27.11.2025
Waktu membaca: 3 menit

Duel 109 Menit Jadi Momen Pengikat Rachel/Febi Usai Rebut Gelar Terbesar di Australia

Duel 109 Menit Jadi Momen Pengikat Rachel/Febi Usai Rebut Gelar Terbesar di Australia

Keberhasilan Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum menjuarai Australian Open 2025 bukan hanya membuka lembaran baru dalam karier mereka, tetapi juga memperkuat keyakinan keduanya untuk tetap menjadi pasangan tetap di sektor ganda putri Indonesia.

Rachel mengakui bahwa hingga kini belum ada keputusan resmi dari pelatih terkait masa depan mereka, tetapi kekompakan yang terbentuk sepanjang turnamen membuatnya optimistis.

“Mungkin tetap ingin bareng ya. Pelatih juga belum ada obrolan apa-apa, jadi fokus sama yang sekarang saja,” ujar Rachel di Pelatnas PBSI Cipayung, Rabu (26/11/2025).
BolaSport.com

Final Super Panjang Antar Sesama Merah Putih

Australian Open 2025 menghadirkan babak puncak bertema “all-Indonesian final” yang berlangsung 109 menit, salah satu duel terlama pada level Super 500 tahun ini. Rachel/Febi menaklukkan rekan senegara, Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari, dalam pertandingan yang penuh reli panjang, tekanan, dan adu mental di Quaycentre, Sydney (23/11/2025).

Pertemuan dua pasangan Indonesia di final menegaskan kekuatan sektor ganda putri Tanah Air yang mulai menunjukkan kedalaman lebih solid.

Menembus Tantangan Berat Sepanjang Musim

Sejak dipasangkan pada Hong Kong Open 2025, perjalanan Rachel/Febi tidak selalu mulus. Mereka sempat tersingkir dini di beberapa turnamen — termasuk Hong Kong Open, China Masters, Arctic Open, French Open, dan Denmark Open.

Namun performa mereka mencapai level berbeda di Sydney. Salah satu kemenangan paling berharga datang ketika mereka menyingkirkan unggulan kedua asal Jepang, Rin Iwanaga/Kie Nakanishi, yang selama ini dikenal sebagai batu sandungan bagi ganda putri Indonesia.

Puncaknya, gelar juara ini mengantar mereka melesat 28 tingkat ke peringkat 59 dunia, lompatan yang impresif untuk pasangan muda yang baru menjajal lapangan bersama.

Chemistry Terbangun, Kepercayaan Diri Melonjak

Selama turnamen, Rachel/Febi terlihat bermain lebih tenang dan menikmati pertandingan. Rachel menyebut kenyamanan di lapangan sebagai salah satu kunci performa mereka yang kian matang.

“Kita coba bangun hawa yang enak dulu, bisa enjoy meskipun sempat ketinggalan,” kata Rachel.
BolaSport.com

Perbaikan pada rotasi juga membuat pergerakan mereka lebih sinkron dibandingkan penampilan-penampilan sebelumnya.

Febi menambahkan bahwa mental pantang menyerah menjadi penyelamat di banyak situasi kritis.

“Sebelum 21 jangan nyerah. Kami sering ketinggalan, tertekan terus, tapi saling menguatkan,” ungkapnya.
BolaSport.com

Modal Penting Menuju Agenda Besar 2025

Gelar Australian Open 2025 menjadi sinyal positif bagi bulu tangkis Indonesia, terutama di tengah rencana perombakan pasangan yang kerap dilakukan PBSI. Konsistensi dan perkembangan Rachel/Febi membuat mereka muncul sebagai kandidat kuat untuk memperkuat tim di SEA Games 2025 Thailand.

Rachel mengaku bersyukur pencapaian ini, terlebih karena harus menghadapi senior sendiri di final — pemain yang setiap hari mereka temui di pelatnas.

“Puji Tuhan bisa juara. Banyak pelajaran, apalagi lawan senior sendiri yang sehari-hari latihan bareng,” tuturnya.
BolaSport.com

Gelar pertama ini menjadi langkah besar yang menegaskan bahwa Rachel/Febi bukan sekadar pasangan baru — melainkan potensi besar yang mulai menemukan bentuk terbaiknya.