27.11.2025
Waktu membaca: 4 menit

Kimi Antonelli Bersinar di Las Vegas, Bukti Kematangan Rookie

Kimi Antonelli Bersinar di Las Vegas, Bukti Kematangan Rookie

Akhir pekan balap Kimi Antonelli di Grand Prix Las Vegas menjadi salah satu penampilan terbaiknya sepanjang musim debut di Formula 1. Memulai lomba dari posisi ke-17 di grid, pembalap muda Mercedes tersebut justru mampu menembus persaingan dan mengakhiri balapan di podium, sebuah pencapaian yang menegaskan kualitasnya sebagai rookie dengan potensi besar. Performa impresif ini datang di saat yang tepat, terutama setelah periode naik-turun yang sempat membuatnya diragukan dalam beberapa seri sebelumnya.

Balapan Antonelli di Las Vegas memperlihatkan kedewasaan di balik usianya yang masih muda. Gaya membalapnya terukur dan tenang, seolah ia adalah pembalap berpengalaman yang terbiasa bertarung di barisan depan. Di fase akhir balapan, ia mampu menjaga posisi dari tekanan Oscar Piastri yang menggunakan ban lebih segar. Tidak hanya itu, Antonelli juga berhasil memperlebar jarak dari Charles Leclerc untuk mengantisipasi penalti lima detik yang diterimanya, sehingga tidak kehilangan posisi setelah bendera finis dikibarkan (Formula 1, 27 November 2025).

Tantangan Berat di Sesi Kualifikasi

Meski tampil gemilang di balapan, akhir pekan tersebut tetap menyisakan pelajaran penting bagi Antonelli. Dalam sesi latihan, ia terlihat sangat cepat, bahkan sering kali membuktikan bahwa pengalaman sebelumnya di sebuah sirkuit tidak selalu menentukan performanya. Justru, musim ini memperlihatkan ia kerap tampil lebih baik di trek yang belum pernah ia jajal, meskipun waktu latihan di sana terbatas.

Sesi kualifikasi menjadi tantangan tersendiri. Kondisi lintasan basah menuntut konsentrasi tinggi dan manajemen mental yang matang. Dalam situasi seperti itu, setiap pembalap harus memaksimalkan setiap putaran karena tidak ada jaminan lap terakhir akan menjadi kesempatan terbaik. Sayangnya, kesalahan kecil berupa lock-up pada putaran krusial membuat Antonelli tersingkir di Q1, sebuah hasil yang juga dialami Lewis Hamilton dan menjadi kejutan tersendiri di sesi tersebut.

Penalti Start dan Faktor Teknis

Kesalahan berikutnya terjadi saat start balapan ketika mobilnya sedikit bergerak maju sebelum lampu padam. Insiden ini membingungkan tim Mercedes, tetapi penjelasan teknisnya relatif sederhana. Kemiringan lintasan membuat pembalap harus menahan mobil dengan tekanan rem ekstra. Ketika putaran mesin mencapai sekitar 10.000 RPM, getaran yang timbul kemungkinan membuat mobil bergerak sedikit tanpa disadari Antonelli. Meski hanya pelanggaran minor dan tidak memberinya keuntungan, aturan tetap mengharuskannya menerima penalti.

Keunggulan Strategi dan Manajemen Ban

Setelah itu, Antonelli menunjukkan performa luar biasa. Sementara rekan setimnya, George Russell, kesulitan mengelola ban, Antonelli mampu bertahan hampir sepanjang balapan dengan satu set ban keras. Ia bahkan tercatat sebagai salah satu mobil tercepat di lintasan menjelang akhir lomba. Kondisi trek Las Vegas yang memiliki energi rendah dan suhu paling dingin musim ini membuat manajemen ban menjadi kunci, dan Antonelli berhasil memanfaatkannya dengan sangat baik.

Ia juga menjadi salah satu dari tiga pembalap yang mencatatkan waktu di 1 menit 34 detik per lap, bersama dua pembalap teratas, yang menegaskan kecepatan murni yang dimilikinya. Ketahanannya dalam menjaga Piastri di belakang pada kondisi ban yang lebih tua pun menunjukkan mental baja yang semakin matang (Formula 1, 27 November 2025).

Kritik Toto Wolff dan Titik Balik Musim

Kematangan ini semakin kontras jika dibandingkan dengan periode sulit yang sempat ia alami. Setelah balapan kandang keduanya di Monza pada September, bos Mercedes Toto Wolff bahkan sempat menyebut performanya sebagai “underwhelming”. Kritik tersebut menjadi titik balik bagi Antonelli untuk bekerja lebih keras dan membangun kembali kepercayaan dirinya.

Ia sendiri mengakui bahwa musim ini membuatnya harus benar-benar berjuang secara mental. Libur musim panas menjadi momen penting untuk reset, setelah sebelumnya terlihat kelelahan dan kehilangan kepercayaan diri di Spa dan Budapest. Sepulang dari jeda tersebut, performanya dalam kualifikasi mulai membaik di Zandvoort dan Monza, mendekati level Russell.

Konsistensi yang Mulai Terbentuk

Seiring berjalannya waktu, Antonelli semakin mampu merangkai akhir pekan balap yang solid. Ia tampil impresif di Sprint Race Brasil, kemudian sukses mengalahkan Russell untuk pertama kalinya dalam balapan Grand Prix di Meksiko. Penampilan di Las Vegas menjadi puncak dari rangkaian progres tersebut, memperlihatkan bahwa ia mulai menemukan ritme terbaiknya sebagai pembalap Formula 1.

Modal Besar Menuju Musim Berikutnya

Jika Antonelli mampu mempertahankan performa seperti ini hingga akhir musim, hal tersebut akan menjadi modal besar menjelang musim berikutnya. Dengan perubahan regulasi dan potensi kebangkitan Mercedes dalam perburuan gelar, sang rookie berpeluang besar menjadi salah satu figur sentral di era baru Formula 1. Penampilan di Las Vegas bukan hanya sebuah hasil, tetapi juga sinyal bahwa Kimi Antonelli siap menjawab ekspektasi besar yang selama ini disematkan kepadanya.