16.09.2025
Waktu membaca: 5 menit

Francesco Bagnaia Ingin Casey Stoner Jadi Mentor Tambahan

Francesco Bagnaia Ingin Casey Stoner Jadi Mentor Tambahan

Francesco Bagnaia saat ini menjadi salah satu bintang terbesar di MotoGP. Pembalap Italia tersebut lahir dari program VR46 Academy, akademi balap yang dibentuk oleh Valentino Rossi untuk melahirkan generasi penerus dari negeri pizza. Rossi bukan hanya dikenal sebagai legenda dengan tujuh gelar juara dunia kelas premier, tetapi juga sebagai mentor yang sabar, jenaka, dan penuh pengalaman.

Bagi Bagnaia, bimbingan Rossi selama ini sangat berharga. Ia kerap mendapat masukan teknis maupun motivasi mental dari sang mentor, yang membuatnya mampu berkembang menjadi juara dunia MotoGP. Dengan fondasi itu, Bagnaia merasa lebih siap menghadapi persaingan keras di era modern.

Namun, Bagnaia belakangan mengaku ingin menambah satu lagi figur penting dalam lingkaran pribadinya: Casey Stoner, juara dunia dua kali asal Australia.

Kehadiran Casey Stoner di Misano

Pada sesi uji coba di Sirkuit Misano, sosok Casey Stoner muncul di garasi Ducati. Kehadirannya tidak sekadar formalitas. Francesco Bagnaia bahkan menyaksikan langsung Stoner berdiri di samping motor dan ikut membantu memperhatikan detail teknis.

Momen itu cukup mengejutkan Bagnaia, karena ia tak menyangka seorang legenda seperti Stoner benar-benar ikut terlibat. Bagnaia menuturkan bahwa masukan dari Stoner sangat berharga, sebab Stoner pernah membawa Ducati menjadi juara dunia pada tahun 2007, di era ketika motor itu terkenal sulit dikendalikan.

Dalam wawancara, Bagnaia mengaku akan sangat senang bila Stoner bisa lebih sering menemaninya. Ia menilai bahwa pendapat dari sosok sekelas Stoner sangat fundamental bagi dirinya untuk terus berkembang (GPone, 15 September 2025).

Hubungan Bagnaia dan Stoner Sejak 2021

Ternyata, hubungan antara Bagnaia dan Stoner bukan baru terjalin tahun ini. Sejak 2021, keduanya sudah sesekali berdiskusi mengenai motor dan gaya balap. Stoner dikenal sebagai sosok yang sangat teliti dan analitis. Menurut Bagnaia, kadang analisis Stoner begitu detail hingga membuatnya kagum, tetapi justru itulah yang membuat masukan sang legenda sangat berguna.

Faktor lain yang memperkuat hubungan keduanya adalah keberadaan Cristian Gabarrini, kepala kru Bagnaia. Gabarrini sebelumnya juga pernah bekerja dengan Stoner ketika sang pembalap masih aktif. Ikatan lama ini membuat komunikasi antara Stoner, Bagnaia, dan tim Ducati berjalan lebih lancar.

Dua Mentor dengan Karakter Berbeda

Keinginan Francesco Bagnaia untuk memiliki Stoner sebagai mentor tambahan terasa menarik karena ia sudah memiliki Valentino Rossi. Rossi dan Stoner di masa lalu dikenal sebagai rival keras di lintasan. Namun, kini justru kedua sosok itu berpotensi membentuk sinergi bagi Bagnaia.

Rossi dikenal piawai memberi motivasi, strategi mental, serta pemahaman tentang bagaimana menghadapi tekanan publik. Sebaliknya, Stoner lebih banyak menyoroti aspek teknis, seperti karakter motor, pengaturan sasis, dan cara menaklukkan kondisi lintasan. Kombinasi keduanya bisa menjadi bekal berharga untuk Bagnaia dalam mempertahankan gelarnya.

Bagnaia menegaskan bahwa setiap kali Stoner hadir, ia bisa belajar banyak hal baru. Meski tidak mungkin Stoner mendampingi penuh sepanjang musim, ia berharap ada kesempatan rutin untuk bertukar pikiran (GPone, 15 September 2025).

