24.11.2025
Waktu membaca: 5 menit

Leeds vs Aston Villa 1-2 : Suporter Turun ke Bench, Kursi Farke Makin Panas

Leeds vs Aston Villa 1-2 : Suporter Turun ke Bench, Kursi Farke Makin Panas

Elland Road berubah jadi “panci tekanan” saat Leeds United kalah 1-2 dari Aston Villa pada lanjutan Premier League, Minggu (23/11) waktu setempat. Sempat unggul lebih dulu, Leeds akhirnya tumbang lewat dua gol Morgan Rogers. Yang bikin cerita makin dramatis, seorang suporter sampai turun ke area dekat bench dan mencoba mendekati Daniel Farke, sebelum diamankan steward.

Hasil ini bukan sekadar kekalahan biasa. Leeds kini sudah kalah lima kali dalam enam laga liga terakhir dan tetap terjebak di zona degradasi, sementara tekanan ke Farke makin sulit diabaikan.

Sempat Unggul Lewat Nmecha, Villa Balikkan Keadaan

Leeds sebenarnya membuka laga dengan cara ideal di depan publik sendiri.

Menit ke-8, Lukas Nmecha sukses memecah kebuntuan. Berawal dari situasi serangan yang agak berantakan, Nmecha memanfaatkan bola di kotak penalti dan menaklukkan Emiliano Martínez. Gol itu sempat melalui pengecekan VAR cukup lama karena dugaan offside dan pelanggaran, tapi pada akhirnya tetap disahkan.

Setelah gol, Leeds mencoba menjaga intensitas, tapi perlahan mulai mundur dan memberi Villa terlalu banyak ruang untuk membangun serangan. Tim tamu masih kesulitan di babak pertama, namun perubahan besar datang setelah jeda.

Di babak kedua, Unai Emery melakukan dua pergantian kunci: memasukkan Donyell Malen dan Ian Maatsen. Duo ini mengubah wajah serangan Villa – kombinasi di sisi sayap jadi jauh lebih hidup dan lini belakang Leeds mulai keteteran membaca pergerakan mereka.

Gol penyama kedudukan lahir tak lama kemudian. Malen menusuk dari sisi kanan dan mengirimkan bola ke kotak penalti, disambar Morgan Rogers dengan finishing cerdik untuk mengubah skor jadi 1-1.

Saat Leeds masih mencari cara untuk merespons, Villa menghukum lagi. Menit ke-75, Rogers maju sebagai eksekutor tendangan bebas dan melepaskan sepakan melengkung yang tak bisa dijangkau kiper Leeds. Gol kedua Rogers ini mengunci kemenangan comeback Villa dan sekaligus makin menenggelamkan Leeds di papan .

Leeds sempat mengira mampu menyamakan kedudukan, namun sebuah gol dianulir karena handball dalam build-up, dan di penghujung laga Martínez melakukan penyelamatan penting untuk menggagalkan peluang terakhir tuan rumah.

Suporter Turun ke Dekat Bench: Puncak Frustrasi Fans Leeds

Yang paling banyak dibicarakan justru bukan hanya soal permainan, tapi insiden di pinggir lapangan. Menurut laporan The Sun, di babak kedua ketika emosi memuncak, seorang suporter Leeds yang memakai syal klub terlihat:

  • keluar dari tribune,
  • berjalan melewati area teknis di sisi lapangan,
  • lalu mengarah ke dekat bench Leeds, di mana Daniel Farke berdiri.

Steward dan keamanan klub, termasuk kepala keamanan Elland Road, bergerak cepat memotong jalur suporter tersebut dan menghentikannya hanya beberapa meter dari posisi Farke. Suporter itu kemudian dikawal keluar area pertandingan, sementara laga terus berjalan.

Di tribune, suasana memang sudah panas. Fans di South Stand disebut ramai meneriakkan pergantian pemain dan mengekspresikan kekecewaan mereka, termasuk berteriak menyebut beberapa nama yang ingin mereka lihat dimainkan.

Media Inggris juga mengingatkan, Elland Road pernah punya kasus fan yang menyerang manajer lawan beberapa tahun lalu dan berujung hukuman penjara serta larangan datang ke stadion bagi pelaku. Insiden kali ini belum sampai ke level itu, tapi cukup jadi alarm serius soal eskalasi emosi di kalangan suporter. Kekalahan dari Villa datang di waktu yang sangat buruk untuk Daniel Farke. Secara hasil, Leeds:

  • kalah 5 dari 6 laga terakhir di Premier League,
  • berada di zona degradasi,
  • dan performa tim dianggap menurun, baik dari sisi intensitas maupun konsistensi.

Beberapa media seperti CaughtOffside dan The Leeds Press sudah jauh hari menulis bahwa Farke kini benar-benar berada di sorotan, terlebih dengan jadwal ke depan yang sangat berat: Manchester City, Chelsea, dan Liverpool menunggu di beberapa pekan berikutnya.

Secara narasi, posisi Farke terlihat seperti:

  • manajer yang membawa klub promosi,
  • tapi sekarang “diuji” lagi dengan standar Premier League dan ekspektasi fans yang tinggi,
  • sementara skuad dinilai belum sedalam para pesaing.

Tekanan bukan cuma datang dari tribun, tapi juga dari media dan pundit yang sudah mulai mempertanyakan apakah Farke bisa jadi sosok jangka panjang di Elland Road jika tren ini berlanjut.

Tanggapan Farke: Paham Emosi Fans, Fokus ke Lapangan

Menariknya, Farke sendiri mengaku tidak menyadari secara langsung bahwa ada suporter yang mencoba mendekatinya di pinggir lapangan. Ia baru tahu detail insiden tersebut dari laporan setelah pertandingan. Kepada media, ia menyebut bahwa ia bisa memahami kemarahan fans mengingat tim baru saja kalah lagi di kandang.

Dalam beberapa wawancara sebelumnya, Farke juga sempat menegaskan bahwa:

  • kritik ke manajer adalah bagian dari pekerjaan,
  • ia siap menerima tekanan,
  • tapi ia mengingatkan agar suporter tidak “menghancurkan” kepercayaan diri pemain dengan hujatan berlebihan, apalagi di periode sulit seperti sekarang.

Nada itu terasa konsisten: Farke tidak menyalakan fans, justru mencoba meredam situasi dan mengakui bahwa performa tim memang belum sesuai harapan. Namun dalam realitas sepak bola, empati saja tidak cukup – yang dibutuhkan sekarang adalah poin dan perbaikan permainan di lapangan.

Dilihat dari kombinasi:

  • permainan yang cenderung drop di babak kedua,
  • kebiasaan kehilangan keunggulan,
  • fans yang sudah sampai turun ke dekat bench,
  • dan jadwal yang berat di depan,

situasi Leeds bisa dibilang masuk kategori “rawan meledak” jika hasil buruk terus berlanjut.

Buat Farke, setiap laga setelah kekalahan dari Villa berpotensi terasa seperti partai hidup-mati versi mini. Satu kemenangan besar bisa sedikit menenangkan suasana di Elland Road, tapi rentetan hasil negatif berikutnya bisa saja membuat pembahasan soal masa depannya bergeser dari sekadar rumor menjadi keputusan nyata.

Untuk sekarang, yang tertinggal dari laga ini bukan hanya skor Leeds 1–2 Aston Villa, tapi juga satu gambar yang akan terus diulang di media: seorang suporter berkaus Leeds, turun ke dekat bench, dan harus ditarik menjauh dari Daniel Farke – simbol nyata betapa panasnya tekanan di klub putih Yorkshire itu.