24.09.2025
Waktu membaca: 3 menit

RRQ Tersingkir dari Champions Paris 2025, Monyet Masih Jaga Mental Positif

Monyet and Kushy from RRQ

Personil skuad Valorant RRQ, Cahya “Monyet” Nugraha, baru-baru ini menunjukkan mental positifnya dalam sesi pers selepas kekalahan terakhir timnya dalam fase grup VCT Champions Paris 2025.

Sesuai hasil terakhir, RRQ dipastikan gugur setelah mengakhiri perjalanan di Grup B dengan total 1 kemenangan dan 2 kekalahan. Hasil negatif yang mereka peroleh berasal dari pertandingan melawan sang raksasa EMEA, Fnatic, dan Made in Brazil babak penentuan terakhir.

Kekalahan tersebut membuat jumlah perwakilan VCT Pacific di laga playoff menipis karena T1 yang bertanding di Grup D turut tereliminasi di hari terakhir saat meladeni G2 Esports. Kini, hanya tinggal Paper Rex dan DRX yang akan meneruskan babak selanjutnya dan menjaga asa mereka untuk mencapai final yang bergengsi.

Kendati ini adalah penutup musim yang mengecewakan, beberapa personil RRQ mengatakan bahwa mereka tidak sepenuhnya melihat kekalahan itu sebagai suatu kekecewaan besar. Monyet mengatakan bahwa momen-momen besar dari musim ini, ditambah pengalamannya menembus kompetisi sekelas Champions, telah menjadi dorongan untuk tampil lebih baik tahun depan.

“Melihat tim-tim VCT Pacific angkat piala di Bangkok dan Toronto musim ini menjadi sebuah motivasi besar buat saya untuk bersemangat mengikuti jejak mereka. Saya hanya berharap bisa mengangkat trofi bersama teman-teman saya tahun depan.”

Sekadar informasi, musim ini cukup spesial bagi Monyet karena untuk pertama kalinya Ia berhasil menembus kompetisi global sekelas Champions. Pemain berusia 20 tahun itu pernah bermimpi menembusnya saat masih bermain untuk tim Onic, namun ketika langkahnya semakin dekat, usahanya terjegal oleh perlawanan Boom Esports dalam final Last Chance Qualifier 2022.

Salah satu region favorit penonton

Dua perwakilan VCT Pacific yang tersisa saat ini menunjukkan performa cukup kuat: Paper Rex memenuhi ekspektasi penonton dan menjadi tim pertama yang memenangkan fase grup untuk lolos ke ronde selanjutnya. Sementara itu, DRX yang sempat menyulitkan NRG berhasil menyabet tiket terakhir ke playoff usai menundukkan Team Liquid dua kali dalam babak penentuan.

Dua-duanya masih difavoritkan untuk melaju lebih jauh, namun Paper Rex jelas menjadi pilihan teratas bagi para penonton kompetisi ini. Meski sempat menunjukkan celahnya dalam pertandingan terakhir, para pasukan W Gaming selalu memiliki cara untuk selalu di depan strategi lawannya dengan fleksibilitas dan disiplin yang kuat.

Sementara itu, DRX yang merupakan perwakilan Korea Selatan dalam kompetisi ini memiliki lineup yang memiliki kemampuan mekanik yang luar biasa dan cenderung tampil beda dalam situasi sulit. Walau demikian, mereka masih bermasalah dengan konsistensi strategi yang harus dibenahi apabila ingin memenangkan laga melawan tim yang sangat kompak.

Di luar mereka, RRQ sebenarnya juga cukup difavoritkan sebagai kejutan untuk Champions musim ini, mengingat sang Korean Slayer tampil sangat kuat saat bertanding dalam sirkuit VCT Pacific Stage 1 dan 2 lalu. Sayangnya, gaya permainan ala tim Amerika Selatan dan Eropa terbukti masih cukup menyulitkan mereka.