09.11.2025
Waktu membaca: 5 menit

Harry Kane dan Luis Díaz Jadi Penyelamat Bayern Munich dari Kekalahan 2-2 di Markas Union Berlin

Harry Kane dan Luis Díaz Jadi Penyelamat Bayern Munich dari Kekalahan 2-2 di Markas Union Berlin

Bayern Munich harus puas membawa pulang satu poin dari Stadion An der Alten Försterei setelah bermain imbang 2-2 melawan Union Berlin dalam lanjutan Bundesliga 2025/2026, Sabtu (08/11) malam waktu setempat. Hasil ini membuat Bayern tetap memimpin klasemen dengan 29 poin dari 10 pertandingan, namun laju kemenangan mereka terhenti di laga yang berjalan sengit dan menegangkan (Goal, 09/11).

Union Berlin tampil berani di hadapan pendukungnya sendiri. Tim asuhan Nenad Bjelica itu tidak gentar menghadapi skuad bertabur bintang milik Bayern, bahkan beberapa kali menciptakan peluang berbahaya di babak pertama. Bayern, yang datang dengan misi menjaga rekor tak terkalahkan, justru kesulitan mengembangkan permainan mereka.

Awal Sulit dan Gol Balasan Cepat

Union Berlin membuka keunggulan lebih dulu lewat sundulan Danilho Doekhi pada menit ke-23. Pemain belakang asal Belanda itu memanfaatkan situasi bola mati yang gagal diantisipasi pertahanan Bayern. Gol tersebut menjadi sinyal bahwa tim tuan rumah tidak akan mudah dikalahkan.

Bayern baru bisa menyamakan kedudukan di menit ke-38 melalui Luis Díaz. Winger asal Kolombia itu kembali menunjukkan ketajamannya di sisi kiri serangan dengan sepakan keras yang menembus jala gawang Frederik Rønnow. Gol tersebut menjadi yang kelima bagi Díaz di Bundesliga musim ini dan menegaskan statusnya sebagai salah satu pemain paling berpengaruh di lini depan Bayern (IDN Times, 07/11).

Meski mampu menutup babak pertama dengan skor imbang, permainan Bayern terlihat belum stabil. Koordinasi antarlini beberapa kali goyah, terutama saat Union Berlin melancarkan serangan balik cepat. Kekompakan lini belakang yang biasanya solid di asuhan Vincent Kompany kali ini terlihat kurang rapi (Bavarian Football Works, 09/11).

Union Berlin Tak Menyerah

Memasuki babak kedua, Union Berlin kembali mengambil inisiatif serangan. Dukungan publik tuan rumah membuat permainan mereka semakin agresif. Pada menit ke-68, Danilho Doekhi kembali menjadi momok bagi pertahanan Bayern setelah mencetak gol keduanya malam itu. Skor 2-1 membuat atmosfer stadion memanas, sementara Bayern tertekan dan harus mencari cara untuk bangkit.

Vincent Kompany merespons dengan memasukkan beberapa pemain ofensif tambahan, termasuk Michael Olise, demi menambah variasi serangan. Namun, rapatnya pertahanan Union Berlin membuat Bayern kesulitan menembus area kotak penalti. Beberapa peluang Kane dan Díaz masih bisa dimentahkan oleh Rønnow.

Dalam situasi seperti itu, mental juara Bayern kembali diuji. “Kami tidak bermain di level terbaik, tapi semangat tim tidak pernah turun,” ujar Kompany dalam konferensi pers seusai laga (ESPN, 09/11).

Kane Selamatkan Wajah Bayern

Harapan Bayern baru datang di masa tambahan waktu. Tepat pada menit ke-93, Harry Kane menjadi penyelamat setelah menanduk umpan silang Oliver Bischof dengan presisi. Bola mengarah deras ke pojok kiri gawang dan membuat Rønnow tak berkutik. Gol dramatis itu memastikan Die Roten pulang dengan satu poin, sekaligus mempertahankan rekor tak terkalahkan mereka di Bundesliga musim ini (Sky Sports, 09/11).

Kane tampak lega selepas pertandingan. “Kami tahu laga ini tidak mudah, tapi kami menunjukkan karakter untuk tidak menyerah,” ujar striker asal Inggris itu (BBC Sport, 09/11). Gol tersebut menjadi torehan ke-12-nya musim ini, sekaligus memperkuat statusnya sebagai ujung tombak utama Bayern dalam perburuan gelar juara.

Díaz, Motor Serangan Baru Bayern

Selain Kane, Luis Díaz menjadi figur penting dalam laga ini. Sejak direkrut dari Liverpool, Díaz tampil konsisten dengan kontribusi besar baik dari sisi gol maupun assist. Dalam enam laga terakhir, pemain berusia 28 tahun itu mencatat lima gol dan empat assist di Bundesliga (VivaGoal, 05/11).

Díaz dikenal mematikan melalui kecepatan dan pergerakannya di sisi kiri. Dalam laga melawan Union Berlin, ia menciptakan empat peluang dan dua umpan kunci yang membuka ruang bagi rekan-rekannya di lini depan. Efektivitasnya dalam situasi satu lawan satu membuat Bayern tetap berbahaya meski permainan tim secara keseluruhan tidak mengalir dengan baik (Koran Jakarta, 05/11).

Kehadiran Díaz juga membantu mengurangi ketergantungan Bayern pada Kane. Kombinasi keduanya menjadi senjata utama Die Roten dalam membongkar pertahanan lawan, terutama melalui transisi cepat dari sayap ke kotak penalti.

Catatan Taktis Kompany

Vincent Kompany, yang baru menukangi Bayern musim ini, menghadapi tantangan dalam menjaga konsistensi tim. Struktur permainan yang biasanya solid terlihat kurang disiplin di Berlin. Absennya Joshua Kimmich di lini tengah membuat distribusi bola Bayern tidak seefektif biasanya (Merah Putih, 09/11).

Meskipun demikian, hasil imbang ini menunjukkan bahwa Bayern masih memiliki kekuatan mental yang menjadi ciri khas mereka. Mampu mencetak gol di menit akhir dalam laga sulit merupakan bukti bahwa karakter juara masih tertanam kuat dalam skuad ini.

Kompany menegaskan, “Kami perlu lebih klinis dalam penyelesaian akhir, tapi saya bangga dengan cara tim berjuang hingga peluit terakhir” (Disway, 09/11).

Papan Semakin Ketat

Dengan hasil ini, Bayern tetap memimpin klasemen Bundesliga dengan 29 poin, unggul tipis dari RB Leipzig dan Borussia Dortmund di posisi kedua dan ketiga. Namun, jarak poin yang semakin dekat membuat persaingan perebutan gelar musim ini kian menarik.

Union Berlin sendiri bisa berbangga karena berhasil menahan sang pemuncak klasemen. Penampilan mereka yang solid menunjukkan peningkatan signifikan setelah awal musim yang inkonsisten. Dua gol Doekhi menjadi bukti bahwa tim ibu kota ini mampu bersaing dengan klub papan Bundesliga (Goal, 09/11).

Meski gagal mempertahankan rekor kemenangan beruntun, Bayern Munich tetap menunjukkan karakter tim besar. Gol dramatis Harry Kane di penghujung laga bukan hanya menyelamatkan satu poin, tetapi juga menjaga kepercayaan diri Die Roten untuk terus bersaing di papan . Dengan performa Luis Díaz yang semakin matang dan semangat juang yang tak pernah padam, Bayern masih menjadi favorit utama untuk mempertahankan dominasi mereka di Jerman meski persaingan musim ini tampak jauh dari kata mudah.