07.12.2025
Waktu membaca: 5 menit

Leeds Tahan Liverpool 3–3 : Tanaka Jadi Pahlawan, Krisis The Reds Berlanjut

Leeds Tahan Liverpool 3–3 : Tanaka Jadi Pahlawan, Krisis The Reds Berlanjut

Leeds United dan Liverpool menyuguhkan salah satu laga paling dramatis di Premier League musim ini. Bertanding di Elland Road, Sabtu (6/12/2025), duel sengit tersebut berakhir dengan skor 3–3. Liverpool dua kali unggul, namun Leeds menunjukkan mental baja dan memaksa hasil imbang lewat gol Ao Tanaka di detik-detik terakhir pertandingan.

Alur Pertandingan: Dari Dominasi Liverpool hingga Comeback Gila Leeds

Sejak menit awal, pertandingan berjalan dalam tempo tinggi. Leeds tampil agresif dengan pressing ke lini belakang Liverpool, sementara The Reds mencoba meredam tekanan lewat penguasaan bola dan kombinasi umpan pendek di lini tengah. Meski beberapa peluang tercipta, terutama dari sisi sayap, babak pertama berakhir tanpa gol. Kedua tim tampak masih mencari celah untuk mematikan lawan.

Ledakan baru benar-benar terjadi di babak kedua. Di menit ke-48, Liverpool membuka keunggulan lewat Hugo Ekitike. Menerima umpan terobosan, Ekitike lolos dari kawalan bek Leeds dan menaklukkan kiper dalam situasi satu lawan satu. Belum sempat Leeds bernapas, hanya dua menit berselang, Ekitike kembali mengoyak gawang tuan rumah. Kekacauan di kotak penalti setelah bola hasil sapuan tak sempurna dimanfaatkan sang penyerang untuk membuat skor menjadi 0–2. Di titik ini, Liverpool terlihat berada di angin.

Namun Leeds menolak menyerah di depan publik sendiri. Tekanan mereka meningkat memasuki 20 menit terakhir. Puncaknya, pada menit ke-73, pelanggaran di kotak penalti Liverpool membuat wasit menunjuk titik putih. Dominic Calvert-Lewin yang maju sebagai eksekutor menjalankan tugasnya dengan tenang, mengubah skor menjadi 1–2 dan menghidupkan kembali harapan tuan rumah.

Hanya dua menit kemudian, Elland Road benar-benar bergemuruh. Dari sebuah skema serangan rapi, bola jatuh ke kaki Anton Stach di dalam kotak penalti. Gelandang Leeds itu melepaskan tembakan terukur ke pojok gawang dan membuat skor imbang 2–2. Dalam waktu singkat, Liverpool kehilangan kenyamanan dan momentum berbalik ke Leeds.

Liverpool mencoba merespons. Pada menit ke-80, Dominik Szoboszlai membawa The Reds kembali unggul. Menerima bola di depan kotak penalti, pemain asal Hungaria itu melepaskan tembakan keras yang tak mampu dibendung kiper Leeds. Skor berubah menjadi 2–3 dan tampak seperti Liverpool akhirnya akan mengamankan tiga poin penting dari laga berat ini.

Namun drama belum selesai. Memasuki masa injury time, Leeds menumpuk pemain di depan untuk mengejar gol penyama kedudukan. Di menit 90+6, dari sebuah sepak pojok, lini belakang Liverpool gagal menghalau bola dengan sempurna. Bola liar mengarah ke Ao Tanaka yang berdiri bebas. Tanpa pikir panjang, Tanaka melepas tembakan first-time yang meluncur ke gawang dan mengunci skor 3–3. Gol tersebut langsung disambut ledakan euforia di tribun Elland Road.

Ao Tanaka Macan Asia Imbangi Pertahanan Kokoh 

Jika berbicara soal tokoh utama pertandingan, dua nama langsung mencuat: Ao Tanaka di kubu Leeds dan Hugo Ekitike di kubu Liverpool.

Ao Tanaka layak disebut sebagai pahlawan utama Leeds. Masuk sebagai pemain yang memberi energi tambahan di lini tengah, ia bukan hanya membantu stabilitas permainan, tapi juga menjadi penentu hasil akhir lewat gol di menit ke-90+6. Di laga penuh tekanan seperti ini, kemampuan Tanaka menjaga ketenangan di momen krusial menjadi pembeda.

