17.11.2025
Waktu membaca: 2 menit

Pirelli: Simulasi Downforce F1 2026 Tidak Menentukan Siapa Akan Dominan

Pirelli: Simulasi Downforce F1 2026 Tidak Menentukan Siapa Akan Dominan

Saat tim Formula 1 mulai mempersiapkan musim 2026, simulasi awal downforce menunjukkan variasi yang signifikan antar tim, memicu spekulasi tentang mobil mana yang akan tercepat. Namun, Menurut Pirelli Motorsport Director Mario Isola, dikutip Motorsport.com, prediksi ini tidak boleh dianggap sebagai penentu pecking order juara.

“Angka-angka itu hanyalah simulasi yang menunjukkan ekspektasi tim, bukan performa nyata yang terlihat di lintasan,” ujar Isola.

Simulasi tersebut lebih difokuskan pada pengembangan ban, untuk memperkirakan beban yang akan diterima ban 18 inci baru, bukan memprediksi tim mana yang akan memimpin klasemen musim depan.

Mengapa Simulasi Bisa Menyesatkan

Tim mengirim prediksi level downforce ke Pirelli agar pemasok dapat memastikan integritas ban pada beban tertinggi yang diperkirakan. Meskipun prediksi untuk 2026 sangat bervariasi, Isola menekankan bahwa angka tersebut tidak menentukan waktu putaran atau hasil performa mobil.

“Meski Anda memiliki beban lebih tinggi di depan atau belakang, itu tidak otomatis membuat mobil lebih cepat. Hal ini juga tergantung pada drag dan banyak faktor lain,” jelasnya.

Isola juga menanggapi beberapa laporan media yang melebih-lebihkan angka ini:

“Saya sudah membaca artikel yang mengatakan kita sudah tahu siapa tercepat tahun depan. Itu tidak benar — untungnya memang tidak begitu!”

Dampak pada Pengembangan Ban

Variasi simulasi membuat tugas Pirelli dalam mengembangkan kompon dan struktur ban 2026 menjadi lebih kompleks. Ban harus aman dan tahan lama sepanjang musim, termasuk di beban tertinggi yang diperkirakan.

“Sulit bagi tim untuk membuat simulasi yang akurat, tapi kami membutuhkan angka itu. Kami tidak bisa membuat ban yang hanya aman di awal musim tapi tidak untuk akhir musim,” ujar Isola.

Pirelli memulai pengembangan menggunakan C3 sebagai baseline, kemudian menyesuaikan kekerasan kompon dan celah antar kompon untuk mencakup berbagai skenario. Strategi ini memberi fleksibilitas bagi tim walau performa mobil berbeda dari prediksi awal.

Menyiapkan Skenario Beragam

Dengan merancang ban untuk menahan berbagai tingkat beban, Pirelli dapat memilih kompon yang tepat untuk setiap Grand Prix. Kompon lebih keras atau lebih lunak bisa dipilih tergantung performa mobil yang sesungguhnya.

“Jika mobil lebih lambat dari prediksi di awal musim, rentang kompon kemungkinan agak keras. Tapi kami masih bisa memilih kompon lebih lunak untuk balapan tertentu,” jelas Isola.

Kesimpulan: Simulasi ≠ Jaminan Performa

Prediksi downforce awal untuk 2026 berguna untuk pengembangan ban, tetapi tidak dapat diandalkan sebagai indikator siapa yang akan dominan. Tim dan penggemar harus melihat angka ini sebagai panduan teknis, bukan penentu juara. Saat ini, persaingan F1 masih terbuka lebar, dan Pirelli menyiapkan ban yang mampu menangani semua kemungkinan.