30.11.2025
Waktu membaca: 4 menit

Giannis Tembus 21 Ribu Poin, Masuk Klub Elit Skorer NBA

Giannis Tembus 21 Ribu Poin, Masuk Klub Elit Skorer NBA

Bintang Milwaukee Bucks, Giannis Antetokounmpo, resmi menembus milestone 21.000 poin dan masuk jajaran elit pencetak angka sepanjang sejarah NBA. Momen bersejarah itu hadir saat Bucks menang 116-99 Brooklyn Nets di Fiserv Forum, Sabtu (29/11/2025) malam waktu setempat.

Dalam laga tersebut, Giannis mencetak 29 poin hanya dalam 19 menit, plus delapan rebound, dan jadi motor utama Bucks yang akhirnya memutus rentetan tujuh kekalahan beruntun puasa kemenangan terpanjang mereka sejak musim rookie Giannis, 2013–14. 

Pemain ke-42, Tapi Termasuk Paling Muda

Menurut laporan Associated Press, Giannis menjadi pemain ke-42 dalam sejarah NBA yang berhasil mencapai 21.000 poin karier, sekaligus pemain ke-6 termuda yang menembus angka tersebut. Rekor itu ia capai lewat sebuah tembakan tiga angka di pertengahan kuarter ketiga. 

Secara usia, Giannis menyentuh milestone ini di angka 30 tahun, menjadikannya sejajar dengan deretan legenda lain yang lebih dulu melampaui 21 ribu poin, seperti LeBron James, Michael Jordan, Wilt Chamberlain, Kobe Bryant, dan Kevin Durant yang juga dikenal mencapai berbagai tonggak skor di usia relatif muda. 

Di beberapa kanal media sosial sempat beredar klaim bahwa Giannis adalah “pemain ke-24” yang mencapai 21 ribu poin, namun rilis resmi AP dan laporan media arus utama menegaskan bahwa angka yang benar adalah pemain ke-42.

Malam Milestone Sekaligus Akhir Paceklik Bucks

Bagi Bucks, kemenangan ini terasa seperti dua hadiah dalam satu malam:

  1. Memutus tren negatif – Mereka datang ke laga ini dengan beban tujuh kekalahan beruntun dan performa yang terus disorot. Menang 116-99 Nets membuat ruang ganti jauh lebih “lega”.  
  2. Giannis kembali jadi pembeda – Ini adalah laga kedua Giannis setelah absen empat pertandingan karena cedera pangkal paha. Di laga sebelumnya, ia mencetak 30 poin melawan New York Knicks, meski Bucks kalah dan tersingkir dari NBA Cup.

    Melawan Nets, Bucks memegang kendali sejak kuarter kedua. Mereka unggul 39–24 di periode itu dan menutup paruh pertama dengan skor 71–53, sebelum memperlebar jarak hingga menyentuh 92–60 di pertengahan kuarter ketiga tepat di fase di mana Giannis mengunci rekor 21 ribu poinnya. 

Yang membuat malam ini semakin istimewa adalah efisiensi Giannis. Ia menembak 12/15 dari lapangan (80%), sebuah angka yang mencerminkan dominasinya sebagai finisher di area paint sekaligus ancaman yang cukup untuk memaksa Nets bereaksi terhadap setiap sentuhannya. 

Tanpa harus bermain lama, Giannis:

  • Menjadi top skorer pertandingan (29 poin)
  • Mendapat delapan rebound
  • Menjadi titik fokus serangan dan perhatian pertahanan Nets

Di sisi Nets, rookie Danny Wolf tampil berani dengan 22 poin dan lima tripoin, tapi itu belum cukup untuk menahan Bucks yang bermain jauh lebih rapat di kedua sisi lapangan dibanding beberapa laga terakhir.

Dari Cedera ke Rekor: Timeline Singkat

Menariknya, beberapa hari sebelum rekor 21 ribu poin ini, Giannis sempat jadi sorotan karena cedera pangkal paha yang membuatnya keluar lebih cepat saat melawan Cleveland Cavaliers. Saat itu, ia masih 57 poin lagi dari milestone 21.000 dan status kebugarannya bikin fans Bucks sempat cemas.

Comeback-nya berlangsung cepat:

  • Game 1 setelah cedera: 30 poin vs Knicks (kalah, tersingkir dari NBA Cup)
  • Game 2: 29 poin vs Nets + tembus 21.000 poin + memutus tujuh kekalahan beruntun

Dari sudut pandang narasi musim, ini seperti mini-arc: dari cedera, kekalahan, tekanan, lalu bangkit dengan kemenangan besar dan milestone historis.

Posisinya di Peta Sejarah dan Masa Depan

Dengan melewati batas 21.000 poin:

  • Giannis makin mengukuhkan statusnya sebagai salah satu big man tersubur di era modern,
  • Ia terus mendaki jajaran daftar pencetak poin terbanyak sepanjang masa, di mana nama-nama seperti Kareem Abdul-Jabbar, LeBron James, Karl Malone hingga Kobe Bryant bercokol di papan . 

Melihat usia yang masih 30 tahun dan angka rata-rata poin per musim yang terus berada di kisaran 28–31 poin, secara matematis Giannis punya peluang realistis untuk:

  • Menembus 25–30 ribu poin jika tetap sehat dan produktif dalam beberapa musim ke depan,
  • Mengakhiri karier sebagai salah satu dari sedikit forward yang bersaing di papan daftar skorer sepanjang masa. (Ini perkiraan berbasis tren, bukan angka resmi dari liga.) 

Namun, jika merujuk komentarnya setelah milestone 20.000 poin beberapa bulan lalu, Giannis sendiri berkali-kali menegaskan bahwa gelar juara dan kemenangan tetap lebih penting ketimbang sekadar tumpukan angka di lembar statistik. 

Implikasi untuk Musim Bucks

Bagi Milwaukee, kemenangan Nets plus rekor Giannis ini bisa jadi:

  • Pelepas tekanan setelah periode buruk dengan tujuh kekalahan beruntun,
  • Momentum psikologis untuk mengembalikan ritme sebagai penantang serius di Wilayah Timur,
  • Bukti bahwa ketika Giannis sehat, Bucks tetap punya fondasi yang kuat untuk bersaing di playoff. 

Yang perlu dijaga sekarang hanyalah kesehatan sang bintang dan konsistensi supporting cast mulai dari kontribusi pemain seperti A.J. Green, Bobby Portis Jr., dan Kevin Porter Jr. yang juga tampil solid melawan Nets. 

Untuk sementara, malam di Milwaukee ini akan tercatat sebagai satu bab penting di buku sejarah karier Giannis: bukan hanya karena angka 21.000 poin, tetapi juga sebagai titik balik kecil yang mengingatkan semua orang bahwa “Greek Freak” masih jauh dari selesai.