Di sisi lain, Hugo Ekitike menjadi figur paling menonjol bagi Liverpool. Dua gol cepatnya di awal babak kedua seharusnya cukup mengarahkan The Reds ke kemenangan. Pergerakannya di belakang garis pertahanan dan insting mencetak gol menunjukkan kualitas tinggi. Ditambah, Dominik Szoboszlai juga layak diapresiasi sebagai motor kreativitas dan pencetak gol ketiga Liverpool.

Namun, di balik sorotan positif itu, lini belakang Liverpool justru menjadi “tokoh negatif” laga ini. Penalti yang diberikan, kegagalan mengantisipasi bola mati, dan kehilangan konsentrasi di menit akhir kembali mengulang problem klasik The Reds musim ini: sulit menjaga fokus hingga peluit panjang.

Performa 3 Laga Terakhir Leeds: Mental Bangkit, Pertahanan Masih Rawan

Hasil imbang dramatis ini tidak datang begitu saja. Dalam tiga pertandingan sebelum menghadapi Liverpool, Leeds sudah menunjukkan tanda-tanda peningkatan mental dan karakter, meski hasilnya belum selalu sempurna.

  • Leeds 1–2 Aston Villa (kandang)
    Leeds kalah tipis, namun sebenarnya tidak bermain buruk. Mereka menciptakan beberapa peluang, hanya saja kurang tajam di depan gawang dan kebobolan di momen penting.
  • Manchester City 3–2 Leeds (tandang)
    Meski kalah, Leeds mampu mencetak dua gol di markas tim sekuat City. Ini menunjukkan bahwa mereka berani bermain terbuka dan tidak takut menyerang, tetapi juga mengonfirmasi masalah lain: lini belakang yang mudah ditembus.
  • Leeds 3–1 Chelsea (kandang)
    Ini menjadi kemenangan penting dan jadi suntikan percaya diri. Leeds tampil agresif, efektif, dan menunjukkan bahwa Elland Road bisa menjadi tempat yang sangat sulit bagi tim tamu.

Dari tiga laga tersebut, Leeds mengemas 1 kemenangan dan 2 kekalahan, tetapi mampu mencetak 6 gol dan kebobolan 6 gol. Pola yang terlihat: produktif di depan, rapuh di belakang. Pola yang sama muncul lagi saat melawan Liverpool—bedanya, kali ini mental mereka membuahkan satu poin berharga.

Performa 3 Laga Terakhir Liverpool: Krisis Hasil dan Pertahanan

Untuk Liverpool, hasil 3–3 di Elland Road justru terasa seperti perpanjangan dari periode kelam mereka.

  • Manchester City 3–0 Liverpool (tandang)
    The Reds tak berdaya menghadapi intensitas dan kualitas City. Pertahanan mereka goyah, dan serangan sulit menembus blok City.
  • Liverpool 0–3 Nottingham Forest (kandang)
    Kekalahan mengejutkan di Anfield dari tim papan . Forest memanfaatkan serangan balik dan kesalahan-kesalahan individu Liverpool.
  • Liverpool 1–4 PSV Eindhoven (kandang, Liga Champions)
    Kekalahan telak lain di depan publik sendiri. Sekali lagi, transisi dan organisasi pertahanan menjadi masalah utama.

Tiga laga tersebut berakhir dengan tiga kekalahan, 10 gol kebobolan dan hanya 1 gol tercipta. Laga melawan Leeds sebenarnya menjadi kesempatan untuk bangkit, apalagi sempat unggul dua gol dan kemudian 3–2. Namun kebobolan lagi di menit akhir membuat narasi krisis Liverpool terus berlanjut. Laga Leeds vs Liverpool di Elland Road bukan sekadar tontonan seru enam gol. Pertandingan ini juga menjadi cerminan dua cerita besar: kebangkitan mental Leeds yang menolak kalah di rumah sendiri, dan krisis berkelanjutan Liverpool yang belum menemukan solusi rapuhnya pertahanan dan masalah konsistensi.

Bagi Leeds, satu poin ini bisa jadi titik penting dalam perjalanan mereka menjauh dari zona degradasi. Bagi Liverpool, skor 3–3 terasa seperti kekalahan lain yang dibungkus dramatis. Jika masalah di lini belakang tidak segera diperbaiki, mimpi mereka untuk kembali bersaing di papan Premier League akan semakin menjauh.