga kondisi finansial tim tersebut masih belum positif hingga hari ini.

Tanpa adanya informasi lebih lanjut, tim tersebut meneruskan perjalanannya untuk menembus kompetisi-kompetisi besar selepas The International 2025 lalu. Sayangnya, tak ada pencapaian yang signifikan dari mereka, dan secara diam-diam para pemain yang tercatat sebagai bagian dari lineup tim yang berbasis di Thailand itu hengkang dan bergabung dengan tim lain. Bahkan yang terbaru, mereka kehilangan sang pemain andalan, Nuengnara “23savage” Teeramahanon, yang tiba-tiba keluar setelah dikontrak kembali oleh tim itu.

Dalam unggahannya, 23 merespon bahwa keputusannya untuk hengkang dari Talon Esports salah satunya karena situasi buruk yang belum dijelaskan secara lengkap olehnya. Dan sentimen tersebut baru saja digaungkan oleh manajer tim, Zac “Lane” Alfon, yang juga memutuskan untuk keluar dan memberikan pertanda bahwa tim tersebut memang masih memiliki masalah seperti yang telah dibahas oleh media sejak beberapa waktu terakhir.

Selain 23, pemain yang baru saja meninggalkan tim tersebut adalah Wei “Ws” Shen yang kini telah terdaftar sebagai bagian dari skuad baru Vici Gaming. Dan beberapa bulan sebelumnya, mereka juga telah berpisah dengan Carlo “Kuku” Palad dan Tri “Jhocam” Kuncoro yang sekarang memperkuat Team Nemesis dan Boom Esports.

Kepergian mereka menyisakan Rafli “Mikoto” Rahman, Worawit “Q” Mekchai, dan Chon “Oli” Kien sebagai personil dalam divisi Dota 2-nya. Walau demikian, mereka diprediksi akan mengikuti jejak rekan-rekannya bila situasi dalam organisasi tersebut tidak segera menemukan titik terang sebelum kompetisi besar selanjutnya dimulai.

Masih ada jadwal menanti

Situasi terkini dalam markas Talon Esports tentunya memunculkan pertanyaan besar mengenai status mereka dalam kompetisi-kompetisi selanjutnya yang akan dimulai sebentar lagi. Seperti yang diketahui, organisasi tersebut telah diundang sebagai salah satu peserta untuk babak kualifikasi Asia Tenggara menuju turnamen Res Unchained 2 dalam tiga hari mendatang.

Selain itu, mereka juga terdaftar sebagai tim undangan untuk kompetisi Blast Slam 4 yang akan diadakan di Singapura pada tanggal 14 Oktober nanti. Sedangkan mendekati akhir tahun, mereka dijadwalkan berangkat ke Eropa untuk bertarung dalam panggung ESL DreamLeague Season 27.

Apabila gagal mengumpulkan skuad dan memenuhi regulasi yang ditetapkan organiser kompetisi, bukan tidak mungkin mereka akan mengalami nasib serupa yang dialami Gaimin Gladiators beberapa minggu sebelum TI 2025 lalu.

Di sisi lain, belum ada kejelasan apakah kondisi finansial ini juga akan mempengaruhi divisi Talon Esports lainnya yang berada di Asia Tenggara, khususnya Valorant dan Honor of Kings. Sekadar informasi, divisi Valorant mereka baru saja ditinggalkan oleh tim pelatihnya dan divisi HoK akan menghadapi turnamen regional dalam waktu dekat.