28.11.2025
Waktu membaca: 5 menit

Persija vs PSIM: Misi Kado Sempurna HUT ke-97 di GBK

Persija vs PSIM: Misi Kado Sempurna HUT ke-97 di GBK

Persija Jakarta akan menjamu PSIM Yogyakarta pada pekan ke-14 BRI Super League 2025/26 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (28/11/2025) malam. Laga ini bukan hanya soal perebutan tiga poin, tetapi juga jadi momen perayaan ulang tahun Persija yang ke-97 sekaligus “kepulangan” Macan Kemayoran ke GBK setelah lama terusir dari ibu kota.

Keterangan Detail
Laga Persija Jakarta vs PSIM Yogyakarta
Kompetisi BRI Super League 2025/26 – Pekan 14
Tanggal Jumat, 28 November 2025
Stadion Stadion Utama Gelora Bung Karno
Kota Jakarta

Jadwal pertandingan ini tercantum dalam sejumlah laman data pertandingan dan pratinjau laga yang menempatkan duel Persija vs PSIM pada 28 November 2025 di GBK dalam lanjutan Super League.

Laga Ulang Tahun dan Momentum Pulang Kampung Rizky Ridho

Sejumlah media nasional menempatkan laga ini sebagai partai spesial ulang tahun Persija. Suara.com dan TVOne menulis bahwa Persija kembali ke GBK tepat di hari jadinya yang ke-97, menjadikan duel kontra PSIM sebagai bagian resmi rangkaian perayaan HUT Macan Kemayoran.

Sebelumnya, Persija harus mengungsi dan memainkan laga kandang di luar Jakarta karena stadion-stadion di ibu kota kerap digunakan untuk konser dan acara lain. Kini, dengan status “pulang kampung” ke SUGBK, klub ibu kota ingin mengemas laga kontra PSIM sebagai panggung besar: perayaan ulang tahun, reuni dengan Jakmania di stadion terbesar di Indonesia, sekaligus pengukuhan ambisi mereka di papan Super League.


50 Ribu Tiket dan Janji Atmosfer Spesial

Jawa Pos, VOI dan Vivagoal melaporkan bahwa panitia pelaksana menyiapkan sekitar 50 ribu lembar tiket untuk laga ini. Tribune SUGBK juga akan dibuka, dengan target mencatat rekor penonton terbanyak satu laga Super League musim 2025/26.

Jakmania disebut sudah menyiapkan koreografi spesial tiga sisi untuk menyambut ulang tahun ke-97 Persija. Dalam laporan JPNN dan beberapa portal lokal, koreo ini digadang-gadang sebagai salah satu yang paling kompleks dan mahal dari segi produksi, menegaskan bahwa laga kontra PSIM bukan sekadar pertandingan rutin, melainkan pesta besar Macan Kemayoran bersama suporternya.

Modal Panas dan Posisi di Klasemen

Persija datang ke laga ini dengan modal lima kemenangan beruntun di Super League. Suara.com dan sejumlah pratinjau internasional mencatat, rangkaian hasil positif itu mengangkat Macan Kemayoran ke posisi kedua klasemen sementara dengan 26 poin dari 12 laga.

Di sisi lain, PSIM Yogyakarta juga bukan tim yang bisa dipandang sebelah mata. Dalam analisis pratinjau yang mengutip data klasemen, PSIM berada di papan sekitar posisi keempat hingga kelima—dengan 22 poin dari 12 pertandingan, menjadikan mereka salah satu kejutan menyenangkan musim ini.

Form singkat sebelum laga (Liga):

Tim Posisi (sementara) Poin 5 laga terakhir*
Persija 2 26 M–M–M–M–M
PSIM 4–5 22 M–S–M–M–K

*Ringkasan berdasarkan tren kemenangan/hasil di berbagai layanan statistik pratinjau laga.

