08.10.2025
Waktu membaca: 3 menit

Conor McGregor Diskors 18 Bulan Akibat Tes Doping

Conor McGregor Diskors 18 Bulan Akibat Tes Doping

Mantan juara UFC dua divisi, Conor McGregor, resmi menerima sanksi larangan bertanding selama 18 bulan akibat gagal menjalani sejumlah tes doping wajib yang ditetapkan oleh badan anti-doping UFC. Keputusan ini diumumkan pada Selasa, 7 Oktober 2025, dan menimbulkan kehebohan besar di dunia MMA, terutama mengingat status McGregor sebagai salah satu bintang terbesar dalam sejarah UFC.

Tiga Kegagalan Tes Dalam 12 Bulan

McGregor tercatat gagal memenuhi kewajiban pelaporan lokasi (whereabouts failures) sebanyak tiga kali dalam kurun waktu 12 bulan. Berdasarkan kebijakan yang berlaku, pelanggaran administratif semacam ini dikategorikan sebagai pelanggaran serius dan dapat berujung pada sanksi berat, meskipun tidak terkait dengan hasil tes positif terhadap zat terlarang. Badan anti-doping independen yang kini bekerja sama dengan UFC, Combat Sports Anti-Doping (CSAD), menegaskan bahwa kegagalan tersebut melanggar kebijakan anti-doping dan menghambat pelaksanaan tes acak yang menjadi elemen penting dalam sistem pengawasan UFC (ESPN, 7 Oktober 2025).

McGregor Terima Sanksi, Tak Ajukan Banding

The Notorious menerima sanksi tersebut dan tidak mengajukan banding. Ia menegaskan bahwa kasus ini tidak terkait penggunaan zat terlarang, melainkan kesalahan administratif dalam pelaporan lokasi. Dalam pernyataan resmi, timnya menyebut bahwa McGregor bekerja sama penuh dengan penyelidikan CSAD dan menerima tanggung jawab tiga kegagalan tersebut (Sky Sports, 7 Oktober 2025).

Sanksi 18 bulan ini diberlakukan secara retroaktif mulai 20 September 2024, sehingga McGregor akan dapat kembali bertanding setelah 20 Maret 2026.

Dampak Besar bagi UFC dan Dunia MMA

Absennya petarung asal Irlandia itu selama 18 bulan ke depan akan menjadi pukulan besar bagi UFC. Petarung asal Irlandia tersebut bukan hanya dikenal lewat prestasinya di dalam oktagon, tetapi juga daya tarik komersialnya yang luar biasa. Ia merupakan bintang pay-per-view terbesar dalam sejarah UFC, dengan sejumlah laga pemecah rekor seperti melawan Khabib Nurmagomedov pada 2018 dan Dustin Poirier pada 2021. 

McGregor terakhir kali bertarung pada Juli 2021 dan sempat dijadwalkan menghadapi Michael Chandler di ajang UFC 303 pada 2024. Namun, pertarungan tersebut dibatalkan setelah McGregor mengalami cedera dan menarik diri dari laga (The Guardian, 7 Oktober 2025). Setelah kembali masuk ke dalam program pengujian UFC pada 2025 dan menyerahkan empat sampel, skorsing 18 bulan yang dijatuhkan kini membuat rencana comeback jangka pendeknya tertunda.

Conor McGregor Diskors 18 Bulan Akibat Tes Doping

Kasus ini menjadi pengingat bahwa bahkan bintang terbesar sekalipun tidak kebal terhadap peraturan anti-doping. Sanksi 18 bulan yang dijatuhkan kepada Conor McGregor menegaskan komitmen UFC terhadap sistem yang lebih transparan dan ketat. Bagi McGregor, ini adalah cobaan besar yang akan menentukan bagaimana sisa kariernya di UFC akan berjalan.

Dengan rencana comeback yang kini tertunda, perhatian publik akan tertuju pada bagaimana ia menjaga performa dan relevansi di tengah absennya dari dunia pertarungan. Dunia MMA kini menantikan apakah “The Notorious” benar-benar bisa kembali dengan gebrakan besar setelah masa skorsingnya berakhir.