02.12.2025
Waktu membaca: 5 menit

Predator Baru, Warisan Lama: Beckham, Bellingham & Alexander-Arnold Bawa Era Baru adidas di Lapangan

Predator Baru, Warisan Lama: Beckham, Bellingham & Alexander-Arnold Bawa Era Baru adidas di Lapangan

Sepak bola terus berevolusi dan sepatu yang digunakan para pemainnya ikut berubah. Pada 1 Desember 2025, adidas secara resmi memperkenalkan generasi terbaru dari lini legendaris mereka, Predator. Sepatu ini diklaim sebagai “boot untuk pemain yang mengendalikan setiap momen” menggabungkan warisan klasik dengan inovasi modern. 

Menariknya, peluncuran ini bukan sekadar soal teknologi adidas juga menunjuk wajah-wajah besar dari dua era berbeda sebagai representasi: mantan ikon global David Beckham, serta dua bintang masa kini, Jude Bellingham dan Trent Alexander-Arnold. Kombinasi ini seolah menyatakan: Predator tetap relevan lintas generasi.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Extra Time Indonesia (@idextratime)

Predator 2025: Evolusi dari Warisan ke Era Baru

Menurut rilis resmi adidas, versi terbaru Predator hadir dengan sejumlah penyempurnaan teknis. Salah satu hal paling menonjol adalah kembalinya plate POWERSPINE di sol sepatu sebuah fitur yang dirancang untuk memberi stabilitas midfoot dan mendukung tendangan lebih kuat dan presisi. Selain itu, upper memakai material NANOSTRIKE+ yang ringan, sehingga sepatu lebih responsif untuk tuntutan sepak bola modern. 

Secara visual, Predator baru tetap menjaga elemen khas: garis desain agresif, silhouette ramping, dan identitas “kontrol & presisi”. Namun dibalik itu, ada pengembangan performa: sol yang ringan, upper nyaman dan pas di kaki, serta teknologi yang mempermudah kontrol bola ideal untuk pemain modern yang mengandalkan kecepatan, dribel, dan passing akurat. Versi ini sudah tersedia di toko-toko dan situs resmi adidas sejak 1 Desember, dan diproyeksikan menjadi boot utama musim 2025/2026. 

Beckham: Warisan Predator yang Tak Pudar

Nama David Beckham dan Predator nyaris tak terpisahkan. Pada November 2024, adidas merilis edisi spesial adidas x David Beckham Predator 24 kolaborasi yang merayakan 30 tahun sejarah Predator. Edisi tersebut jadi yang pertama kali menampilkan logo Trefoil dari adidas Originals di boot Predator, menyambung warisan klasik ke gaya modern masa kini. 

Kini, legacy itu diwariskan lanjut lewat versi terbaru: meskipun Predator 2025 hadir dengan teknologi mutakhir, spirit “kontrol & akurasi” yang melekat sejak masa Beckham tetap dijaga. Kehadiran nama Beckham bahkan di spin-off edisi Originals memberi bobot sejarah pada Predator generasi sekarang, menghubungkan nostalgia dengan kebutuhan sepak bola modern. Bagi penggemar, ini bukan hanya soal performa tapi soal identitas. Predator bukan sekadar sepatu: ia bagian dari sejarah sepak bola, dari free kick epik Beckham sampai aksi pemuda masa kini di lapangan.

Predator Baru & Wajah Baru: Bellingham dan Alexander-Arnold

Untuk mewakili era kontemporer, adidas memilih Jude Bellingham dan Trent Alexander-Arnold sebagai wajah kampanye “Predator 2025”. Nama mereka muncul dalam rilis resmi sebagai pemain yang akan mengenakan versi terbaru Predator di lapangan. Menurut media sepak bola internasional, Bellingham dianggap sebagai “poster boy” kebangkitan Predator. Sebagai gelandang tengah modern yang mengandalkan kontrol, transisi cepat, dan visi permainan, Bellingham dinilai cocok membawa filosofi Predator ke generasi baru. 

Alexander-Arnold bek kanan kreatif dari Liverpool juga telah menggunakan Predator sejak beberapa waktu lalu. Menurut situs spesialis sepatu bola, ia memakai model Predator sejak 2023, dan terus menjadi salah satu wakil lini belakang yang mengandalkan kontrol, crossing, dan distribusi dari boot tersebut. Kombinasi nama-nama ini menunjukkan transisi sempurna: dari generasi 90-an/2000-an (Beckham) ke generasi 2020-an (Bellingham & Alexander-Arnold), Predator diposisikan kembali sebagai boot elite yang relevan lintas zaman. Pembaruan Predator bukan hanya soal fashion atau nostalgia ia membawa arti penting bagi performa di lapangan:

  • Kontrol & presisi: Dengan Strikeskin, fold- tongue (cukup populer kembali), dan fit nyaman, boot ini cocok untuk pemain yang mengandalkan kontrol bola dan passing presisi, seperti gelandang dan playmaker. 
  • Kecepatan & fleksibilitas: Sol ringan + material upper canggih membantu pemain bergerak cepat cocok untuk winger, bek, hingga gelandang box-to-box.
  • Warisan & gaya: Untuk penggemar dan kolektor, Predator kini menawarkan paket lengkap: performa modern + desain ikonik + sejarah panjang.

Bahkan menurut review di komunitas internal pengguna sepatu sepak bola, Predator terbaru dianggap sebagai “boot serbaguna” bisa dipakai di rumput alami, firm ground, hingga artificial turf (AG), asalkan memilih varian stud plate dan model yang tepat. 

Tantangan & Ekspektasi ke Depan

Meski begitu, transisi dari generasi lawas ke generasi baru tidak selalu mulus. Bagi sebagian pemain, nostalgia dengan Predator klasik (kulit, bentuk, feel) masih melekat kuat. Beberapa pengguna di komunitas bola mengaku butuh waktu adaptasi terutama soal feel bola & tekanan stud ketika menendang. 

Namun adidas telah menyatakan bahwa perubahan ini adalah evolusi, bukan revolusi mereka bekerja dengan masukan dari para pemain profesional agar Predator 2025 tetap mempertahankan karakter “boot kontrol + serang” sekaligus menyesuaikan tuntutan sepak bola modern. Yang jelas: harapan besar disematkan pada Predator terbaru. Baik untuk di lapangan hijau, maupun di rak kolektor sneaker/sepatu bola.

Peluncuran Predator generasi terbaru oleh adidas dengan dukungan nama besar seperti Beckham, Bellingham, dan Alexander-Arnold menandai babak baru bagi boot legendaris ini. Predator bukan sekadar ikon masa lalu ia kini kembali relevan, mengusung teknologi modern tanpa meninggalkan DNA klasik.

Bagi pemain pro: Predator 2025 menawarkan kombinasi kontrol, kecepatan, dan fleksibilitas cocok untuk gaya permainan modern yang serba cepat. Bagi penggemar: ia adalah jembatan antara nostalgia dan masa depan, antara legend dan modernitas.