14.11.2025
Waktu membaca: 3 menit

Ewok Ungkap Rahasia Performa RRQ Lawan Tim Korea

Head coach RRQ Valorant Marthinus Ewok

Marthinus “Ewok” Walt yang sedang menikmati masa rehat dari kompetisi Valorant baru saja mengungkapkan kesan-kesannya sekaligus beberapa rahasia kecil yang Ia terapkan saat masih menjadi bagian dari tim RRQ di Indonesia.

Pelatih asal Afrika Selatan tersebut bertanggung jawab terhadap komposisi skuad dan pengembangan gaya bermain RRQ yang dinamis dalam periode 2022 hingga 2025, sehingga dirinya menjadi salah satu personel yang sangat dihormati oleh para pemainnya dan penggemar setia tim tersebut.

Pengaruhnya dalam meracik strategi membuat tim tersebut menjadi satu-satunya tim Indonesia, sekaligus salah satu peserta dari Asia Tenggara, yang tampil cukup konsisten saat menjalani laga-laga besar di sirkuit VCT Pacific. Pengaruhnya yang paling jelas terlihat tentu ada di musim 2025 ini dengan penampilan kuat raksasa-raksasa Korea Selatan, yang berujung membuat RRQ mendapat julukan “The Korean Slayer.”

Status yang luar biasa tersebut kini memantik perbincangan di antara para penggemar maupun profesional yang menyaksikan performa RRQ dalam setahun terakhir, yang sebagian besar mempertanyakan rahasianya dalam mengarahkan skuad tersebut menghadapi taktik kuat para penguasa skena Pasifik. Rasa penasaran tersebut akhirnya terjawab saat Ewok membeberkan ceritanya dalam sebuah sesi bincang-bincang bersama Valo2Asia.

Dalam obrolan tersebut, Ewok berteori bahwa rasa percaya diri dan peningkatan kekuatan timnya saat menghadapi tim-tim Korea Selatan muncul dari jam terbang yang sangat tinggi ketika menghadapi banyak pertandingan selama beberapa tahun terakhir, sehingga timnya terbiasa menemukan pola kelemahan yang bisa dimanfaatkan. Ia juga menjelaskan bahwa gaya permainan yang dinamis disebabkan oleh taktiknya yang cenderung memikirkan anti atau counter strats lawan.

“Gue selalu memikirkan counter atau anti dari suatu makro, memantau tendensi dan pola permainan setiap saat. Dan kebanyakan tim-tim dari Korea itu menggunakan strategi yang memiliki kelemahan mencolok yang bisa kita gunakan.

Contohnya waktu tahun 2024, kita nemu celah melawan Gen.G, yang saat itu bisa dibilang mereka dalam performa terbaik. Mungkin karena itu kita bisa menguntit mereka dengan selisih skor yang tipis,” ucapnya dalam kanal tersebut.

Kendati demikian, Ewok mengakui bahwa keunggulan taktikal ini tak berlaku bagi tim besar lainnya. Pelatih berusia 27 tahun itu memberikan contoh Paper Rex sebagai tim yang dianggapnya menyusahkan, kendati sekilas tidak mengusung makro yang solid seperti lawan-lawan yang biasa mereka hadapi.

Crazyguy jadi aset berharga RRQ

Masih berkaitan dengan aspek taktikal, Ewok juga menyebut Ngo “crazyguy” Anh sebagai aset terpenting dalam memperkuat komposisi dan strategi tim RRQ sesuai yang Ia harapkan.

Dalam obrolan tersebut, Ia mengatakan bahwa dirinya bersyukur karena mendapatkan kesempatan untuk melatih pemain berbakat seperti crazyguy dan Park “Estrella” Gun selama di RRQ. Namun, secara spesifik Ia menyebut crazyguy lebih cocok dengan gaya permainan tim ini karena Ia bisa memberikan support secara jelas dan terarah.

Kontribusinya yang kuat sepanjang tahun 2025 ini menjadikannya seorang playmaker berharga yang, menurut Ewok, harus dipertahankan hingga musim depan. Ia berpotensi menjadi pemain yang diandalkan oleh pelatih baru RRQ, Jovanni “Jovi” Vera, untuk mengatur ulang strategi mereka dalam menghadapi musim 2026.