26.09.2025
Waktu membaca: 4 menit

Jelang Matchday 6 Premier League, Manchester United Berpotensi Sambung Tren Positif

De Ligt of Manchester United 2025/26

Memasuki Matchday ke-6 Premier League 2025/26, Manchester United diprediksi akan meneruskan tren positif saat bertandang ke markas Brentford di Gtech Community Stadium besok (26/9), pukul 18:30 WIB.

Sejak dimulainya musim Premier League hingga minggu lalu, Sang Setan Merah sejatinya belum menunjukkan performa yang meyakinkan: menang tipis Burnley dan Chelsea yang menurun, dan mengalami kekalahan Arsenal dan Manchester City yang masih stabil. Dengan dua kekalahan dan dua kemenangan, saat ini mereka berada di peringkat ke-11, terpaut tipis dengan tim-tim yang berada di atasnya hingga peringkat ke-8.

Walau demikian, ada beberapa hal positif yang membuat para pendukungnya bisa optimis bahwa mereka menuju ke jalan yang tepat. Dan melihat strategi pelatih Ruben Amorim sejauh ini, laga melawan Brentford bisa menjadi modal berharga untuk mendongkrak semangat para pemainnya usai menaklukkan Chelsea minggu lalu.

Berkaca dari situasi dan kondisi terkini, Manchester United jelas memiliki keunggulan tersendiri menjelang pertandingan tricky ini. Apa saja yang membuat mereka cukup diperhitungkan untuk membekuk Brentford nanti?

Transisi bertahan ke serangan yang membaik

Meski menunjukkan agresivitas yang tinggi dalam menyerang — tercermin dalam statistik serangan mereka sepanjang empat laga terakhir — Manchester United menunjukkan kapabilitas untuk membangun dari belakang, yang mana menjadi poin penting bagi sebuah tim yang menginginkan penguasaan tinggi.

Dan berbicara mengenai hal ini, tentunya tidak luput dari peran Mathijs de Ligt yang saat ini menjadi salah satu andalan Amorim dalam menjaga lini belakang bersama Harry Maguire. Bersama dengan Noussair Mazraoui yang menjadi rekan lamanya sejak bermain di Ajax dan Bayern Munchen, mereka menunjukkan ketenangan dan penguasaan area tengah dan kanan dengan baik, dan menjadi pemain yang aktif membantu Bryan Mbeumo yang menjadi ancaman dengan fisiknya di wilayah sepertiga akhir.

Koneksinya dengan pemain tengah Manchester United seperti Bruno Fernandes dan Casemiro juga meningkat, di mana Ia kerap membantu mengatur bagian tengah ketika dihadapkan dalam tekanan tinggi. Selain itu, fisiknya juga sangat mumpuni dalam situasi 1v1 yang menuntut konsentrasi penuh, terutama dalam momen genting.

Melihat stabilitas trio belakang Manchester United yang saat ini diisi oleh de Ligt, Maguire, dan Luke Shaw, sulit melihat Amorim mengambil strategi bertahan alternatif dalam menghadapi Brentford.

Intensitas serangan belum mengendur

Seperti yang telah disebutkan di , Manchester United kini cenderung tampil agresif dalam menyerang dan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan intensitas sejauh ini. Dan konsistensi ini tercermin dalam lima laga yang telah mereka jalani.

Selain laga kontra Fulham pada tanggal 24 Agustus lalu, lini serang yang kini diperkuat trio reguler Bryan Mbeumo, Benjamin Šeško, dan Matheus Cunha selalu menampilkan serangan yang keras dan pantang menyerah, bahkan melawan lini pertahanan yang solid dari tim sekelas Chelsea dan Manchester City.

Khusus Mbeumo, workrate yang dimilikinya menjadi aset berharga dalam menundukkan tim yang memiliki kelemahan dalam mengatasi serangan yang dibangun dengan umpan-umpan cepat. Alternatifnya adalah Amad Diallo yang menunjukkan potensi dengan karakteristik permainan yang nyaris sama, namun melihat versatilisnya yang terbatas mungkin sulit untuk melihatnya menggantikan Mbeumo apabila tidak benar-benar diperlukan.

Brentford yang menurun drastis

Di luar taktik dan materi pemain, sulit untuk melihat skuad baru Brentford bisa menundukkan Manchester United yang baru saja naik mentalnya. Terlebih mereka juga tidak lagi diperkuat oleh beberapa pemain penting sekaligus kehadiran pelatih yang memiliki kapabilitas dalam menghadapi strategi agresif.

Seperti yang diketahui, mereka kehilangan dua pemain bertahan penting selepas musim 2024/25, yakni kiper Mark Flekken (ke Bayer Leverkusen) dan kapten Christian Nørgaard (ke Arsenal) yang mengisi posisi gelandang bertahan, sekaligus karisma sang pelatih Thomas Frank yang pindah melatih Tottenham Hotspur.

Sebagai gantinya, Brentford menunjuk Keith Andrews yang sebelumnya menjabat sebagai asisten pelatih di Timnas Irlandia dan Sheffield United untuk menggantikan Frank. Namun, sejauh ini Ia belum memperlihatkan pemahaman taktik yang cukup solid untuk mengatasi gaya menyerang yang fleksibel. Hal tersebut tercermin dalam dua laga terakhirnya yang berakhir dengan kekalahan telak: 1-3 versus Fulham dan 1-3 versus Nottingham Forest.

Kelemahan yang masih harus diperhatikan

Kendati di kertas Manchester United terlihat superior, mereka tetap harus mewaspadai pertahanan kompak dari Brentford untuk mencegah terjadinya peluang gol yang muncul dari celah-celah tidak terduga, terutama saat transisi serangan balik.

Selain itu, lini serang Setan Merah masih menunjukkan permainan yang tidak efektif, sehingga kemungkinan besar Brentford akan mengandalkan blunder dari wilayah mereka sendiri dan mencari celah dari lini kiri Manchester United yang tidak sekuat sisi kanan.