13.10.2025
Waktu membaca: 4 menit

Jelang VCT Ascension, Valorant Patch 11.08 Jadi Fokus Utama

Valorant Patch 11.08

Menjelang kompetisi VCT Ascension yang akan dimulai sebentar lagi, Valorant Patch 11.08 yang akan dirilis besok menjadi fokus utama komunitas maupun para profesional yang diprediksi akan menggunakannya untuk memaksimalkan peluang mereka untuk menjalani laga penting tersebut.

Hal ini mungkin tak terlalu mengejutkan karena Patch 11.08 menandai pergeseran monumental dalam lanskap Valorant, terutama pada pilihan agen, map, senjata, dan abilities. Dirilis sebagai fondasi untuk Episode 11 Act 6, patch ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat keahlian di level profesional dan memastikan aspek taktikal lebih menarik untuk dikulik.

Hal baru ini tentunya tidak hanya membentuk ulang dinamika pertempuran, tetapi juga mempersiapkan panggung bagi meta terkini, terutama yang mengandalkan agen baru, Veto. Simak penjelasannya di .

Perombakan utama dalam Valorant Patch 11.08

Riot Games menerapkan penyesuaian agresif yang memengaruhi hampir setiap aspek gameplay Valorant. Fokus patch ini adalah menyempurnakan penggunaan senjata dan kemampuan untuk lebih menghargai presisi, pengaturan waktu, dan koordinasi strategis.

Salah satu perubahan paling signifikan adalah penyesuaian global terhadap cooldown ability; banyak utilitas Initiator dan Sentinel kini memiliki waktu isi ulang yang lebih panjang dan distandardisasi menjadi 60 detik. Hal ini mendorong penggunaan utilitas yang lebih terencana dan berdampak, alih-alih sekadar digunakan berturut-turut.

Penyesuaian senjata juga menjadi sorotan. Senjata rifle seperti Vandal dan Phantom dijamin mendapatkan kontrol spray dalam rentetan tembakan pendek dengan lebih konsisten. SMG juga mengalami perubahan yang memberi imbalan untuk tap firing yang lebih akurat pada Spectre, sementara mengurangi toleransi spray Stinger. Ini ditujukan untuk mengurangi unsur keacakan dalam duel dan lebih menekankan pada presisi sasaran, yang selama ini disinggung dalam skena profesional.

Di sisi selanjutnya, Riot telah merancang ulang map Pearl dan Abyss untuk memperdalam lapisan taktis dengan memperbaiki chokepoint, jarak pandang, dan peluang pengontrolan site. Hal ini memungkinkan tim untuk menerapkan tekanan strategis yang lebih baik dan beradaptasi dengan meta yang berfokus pada pergerakan dan pemanfaatan utilitas yang lebih cerdas.

Efek disrupsi seperti flash, nearsight, dan stun/slow distandarkan dengan durasi dan jangkauan yang disesuaikan untuk menciptakan jendela counterplay yang konsisten di antara semua agent. Misalnya, durasi flash diseragamkan menjadi 2,25 detik, sementara jangkauan nearsight sedikit ditingkatkan, menyeimbangkan dampaknya tanpa membuat pemain kewalahan.

Terakhir, nerf besar ditujukan kepada tipe Controller dan Initiator yang dikenal dominan melalui utilitasnya, termasuk Omen, Astra, Brimstone, dan Fade. Aspek-aspek seperti jangkauan smoke dan flash, serta jeda ability mereka dikendalikan untuk mengurangi gaya bermain yang menekan lebih dalam.

Pergeseran meta yang berfokus pada Veto

Patch baru ini tentunya membawa perhatian kepada agen Veto yang muncul sebagai sosok penting untuk membentuk ulang meta Valorant. Diperkenalkan pada awal Oktober 2025 lalu, Veto adalah seorang Sentinel dengan keunikan dalam menegasi utilitas musuh dan mengontrol area secara dinamis.

Tidak seperti Sentinel tradisional yang menekankan pada pertahanan site, Veto unggul dalam mengganggu dan memiliki mobilitas, dengan alat seperti Interceptor yang dapat menghancurkan atau memblokir utilitas lawan, serta menjebak musuh dengan debuff melemahkan seperti deafening dan decay.

Peningkatan cooldown global pada Patch 11.08 dan nerf terhadap Controller serta Initiator menciptakan lingkungan di mana kit anti-utilitas Veto berperan besar saat teamfight. Dengan kemampuan musuh yang menjadi lebih terbatas dan lebih strategis waktu penggunaannya, kemampuan yang dibawa Veto menjadi berharga karena secara efektif menggagalkan strategi tim lawan.

Terlebih lagi, penyempurnaan senjata yang menghargai aim yang presisi bersinergi baik dengan gaya bermain Veto, yang menuntut ketepatan tembak setelah utilitas lawan dinetralisir. Ultimate-nya, Evolution, yang memberikan kekebalan terhadap debuff dan stimulan tempur, semakin meningkatkan daya tahannya dalam pertarungan langsung, menjadikannya ancaman bahkan ketika utilitas terbatas.

Analis memperkirakan bahwa kit Veto akan memaksa tim untuk memikirkan ulang komposisi mereka untuk memilih agen yang kekuatannya tidak terlalu bergantung pada deployables atau yang dapat mengatasi kemampuan pembatalan Veto. Sebaliknya, Veto akan menjadi pilihan utama dalam bertahan dan menyerang, terutama untuk membongkar formasi lawan yang sudah mapan dan memaksa duel 1 versus 1, di mana mekanik setiap pemain sangat berdampak dalam situasi genting.

Dalam konteks ini, kehadiran Veto sebagai Sentinel anti-utilitas sangatlah tepat, siap untuk mengacaukan meta yang ada dan mengubah strategi tim ke arah yang presisi dan disruptif, menggeser dominasi utilitas yang selama ini terlalu kuat dalam kompetisi. Seiring pemain beradaptasi dengan perubahan ini, perkirakan meta akan bergeser menuju pertempuran yang lebih cerdas.