Dengan jarak empat poin di papan klasemen, hasil laga ini berpeluang mengubah peta persaingan zona . Kemenangan akan menjaga Persija tetap menempel pemuncak klasemen, sementara PSIM berpeluang merapat dan mengganggu kenyamanan Macan Kemayoran di posisi dua.

Kabar Tim Persija: Dua Pilar Kembali, Kapten Absen

Dari sisi komposisi tim, Persija datang dengan kombinasi kabar baik dan kabar buruk. Jawa Pos dan jaringan medianya melaporkan bahwa Allano Lima dan Jordi Amat sudah bisa kembali dimainkan setelah sebelumnya absen karena sanksi.

Kembalinya Allano menambah kreativitas di lini kedua, sementara hadirnya Jordi Amat di jantung pertahanan mengembalikan sosok pemimpin di lini belakang, yang sepanjang awal musim dinilai menjadi salah satu duet tangguh bersama Rizky Ridho.

Namun, di saat yang sama, Persija dipastikan kehilangan sang kapten, Rizky Ridho, yang harus absen karena akumulasi kartu kuning. Jajaran pelatih Macan Kemayoran dipaksa merombak komposisi lini belakang pada laga sepenting ini, dengan opsi menurunkan bek pelapis ataupun mengubah struktur pertahanan.

Absennya Hanif Sjahbandi karena masalah kebugaran juga sempat disorot dalam laporan Kebaca.com, membuat pelatih harus ekstra hati-hati menjaga keseimbangan lini tengah di tengah tuntutan bermain agresif di depan puluhan ribu suporter sendiri.

PSIM: Kuda Hitam yang Siap Merusak Pesta

Bagi PSIM, laga di SUGBK ini adalah panggung pembuktian. Beberapa pratinjau internasional menilai PSIM sebagai tim debutan yang tampil menjanjikan di kasta tertinggi, dengan catatan poin dan konsistensi yang menempatkan mereka di papan menjelang pekan ke-14.

Tren pertandingan menunjukkan PSIM hanya sekali kalah dalam tujuh laga terakhir, dengan pola permainan yang cukup disiplin di belakang dan mengandalkan transisi cepat ketika menyerang. Situs-situs prediksi laga mencatat form W–S–M–M–K milik PSIM sebagai alarm bagi Persija bahwa tamunya kali ini punya kemampuan untuk membuat kejutan, terutama jika tuan rumah lengah oleh euforia ulang tahun.

Duel Kunci dan Gambaran Taktis

Secara teknis, duel di SUGBK diprediksi akan banyak ditentukan oleh:

  1. Kontrol lini tengah Persija
    Dengan Allano kembali, Persija berpeluang lebih dominan dalam penguasaan bola dan variasi serangan. Namun absennya Hanif membuat keseimbangan antara agresivitas dan perlindungan ke lini belakang menjadi titik yang harus diawasi.

  2. Duet baru di jantung pertahanan Persija
    Kombinasi Jordi Amat dengan bek lain menggantikan Ridho akan langsung mendapat ujian dari serangan balik PSIM. Jika komunikasi terganggu, ruang di belakang full-back Persija berpotensi dimanfaatkan tim tamu.

  3. Efektivitas serangan balik PSIM
    Dengan status underdog dan bermain di hadapan mayoritas Jakmania, PSIM hampir pasti menunggu momen untuk melakukan counter-attack. Jika lini serang mereka mampu memaksimalkan sedikit peluang yang ada, pesta ulang tahun tuan rumah bisa berubah menjadi malam yang menegangkan.

Dari berbagai pratinjau statistik, Persija di kertas tetap difavoritkan: tren lima kemenangan beruntun, catatan tak terkalahkan dalam tujuh laga kandang terakhir, serta dukungan 50 ribu suporter di SUGBK. Namun, status favorit juga datang dengan tekanan besar: menang bukan sekadar target, tetapi kewajiban, terutama di hari jadi ke-97 klub.