06.10.2025
Waktu membaca: 3 menit

Lewandowski Insecure : Dua Penalti Gagal, Dua Kali Barcelona Terpuruk

Lewandowski Insecure : Dua Penalti Gagal, Dua Kali Barcelona Terpuruk

Barcelona kembali kehilangan muka setelah dibantai Sevilla dengan skor telak 4–1 di Stadion Ramón Sánchez Pizjuán, Minggu (5/10) malam WIB. Namun, bukan hanya kekalahan yang jadi bahan pembicaraan, melainkan kegagalan penalti Robert Lewandowski yang semakin menegaskan krisis ketajaman di lini depan Blaugrana.

Penalti Gagal Kedua dalam Tiga Laga

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Managing Barça (@managingbarca)

Barcelona sejatinya punya peluang untuk memperkecil ketertinggalan saat laga memasuki menit ke-67. Wasit memberikan hadiah penalti setelah pelanggaran terhadap Marcus Rashford di kotak terlarang. Namun, sepakan Robert Lewandowski ke arah kiri berhasil dibaca kiper Sevilla, Ørjan Nyland, yang tampil gemilang sepanjang laga. Kegagalan tersebut menjadi penalti gagal kedua dalam tiga pertandingan terakhir yang dieksekusi Lewandowski untuk Barcelona ( RRI.co.id, 06/10). Padahal, pemain asal Polandia itu dikenal sebagai salah satu penendang penalti paling klinis di Eropa dengan tingkat keberhasilan di 85 persen. Penurunan ini memunculkan tanda tanya besar soal kondisi mental dan kepercayaan dirinya di tekanan.

Pelatih Hansi Flick menolak menyalahkan sistem permainan yang diterapkannya, namun mengakui timnya banyak melakukan kesalahan mendasar. “Saya tidak berpikir ini soal sistem atau struktur. Kami membuat kesalahan besar di babak pertama,” ujar Flick usai laga melawan Sevilla (Herald ID, 06/10).

Menurut laporan ESPN (06/10), Barcelona kini tengah beradaptasi dengan pola 4-2-3-1 yang menempatkan Lewandowski sebagai target man tunggal tanpa dukungan sayap yang konsisten. Hal itu membuatnya kerap terisolasi di lini depan, sementara suplai bola dari lini tengah terlalu mudah dipatahkan lawan.

Selain itu, pengamat sepak bola Spanyol yang dikutip Marca (06/10) menilai bahwa pergerakan Lewandowski kini lebih mudah terbaca karena minim variasi dalam build-up permainan. “Barcelona tidak punya alternatif serangan ketika Lewandowski dijaga ketat,” tulis Marca dalam ulasannya.

Statistik yang Menyakitkan : Krisis kepercayaan diri

Hasil Match Villareal vs Barcelona

Data Opta (06/10) mencatat bahwa Barcelona hanya mampu melepaskan satu tembakan tepat sasaran di babak kedua, dan itu berasal dari penalti gagal Lewandowski. Angka tersebut menjadi sinyal jelas bahwa Blaugrana tengah mengalami krisis efektivitas serangan.

Dalam enam laga terakhir La Liga, Lewandowski hanya mencetak dua gol. Untuk pemain sekelasnya, catatan ini tentu mengkhawatirkan, apalagi saat tim sangat bergantung pada ketajamannya di depan gawang (sumber: ESPN, 06/10). Media Spanyol seperti Marca dan AS (06/10) menyoroti ekspresi frustrasi Lewandowski setelah kegagalan penalti tersebut. Ia terlihat kecewa dan bahkan enggan melakukan selebrasi bersama rekan setim usai gol Rashford di babak pertama. Sikap itu memunculkan spekulasi bahwa kepercayaan dirinya mulai goyah, terutama di tengah tekanan besar dari publik Camp Nou.

Beberapa laporan juga menyebut bahwa staf pelatih tengah mempertimbangkan untuk mengubah algojo penalti utama bila tren negatif ini berlanjut (sumber: AS, 06/10).

Kekalahan dari Sevilla membuat Barcelona hanya mencatat satu kemenangan dalam lima pertandingan terakhir di semua ajang. Situasi ini menempatkan Hansi Flick dalam sorotan tajam, terutama terkait strategi ofensif yang belum juga menemukan kestabilan.

Kini, keputusan ada di tangan Flick: tetap mempercayai Lewandowski sebagai algojo utama, atau memberi kesempatan kepada pemain lain untuk mengembalikan efektivitas Blaugrana dari titik putih (sumber: RRI.co.id, 06/10).