12.10.2025
Waktu membaca: 3 menit

Meski Pupus Kiprah Calvin Verdonk Dapat Respek Fans

Meski Pupus Kiprah Calvin Verdonk Dapat Respek Fans

Pertandingan Indonesia melawan Irak dalam ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Jeddah menjadi salah satu laga yang penuh dinamika baik dari sisi skor, strategi, maupun performa individual para pemain. Meski Indonesia harus mengakui keunggulan Irak dengan skor tipis 0-1, sorotan publik tertuju pada bek kiri Calvin Verdonk yang tampil impresif selama 90 menit. Ketika hasil akhir tak berpihak, kontribusi dan mentalitas Verdonk justru mendapat pujian serta respek dari penggemar sepak bola Tanah Air (liputan6.com, 11/10).

Calvin Verdonk, pemain naturalisasi yang baru bergabung ke skuad Garuda, langsung dipercaya tampil sebagai starter oleh pelatih Patrick Kluivert. Statistik menunjukkan Verdonk mencatat 71 sentuhan, 46 operan, dan 4 tekel angka yang menjadikannya salah satu pilar penting dalam ritme permainan Indonesia sepanjang pertandingan. Ia berperan aktif dalam menjaga keseimbangan lini belakang dan membantu transisi serangan ke depan (liga.id, 11/10).

Secara kolektif, Indonesia tampil mendominasi penguasaan bola. Data mencatat Timnas Garuda menguasai 56% ball possession, melepaskan 373 umpan dengan akurasi 79%. Dalam hal membangun serangan dari belakang, Verdonk menjadi inisiator dalam sirkulasi bola menuju lini tengah dan sayap, memperlihatkan kualitas teknik serta visi bermain yang tajam dan efektif. Dominasi permainan Indonesia di babak pertama bahkan membuat Irak beberapa kali kesulitan mengembangkan permainan mereka (tirto.id, 11/10).

Meski lebih dominan dalam penguasaan bola, Indonesia justru gagal memaksimalkan peluang di lini serang. Hanya dua tembakan yang berhasil dilepaskan sepanjang laga, satu di antaranya tepat sasaran. Sebaliknya, Irak yang lebih mengandalkan serangan balik, sukses memanfaatkan kelengahan di lini pertahanan Indonesia dengan akselerasi Zidane Iqbal yang berujung pada gol kemenangan di menit ke-76. Efektivitas penyelesaian akhir tetap menjadi pekerjaan rumah besar bagi Tim Garuda (kompas.com, 12/10).

Laga ini juga diwarnai intensitas duel dan disiplin yang tinggi. Indonesia melakukan 18 pelanggaran, tiga kali lebih banyak daripada Irak, dan mendapatkan dua kartu kuning, termasuk untuk Verdonk. Intervensi tegas dari Verdonk di sejumlah situasi krusial memperlihatkan mental juang dan profesionalisme dalam menghadapi tekanan serta agresivitas lawan, termasuk saat Irak bermain dengan 10 orang setelah kartu merah di masa injury time (bola.com, 11/10).

Selain statistik dan strategi, satu hal menarik dari laga ini adalah bagaimana respons fans terhadap Calvin Verdonk setelah pertandingan berakhir. Kolom komentar akun media sosial Verdonk dan forum-forum sepak bola Indonesia dipenuhi pujian mentalitas bertanding dan konsistensinya di lapangan. Banyak suporter sepakat bahwa, meski Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia, kiprah Verdonk menjadi angin segar dan inspirasi bagi Timnas Garuda ke depannya (bolasport.com, 12/10).

Kekalahan dari Irak memang mengakhiri perjalanan Indonesia di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, namun tim asuhan Kluivert membuktikan bahwa mereka memiliki karakter kuat dan talenta yang menjanjikan. Performa Calvin Verdonk di laga ini memperlihatkan bagaimana kerja keras, ketangguhan, dan dedikasi seorang pemain dapat membangkitkan optimisme walau hasil akhir belum memuaskan. Timnas mungkin kalah skor, tapi Verdonk menang di hati publik sepak bola nasional (idntimes.com, 12/10).