18.11.2025
Waktu membaca: 3 menit

Erick Thohir Kuasai Oxford United: Dari 51% Saham ke Pengendali Utama

Erick Thohir Kuasai Oxford United: Dari 51% Saham ke Pengendali Utama

Erick Thohir kini tercatat sebagai pemilik dengan kepentingan pengendali utama di Oxford United, setelah sebelumnya masuk lewat konsorsium Indonesia yang memegang 51% saham klub sejak 2022.

Oxford United mengumumkan pada 27 September 2022 bahwa serangkaian transaksi jual-beli saham telah membuat kelompok pemegang saham Indonesia yang dipimpin Erick Thohir dan Anindya N. Bakrie memiliki 51% saham klub, efektif per 19 September 2022. (Oxford United, 27/09). Media bisnis kemudian menegaskan bahwa dua pengusaha Indonesia tersebut resmi menjadi pemegang saham mayoritas Oxford United, sementara pemilik lama seperti Sumrith “Tiger” Thanakarnjanasuth dan Horst Geicke tetap bertahan sebagai pemegang saham minoritas.


Dari laporan media Indonesia, porsi 51% itu diperkirakan terbagi relatif seimbang, sekitar 25,5% nama Erick Thohir dan 25,5% nama Anindya Bakrie, menjadikan keduanya pasangan pemilik mayoritas dari Indonesia. ( The Jakarta Post, 29/09) Selain kepemilikan saham, ada juga harapan dari pihak pemilik Indonesia agar fasilitas Oxford United bisa dimanfaatkan sebagai tempat latihan atau pengembangan pemain Indonesia dalam jangka panjang. (Sumber: VOI, 27/09)

Promosi Oxford United ke Championship

Pada 18 Mei 2024, Oxford United meraih promosi ke EFL Championship setelah menang 2–0 Bolton Wanderers di final play-off League One di Wembley, yang sekaligus mengakhiri penantian 25 tahun klub untuk kembali ke kasta kedua sepak bola Inggris. Promosi ini secara tidak langsung ikut mengangkat profil klub yang dimiliki modal Indonesia, karena keberhasilan di lapangan membuat Oxford United lebih menarik bagi sponsor, pemain, dan liputan media internasional.

Laporan media menyebut bahwa pada 2025 terjadi perubahan struktur kepemilikan, di mana Anindya Bakrie dikabarkan tidak lagi tercatat sebagai pihak dengan kendali signifikan (person with significant control), sehingga Erick Thohir muncul sebagai satu-satunya perwakilan utama Indonesia dalam struktur pemilik klub. Pada 14 November 2025, Oxford United merilis pernyataan resmi bahwa Erick Thohir telah meningkatkan kepentingan pengendaliannya di klub setelah mengakuisisi seluruh saham Oxford Investment Holdings Pte. Ltd yang sebelumnya dipegang oleh Oxford United Investors Pte. Ltd.

Dalam pengumuman yang sama, klub juga menyebut bahwa Horst Geicke mengundurkan diri dari posisi direktur Oxford United, menandai perubahan penting lain dalam komposisi manajemen puncak. Sejumlah laporan internasional merangkum perkembangan ini sebagai langkah yang membuat Erick Thohir menjadi pengendali utama Oxford United, meskipun detail persentase terbaru tidak selalu dibuka secara lengkap ke publik. (Sumber: Yahoo/BBC via OneNewsPage, 14/11)

Bagi Oxford United, konsolidasi kepemilikan di tangan satu figur utama biasanya mempermudah pengambilan keputusan strategis, termasuk proyek stadion baru, kebijakan rekrutmen, dan rencana jangka panjang klub di Championship. (Sumber: Oxford United, 14/11)

Sementara itu, bagi ekosistem sepak bola Indonesia, kepemilikan klub Inggris oleh pengusaha Indonesia membuka peluang kerja sama di bidang pengembangan pemain, pertukaran pelatih, dan penggunaan fasilitas latihan untuk program tim nasional atau pemain muda. Secara keseluruhan, perjalanan dari akuisisi 51% saham pada 2022 hingga peningkatan controlling interest pada 2025 menunjukkan bahwa investasi Erick Thohir di Oxford United bukan langkah jangka pendek, melainkan proyek yang diarahkan untuk memperkuat posisi klub di Inggris sekaligus membuka potensi sinergi dengan sepak bola Indonesia.