06.10.2025
Waktu membaca: 3 menit

Breaking: Gaimin Gladiators Tuntut Para Pemainnya Melalui Jalur Hukum!

Gaimin Gladiators 2025 Dota 2 squad

Drama kontroversi Gaimin Gladiators sepertinya telah memasuki lembaran baru melalui pernyataan organisasi tersebut yang dengan tegas melawan para mantan lineup-nya yang memperkuat divisi Dota 2.

Seperti yang diketahui, keributan ini awalnya dipicu oleh pernyataan organisasi GG yang memutuskan untuk mundur kurang lebih dua minggu sebelum dimulainya kompetisi The International 2025. Pihak manajemen kemudian memberikan pernyataan lanjut mengenai kesulitan yang mereka alami, terutama terkait keputusan para pemainnya yang dibilang memberatkan organisasi itu.

Hal tersebut secepatnya mendapat balasan dari personil mereka, salah satunya Quinn “Quinn” Callahan yang mengatakan bahwa terjadi konflik kepentingan di antara organisasi dengan para pemain. Saat itu, Ia menegaskan bahwa tak satu pun dari mereka yang berniat melewatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam TI 2025, namun terpaksa melewatkannya karena keputusan sepihak yang dibuat oleh organisasi GG.

Pernyataan Quinn secepatnya menarik simpati dari komunitas maupun sesama profesional yang merasa GG telah menyudutkan pemainnya. Konflik ini tidak mendapatkan tanggapan lanjut selama TI 2025 berlangsung, dan baru ditanggapi melalui sikap manajemen yang telah dirangkum jurnalis Richard Lewis.

Dalam laporannya, GG yang bermarkas utama di Amerika Utara menjelaskan bahwa salah satu alasan mereka menangguhkan lineup Dota 2 saat itu terkait dengan performa yang dianggap tidak sesuai dengan ekspektasi yang diatur di kontrak. Dan mereka menuntut ganti rugi sebesar 7,5 juta Dolar Kanada kepada segenap lineup lama yang terdiri dari Quinn, Marcus “Ace” Hoelgaard, Alimzhan “watson” Islambekov, dan Erik “tOfu” Engel.

“Setelah perselisihan yang terjadi secara terbuka dan berujung pada ditariknya tim Dota mereka dari turnamen bergengsi The International 2025, Gaimin Gladiators kini secara resmi mengajukan gugatan terhadap para pemainnya. Tuntutan awal, yang kemungkinan masih akan direvisi, menuntut ganti rugi sebesar $7.500.000,00 Dolar Kanada,” tulis Richard.

Satu-satunya pemain yang tidak disebutkan sebagai pihak bermasalah di sini adalah Arman “Malady
Orazbayev yang kemungkinan besar tidak ada kaitannya dengan kontrak yang diributkan GG karena statusnya yang masih relatif baru. Secara spesifik, pemain asal Kazakhstan itu baru memperkuat GG pada tanggal 20 April lalu sebagai pengganti Melchior “Seleri” Hillenkamp.

Rencana perombakan besar Gaimin Gladiators

Meski belum ada pengumuman resmi lebih lanjut, besar kemungkinan skuad lama yang terakhir kali memuat Ace, watson, tOfu, dan Malady itu telah memutuskan hengkang seiring dengan perkembangan konflik ini. Dan hal ini turut diperkuat dengan sikap organisasi GG yang baru-baru ini merilis teaser mengenai skuad barunya melalui Telegram.

Berdasarkan info yang beredar, skuad tersebut akan berisikan pemain-pemain dan pelatih dari Eropa yang telah berpengalaman dalam kompetisi Tier 1. Selain itu, belum ada kepastian mengenai kompetisi resmi yang akan mereka ikuti dalam waktu dekat.

Kasus tuntutan hukum di antara GG dengan mantan pemainnya ini bukanlah hal baru. Sebelumnya, mereka telah mengalami masalah yang sama untuk divisi CS2 pada awal tahun 2025, di mana skuad lama mereka yang seluruhnya berasal dari Eropa menuntut kompensasi kerugian yang ditimbulkan dari keputusan sepihak manajemen GG.