Momen akrab Francesco Bagnaia dan Casey Stoner di MotoGP bersama Ducati Lenovo

Posisi Bagnaia di Musim 2025

MotoGP musim 2025 berlangsung sangat ketat. Francesco Bagnaia masih menjadi kandidat utama juara dunia, namun ia mendapat tekanan kuat dari Jorge Martin dan Pedro Acosta. Meski begitu, konsistensi Bagnaia menjaga performa Ducati Lenovo Team tetap membuatnya berada di jalur terdepan dalam perebutan gelar.

Dalam kondisi persaingan seketat ini, keberadaan mentor tambahan jelas menjadi keuntungan. Bagnaia sadar bahwa mempertahankan gelar jauh lebih sulit dibanding meraihnya. Setiap detail, termasuk masukan dari sosok berpengalaman, bisa menjadi pembeda.

Pandangan Stoner terhadap Ducati Modern

Sebagai orang yang pertama kali membawa Ducati juara dunia, Casey Stoner memiliki kedekatan khusus dengan pabrikan asal Italia tersebut. Ia sering mengatakan bahwa motor Ducati punya potensi luar biasa, meskipun karakteristiknya tidak selalu mudah bagi semua pembalap.

Kini, Stoner menilai motor Ducati lebih ramah bagi banyak pembalap, tetapi masih ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut. Francesco Bagnaia merasa pandangan ini penting untuk dipahami, sebab masukan Stoner bisa membantu menemukan celah peningkatan yang tidak selalu terlihat dari sudut pandang pembalap aktif.

Respon Publik dan Media

Ucapan Francesco Bagnaia mengenai keinginannya menjadikan Stoner mentor tambahan ramai diberitakan media. Di Italia, media menyoroti bahwa langkah ini bisa memberikan keuntungan besar bagi Bagnaia. Ia dianggap beruntung bisa belajar dari dua rival legendaris yang dulunya bertarung sengit di lintasan.

Di Australia, kabar keterlibatan Stoner kembali di MotoGP disambut antusias. Publik Negeri Kanguru senang karena sang juara dunia dua kali masih memberi kontribusi pada dunia balap, meski sudah lama pensiun.

Media olahraga Indonesia pun ikut mengangkat cerita ini. Bola.net menulis bahwa Bagnaia merasa senang bisa mendapat kesempatan berbincang langsung dengan Stoner dan menyebutnya sebagai pengalaman berharga (Bola.net, 16 September 2025).

Potensi Dampak bagi Karier Bagnaia

Kehadiran dua sosok mentor dengan karakter berbeda bisa membuat Bagnaia memiliki keunggulan unik. Rossi akan terus menjadi penopang mental dan strategi balap, sementara Stoner memberikan sudut pandang teknis yang tajam.

Bila kombinasi ini berjalan baik, Bagnaia bisa memperkuat dominasinya di MotoGP. Lebih dari itu, ia juga berpotensi mencetak sejarah baru bersama Ducati, memperpanjang era kejayaan tim merah di kelas premier.

Momen akrab Valentino Rossi dan Francesco Bagnaia setelah balapan MotoGP

Francesco Bagnaia sudah terbukti sebagai pembalap papan dengan dua gelar juara dunia. Namun, kerendahan hatinya untuk terus belajar dari para legenda menunjukkan bahwa ia tidak berhenti mengasah diri. Keinginannya menjadikan Casey Stoner sebagai mentor tambahan di samping Valentino Rossi mencerminkan keseriusannya menjaga kualitas performa di lintasan.

Meskipun Stoner tidak mungkin hadir di semua seri, kesempatan diskusi dan berbagi pengalaman tetap bisa menjadi nilai tambah besar bagi Francesco Bagnaia. Kombinasi bimbingan Rossi dan Stoner bisa menciptakan harmoni antara kekuatan mental dan ketajaman teknis.

MotoGP musim ini masih panjang, dan persaingan akan semakin ketat. Namun, dengan dukungan dua legenda, Francesco Bagnaia berpotensi menuliskan kisah baru yang akan dikenang dalam sejarah MotoGP.