23.09.2025
Waktu membaca: 3 menit

Lamine Yamal Sabet Kopa Trophy Back To Back 2024–2025!

Lamine Yamal Sabet Kopa Trophy Back To Back 2024–2025!

Lamine Yamal resmi menorehkan sejarah dengan meraih Kopa Trophy untuk kali kedua berturut-turut pada seremoni Ballon d’Or di Paris, Senin, 22 September 2025. Pada usia 18 tahun, penyerang Barcelona itu mengalahkan para talenta U-21 lain berkat konsistensi di klub dan timnas, mengokohkan statusnya sebagai tolok ukur ‘wonderkid’ Eropa (Reuters, 22/09)

Kopa Trophy adalah penghargaan dari France Football untuk pemain terbaik di usia 21 tahun dalam satu musim. Trofi ini dibagikan dalam rangkaian Ballon d’Or dan pemilihnya adalah para mantan pemenang Ballon d’Or membuatnya unik karena memakai sudut pandang “peer review” dari para legenda. Sejak debut pada 2018, pemenangnya kerap melesat jadi bintang utama di level senior (UEFA, 28/10)

Di Barcelona, Yamal memainkan peran vital dari sisi kanan: progresi bola lewat carry, umpan terobosan di half-space, hingga penyelesaian yang makin klinis. Laporan malam penganugerahan menyoroti kontribusinya ke laju gelar liga serta pengaruhnya bersama Spanyol yang kembali kompetitif di laga-laga besar (Reuters, 22/09).

Raihan 2025 adalah kelanjutan dari 2024, saat Yamal pertama kali mengangkat Kopa Trophy berkat musim terobosannya: berkontribusi gol-asist di LaLiga dan memuncak di EURO 2024, ketika ia meraih dua penghargaan individu (UEFA, 28/10). Rilis resmi klub turut mendokumentasikan momen tersebut lengkap dengan kutipan sang pemain dan pengakuan peran La Masia dalam membentuk etos permainan dan mentalitas kompetitifnya (FC Barcelona, 28/10)

Produk Unggulan La Masia di Paris

Lamine Yamal Alumni La Masia

Dua Kopa Trophy beruntun dari pemain yang sama mempertegas kualitas ekosistem pengembangan Barcelona. Produk La Masia bukan hanya teknis first touch, orientasi tubuh, pengambilan keputusan tetapi juga literasi taktik untuk bermain di ruang sempit dalam tempo tinggi. Dalam kerangka serangan, Yamal memperluas opsi: 1v1 melebar, cut-inside untuk tembakan/arahan umpan, hingga cut-back datar ke area 14. Efek turunannya, bek lawan harus menjaga kedalaman sekaligus lebar, membuka celah untuk third-man runs rekan setim.

Back-to-back di Kopa Trophy menempatkan Yamal di rak prestasi yang tidak ramai. Narasinya kini bergeser dari “prospek paling menarik” menjadi “poros permainan yang memengaruhi hasil laga”. Pantauan media global pada malam penghargaan menempatkan namanya sebagai headline kategori U-21indikasi konsensus dominasinya di generasi ini (Reuters, 22/09; Yahoo Sports, 22/09

​​Bagi Barcelona, Yamal adalah akselerator fase menyerang sekaligus press trigger dari sisi kanan. Bagi Spanyol, ia menyuntikkan kreativitas lintas fase: transisi, positional attack, hingga set-play pendek. Dari sisi pasar, kemenangan beruntun meningkatkan valuasi komersial dan daya tarik LaLiga untuk talenta muda, menciptakan siklus positif: reputasi akademi → promosi pemain → hasil di lapangan → pengakuan global.

​​Dua musim beruntun menyabet Kopa Trophy menahbiskan Lamine Yamal sebagai standar emas pemain muda dunia: teknik komplet, keputusan dewasa, dan dampak langsung pada skor. Dari fondasi 2024 hingga validasi 2025, lintasan kariernya menunjukkan bahwa ia bukan lagi sekadar next big thing, ia sudah menjadi pembeda yang menggerakkan cara Barcelona dan Spanyol bermain, serta mengubah ekspektasi publik terhadap batasan usia di level elite.