25.11.2025
Waktu membaca: 4 menit

Manchester United Dipermalukan 10 Pemain Everton di Old Trafford

Manchester United Dipermalukan 10 Pemain Everton di Old Trafford

Manchester United menelan malu di depan publik sendiri. Menjamu Everton di Old Trafford pada laga Premier League, Senin (24/11) malam waktu lokal atau Selasa (25/11) dini hari WIB, Setan Merah kalah 0-1 dari tim tamu yang bermain dengan 10 orang sejak menit ke-13. Gol penentu dicetak Kiernan Dewsbury-Hall.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by SB (@mysemuanyabola)

Drama Kartu Merah: Gueye Tampar Michael Keane

Laga yang awalnya berjalan biasa tiba-tiba berubah chaos di awal babak pertama. Bukan karena benturan dengan pemain MU, melainkan cekcok internal Everton. Idrissa Gana Gueye terlibat adu mulut dengan bek Michael Keane setelah situasi nyaris berbuah peluang untuk Bruno Fernandes.

Emosi memuncak, Keane sempat mendorong, dan Gueye membalas dengan menampar wajah rekannya sendiri. Wasit Tony Harrington, yang berdiri cukup dekat, langsung mengangkat kartu merah untuk Gueye setelah konfirmasi VAR, dengan alasan “strike to the face” terhadap rekan setim.

Insiden ini tercatat sangat langka di Premier League. Media Inggris menyebut ini hanya salah satu dari segelintir kartu merah yang diberikan karena pemain memukul rekan sendiri, mengikuti kasus terkenal Lee Bowyer vs Kieron Dyer di Newcastle dan Ricardo Fuller di Stoke.

Gol Dewsbury-Hall Bungkam Old Trafford

Secara logika, setelah unggul jumlah pemain, MU seharusnya menguasai penuh permainan. Yang terjadi justru sebaliknya. Pasukan Ruben Amorim terlihat bingung memanfaatkan situasi, sementara Everton yang minus satu pemain tampil disiplin dan menunggu momen.

Momen itu datang di menit ke-29. Dewsbury-Hall menerima bola di area tengah, menggiring mendekati kotak penalti, melewati tekanan dua pemain MU, lalu melepaskan tembakan keras dari luar kotak. Bola mengarah ke sudut , tak terjangkau kiper Senne Lammens. 1-0 untuk Everton, dan publik Old Trafford mendadak hening.

Sky Sports menyebut gol itu sebagai “stunner from distance”, dan Dewsbury-Hall dinobatkan sebagai Man of the Match berkat kontribusinya di kedua sisi lapangan.

Secara statistik, MU sebenarnya unggul jauh dalam penguasaan bola dan jumlah percobaan tembakan. Mereka menekan lewat Bruno Fernandes, Joshua Zirkzee, Bryan Mbeumo hingga Mason Mount yang masuk di babak kedua. Namun, final pass dan penyelesaian akhir serba tumpul.

Jordan Pickford tampil sebagai tembok kokoh. Beberapa percobaan jarak jauh Fernandes dan peluang Mbeumo digagalkan dengan refleks cepat. Media Inggris menilai performa Pickford kali ini sebagai salah satu penampilan terbaiknya musim ini, dengan rating tinggi dan catatan krusial menjaga clean sheet meski tim bermain 10 pemain lebih dari 75 menit.

Gary Neville yang menjadi komentator di siaran Inggris sampai mempertanyakan keputusan Amorim yang tetap ngotot memakai formasi 3-4-2-1 meski unggul jumlah pemain. Ia menyebut lini belakang MU “terlalu banyak orang, tapi tidak efektif” ketika mencoba mengejar ketertinggalan.

Rekor Buruk Manchester United, Malam Manis untuk Moyes

Kekalahan ini menyakitkan bukan hanya karena terjadi di Old Trafford, tapi juga karena catatan sejarahnya. Ini adalah kali pertama dalam sejarah Premier League MU kalah di kandang sendiri dari tim yang bermain dengan 10 orang selama lebih dari 75 menit.

Bagi Everton, kemenangan ini terasa spesial. Media Inggris menulis bahwa ini adalah kemenangan liga pertama mereka di Old Trafford dalam 12 tahun, sekaligus baru kemenangan kedua dalam puluhan lawatan ke Theatre of Dreams.

David Moyes pun akhirnya merasakan kemenangan liga di Old Trafford sebagai pelatih tim tamu. Sejak meninggalkan MU, ia berkali-kali gagal menang di sana, dan baru kali ini berhasil, ironisnya sambil membawa tim yang sempat bermain 10 orang.

Di klasemen, tiga poin ini mengangkat posisi Everton dan membuat mereka melompati Liverpool, sekaligus mendekat ke papan tengah. MU sendiri tersendat di posisi 10, dengan tekanan ke Amorim kembali menguat usai sebelumnya sempat membaik.

Usai laga, Ruben Amorim mengakui performa timnya “tidak cukup baik” dan menyebut kekalahan ini sebagai peringatan keras bahwa MU bisa kembali terperosok ke pola buruk musim lalu jika tidak segera berbenah. Ia menyoroti kurangnya kreativitas serta kegagalan memanfaatkan keunggulan jumlah pemain.

Di kubu Everton, Idrissa Gueye langsung meminta maaf kepada Michael Keane, tim, dan fans. Dalam pernyataannya, ia mengaku menyesal dan menerima penuh keputusan wasit. Permintaan maaf itu muncul setelah insiden tersebut viral dan jadi salah satu momen paling aneh di Premier League musim ini.