02.12.2025
Waktu membaca: 3 menit

Emma Raducanu Tak Lagi Bersembunyi: Mental Bangkit, Karier Siap Melaju Usai Teror Stalker

Emma Raducanu Tak Lagi Bersembunyi: Mental Bangkit, Karier Siap Melaju Usai Teror Stalker

Emma Raducanu akhirnya membuka suara tentang titik terendah dalam hidupnya. Bintang tenis Inggris itu mengaku sudah “keluar dari persembunyian” setelah bertahun-tahun dibayangi rasa takut akibat pengalaman traumatis dengan seorang stalker.

Dalam wawancara terbaru, Raducanu mengatakan bahwa ia kini tak lagi dibayangi kecemasan ketika berada di ruang publik. Menurut laporan Sky Sports, Raducanu menegaskan bahwa dirinya sudah “melewati fase merasa harus bersembunyi dari dunia” usai insiden yang nyaris menghancurkan mental dan performanya. Pernyataan itu menjadi penanda kebangkitan baru sang juara US Open 2021, setelah dua tahun penuh turbulensi cedera, tekanan publik, kritik berlebihan, hingga ancaman nyata terhadap keselamatannya.

Trauma Panjang yang Menghantui

Cerita Raducanu bukan sekadar drama biasa. Ia pernah berada dalam situasi ekstrem ketika seorang pria obsesif membuntutinya selama berbulan-bulan, mengiriminya pesan pribadi, mendatangi rumahnya, dan bahkan membiarkan surat bernada mengancam di dekat jendela. Berdasarkan laporan The Telegraph, Raducanu sempat merasa tidak aman di rumah sendiri. “Ia hidup dalam ketakutan dan sangat membatasi aktivitas di luar rumah,” tulis media tersebut. Tidak berhenti di situ. Ketika Raducanu tampil di Dubai tahun 2025, ia sempat menangis di lapangan karena melihat sosok yang ia yakini sebagai orang yang menguntitnya.

Reuters melaporkan bahwa Raducanu bahkan mengaku “nyaris tak bisa bernapas” dan “tidak dapat melihat bola” akibat panik dan tekanan emosional yang menghantamnya tiba-tiba. Insiden itu membuat wasit menghentikan pertandingan sementara sebelum Raducanu akhirnya mundur. Setelah periode kelam itu, Raducanu menjalani proses pemulihan mental yang panjang. Ia membatasi aktivitas publik, memilih latihan secara tertutup, dan mulai kembali membangun kepercayaan diri. Kini, semuanya berubah.

Menurut Sky Sports, Raducanu menyebut dirinya “lebih kuat, lebih dewasa, dan tak lagi merasa hidup dalam bayang-bayang.” Ia mengaku sudah menemukan kenyamanan dan kontrol hidupnya, sesuatu yang sebelumnya hilang akibat rasa takut. Kembalinya kepercayaan diri itu juga terlihat dari caranya berinteraksi di media, sesi latihan terbuka, hingga penampilannya dalam berbagai acara resmi. Banyak analis menilai Raducanu kini tampak jauh lebih matang dan tidak mudah goyah secara emosional.

Karier yang Terhenti Kini Mulai Bergerak Lagi

Kisah Raducanu selalu menjadi pusat sorotan karena perjalanan kariernya memang tidak biasa: juara Grand Slam di usia remaja, kemudian dihantam badai cedera, kritik, dan tekanan media.

Menurut analisis The Guardian, Raducanu berada dalam tekanan publik yang luar biasa sejak menjuarai US Open 2021. Media menuntut konsistensi, fans berharap keajaiban berulang, sementara ia masih berusaha memahami tubuh dan mentalnya sendiri.

Pengalaman stalker hanya memperparah krisis tersebut. Tapi kini, dengan mental yang pulih, Raducanu mulai memetakan rencana besar. Ia kembali fokus pada jadwal tur, memperbaiki kondisi fisik, dan merancang program kompetisi penuh untuk musim mendatang. Pelatih dan analis tenis Inggris meyakini bahwa Raducanu masuk fase “renaissance”. Ia bukan lagi remaja yang kaget masuk panggung besar, melainkan atlet yang memahami tekanan, mengelola rasa takut, dan memiliki strategi matang dalam kariernya. Kisah Raducanu memberi gambaran jelas bahwa sorotan media, popularitas cepat, dan ekspektasi publik dapat menjadi pedang bermata dua bagi atlet muda. Terlebih lagi ketika ancaman nyata seperti stalker masuk ke kehidupan pribadi.

AOL menulis bahwa Raducanu kini menjadikan pengalaman itu sebagai pelajaran, bukan luka permanen. Ia belajar untuk membangun batasan, menjaga keamanan diri, dan mencari dukungan profesional ketika dibutuhkan. Banyak analis menyebut keberanian Raducanu membicarakan trauma secara terbuka sebagai langkah penting dalam mengurangi stigma kesehatan mental di dunia olahraga. Kembalinya Raducanu ke kondisi mental yang stabil bukan hanya kabar baik bagi fans Inggris, tetapi juga bagi dunia tenis yang telah lama menunggu kebangkitannya. Dengan ketenangan baru, Raducanu punya peluang besar kembali bersaing di level tertinggi. Kini, ia tak lagi bersembunyi. Ia kembali berdiri tegak bukan sebagai fenomena remaja, tetapi sebagai petarung yang selamat dari badai paling gelap dalam hidupnya. Dan dunia tenis siap menyambut comeback yang sesungguhnya.