12.11.2025
Waktu membaca: 3 menit

Lorenzo Musetti Menang Dramatis di ATP Finals Turin

Lorenzo Musetti Menang Dramatis di ATP Finals Turin

Didukung ribuan penonton tuan rumah di Pala Alpitour Arena, Turin, Lorenzo Musetti tampil penuh determinasi untuk menjaga peluangnya lolos ke semifinal ATP Finals 2025. Petenis unggulan kesembilan itu bangkit secara dramatis dari ketertinggalan 3-5 di set ketiga untuk menumbangkan Alex De Minaur dan mengubah kedudukan menjadi 1-1 di Jimmy Connors Group.

Kemenangan tersebut menjadi salah satu momen paling emosional dalam karier Musetti. Setelah mengonversi peluang match point kedua lewat forehand winner yang indah sambil berlari, petenis berusia 23 tahun itu langsung merayakan keberhasilannya bersama tim di tepi lapangan, disambut sorakan bergemuruh dari publik Italia yang memadati arena.

“Saya benar-benar kesulitan secara fisik karena Alex meningkatkan level dan intensitas, dan saya benar-benar kesulitan menemukan solusinya,” ujar Musetti setelah bertarung selama 2 jam 47 menit. “Namun pada akhirnya, dengan semangat dan hasrat yang besar untuk pertandingan ini, entah dari mana, saya mulai merasa lebih baik dan bermain lebih baik, dan dukungan penonton sungguh luar biasa. Saya harus berterima kasih kepada mereka semua” (Liga Olahraga, 12 November 2025).

Kebangkitan dari Kekalahan Perdana

Musetti menunjukkan ketangguhan luar biasa setelah kalah di laga pembuka fase grup melawan Taylor Fritz. Dalam pertandingan melawan De Minaur, ia tampil agresif dan berani mengambil risiko di setiap poin penting. Pergerakannya di baseline lebih cepat, pukulan forehand-nya tajam, dan mentalnya semakin kuat seiring dukungan besar dari penonton tuan rumah.

Petenis muda Italia itu menggunakan setiap momentum untuk menghidupkan semangatnya. Setiap kali meraih poin penting, Musetti mengepalkan tangan dan berteriak penuh semangat ke arah tribune, seakan menyalurkan energi bersama para pendukungnya. Ia berhasil menekan permainan De Minaur yang dikenal cepat dan konsisten dari baseline.

Kemenangan ini juga menjadi pembuktian perkembangan mental Musetti. “Saya seorang pejuang,” katanya. “Saya telah banyak berkembang dalam hal mental dan saya terus mendorong diri saya hingga batas maksimal karena saya bermain di setiap pertandingan melawan para petenis terbaik dunia. Pertandingan berikutnya adalah melawan Carlos. Saya tahu betapa sulitnya pertandingan itu, terutama dalam kondisi seperti ini. Saya akan mencoba menikmati dan berjuang seperti yang saya lakukan hari ini” (Liga Olahraga, 12 November 2025).

Tantangan Berikutnya: Carlos Alcaraz

Setelah kemenangan De Minaur, Musetti akan berhadapan dengan petenis peringkat 1 dunia, Carlos Alcaraz, di laga terakhir fase grup. Petenis Spanyol tersebut sedang berada dalam performa terbaiknya dengan rekor 2-0 pekan ini setelah menumbangkan De Minaur dan Taylor Fritz. Dengan situasi grup yang masih terbuka, keempat petenis di Jimmy Connors Group masih memiliki peluang untuk melaju ke semifinal ATP Finals.

Pertemuan dengan Alcaraz akan menjadi ujian berat bagi Musetti, namun performa impresifnya di Turin menunjukkan bahwa ia mampu bersaing di level tertinggi. Dengan dukungan besar dari publik Italia, Musetti berpotensi menciptakan kejutan lain di turnamen penutup musim ini.

Musim Terbaik dalam Karier

Musim 2025 menjadi titik balik besar bagi Musetti. Ia mencatatkan penampilan luar biasa dengan mencapai final di Monte Carlo, Chengdu, dan Athena, serta mencatatkan total 45 kemenangan sepanjang musim — rekor terbaik sepanjang kariernya. Sebelum tahun ini, ia belum pernah mencapai 40 kemenangan dalam satu musim.

Selain itu, kemenangan De Minaur menjadi kemenangan ketiganya secara beruntun petenis Australia tersebut setelah pertemuan mereka di Monte Carlo dan Madrid musim ini. Namun, kemenangan di Turin terasa lebih istimewa karena ini adalah kemenangan pertamanya petenis peringkat 10 besar di lapangan keras sepanjang musim 2025.

Dengan performa gemilang dan mental baja yang terus diasah, Musetti kini menjadi salah satu wajah masa depan tenis Italia. Kemenangan dramatisnya di Turin bukan hanya menjaga peluang ke semifinal ATP Finals, tetapi juga menegaskan bahwa dirinya pantas bersaing di panggung elit dunia.