25.11.2025
Waktu membaca: 4 menit

Bastianini: Tes Sepang Jadi Ujian Fundamental Bersama KTM

Bastianini: Tes Sepang Jadi Ujian Fundamental Bersama KTM

Enea Bastianini mengakui bahwa tes kolektif MotoGP di Valencia tidak memberikan perubahan berarti terhadap situasi yang sedang ia hadapi bersama KTM Tech3. Di tengah harapan untuk menutup musim 2025 dengan catatan positif, pembalap berjuluk La Bestia tersebut justru kembali mengalami kesulitan yang kurang lebih sama seperti saat akhir pekan balapan. Ia hanya mampu finis di posisi ke-17 dan menjadi pembalap pertama yang gagal menembus batas waktu 1 menit 30 detik, sebuah indikator jelas bahwa performanya masih jauh dari ideal. Kondisi lintasan yang basah di pagi hari semakin mempersempit waktu efektifnya di motor, sehingga membuat sesi uji coba itu terasa tidak maksimal dan kurang memberikan gambaran komprehensif tentang perkembangan yang diharapkan.

Jok Baru Datang, Namun Waktu Terbatas

Meski demikian, ada satu hal positif yang akhirnya bisa ia rasakan setelah penantian panjang, yakni kedatangan pelana baru yang telah ia minta selama berbulan-bulan. Jok tersebut diharapkan mampu meningkatkan kenyamanan sekaligus ergonomi saat mengendarai RC16. Namun, karena waktu yang sangat terbatas, Bastianini tidak bisa benar-benar mengeksplorasi dampak jok itu terhadap performa keseluruhan maupun menyesuaikan pengaturan motor sesuai kebutuhannya. Situasi ini membuat hari tes tersebut terasa seperti tidak memberikan hasil signifikan, sehingga posisinya kurang lebih masih berada di titik yang sama seperti sebelumnya. “Saya berharap lebih baik, sayangnya kami hanya punya waktu tiga setengah jam. Kami bekerja keras, kami harus memilih hal-hal untuk tahun depan. Seperti biasa, ada sesuatu yang bekerja dengan baik dan ada juga yang masih kurang tepat. Tapi ayolah, saya akhirnya mencoba jok baru, tidak buruk tapi kami masih harus memperbaikinya,” ujar Bastianini (Motorsport.com, 25 November 2025).

Kesan Awal Positif, Namun Banyak yang Perlu Dibenahi

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kesan pertamanya terhadap jok baru tersebut cukup positif, terutama dari sisi kenyamanan dan ergonomi. Namun, ia menegaskan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, terutama terkait set-up motor yang sangat penting untuk menemukan performa terbaik. “Bagaimanapun, perasaan pertama saya terhadapnya adalah positif. Sayangnya saya tidak bisa bekerja dengan pengaturannya, yang sangat penting bagi saya, jadi dalam hal waktu kami tetap di sana,” tambahnya.

Keraguan Masih Menghantui Performa

Bastianini juga mengungkap bahwa dirinya masih menyimpan berbagai keraguan terhadap beberapa aspek teknis motornya. Ia bahkan mencoba dua motor dengan karakter yang cukup berbeda, di mana salah satunya menggunakan jok baru sekaligus sasis yang berbeda pula. Namun, hingga kini ia masih belum benar-benar memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing konfigurasi tersebut. “Saya masih belum menghilangkan semua keraguan saya tentang beberapa hal. Kami juga mencoba dua motor yang sangat berbeda. Motor dengan jok baru memiliki sasis yang berbeda, beberapa hal yang sedikit berbeda. Tapi, saya masih belum benar-benar memahami pro dan kontra dari keduanya. Satu-satunya hal yang saya pahami adalah sadelnya jauh lebih ergonomis,” ungkapnya.

Sepang Jadi Tolok Ukur Sesungguhnya

Saat ditanya apakah ia bisa menjalani liburan dengan perasaan lebih percaya diri dibandingkan akhir musim yang rumit ini, Bastianini justru menjawab dengan nada realistis. Ia menyebut bahwa hingga tes MotoGP di Sepang digelar, dirinya belum akan memiliki gambaran yang benar-benar jelas tentang arah perkembangan performanya bersama KTM. Dibandingkan musim dingin lalu, ia merasa kini lebih sadar akan tantangan yang menantinya, meski hasil yang diraih saat ini masih belum memuaskan. “Lebih dari percaya diri, mengetahui apa yang menanti saya untuk tahun depan,” jelasnya.

Ia juga menyoroti bahwa waktu putaran yang dicatatnya di Valencia belum mencerminkan potensi terbaik yang bisa ia capai. Dengan torehan 1 menit 30,6 detik di lap kedua dan 1 menit 30,2 detik di lap terakhir, ia menyadari bahwa hasil tersebut tidak cukup untuk menutup musim dengan perasaan puas. Karena itulah, Bastianini menegaskan pentingnya tes di Sepang sebagai momen evaluasi krusial. “Oleh karena itu, Sepang akan menjadi ujian mendasar bagi saya. Saya harus bekerja dengan sangat baik dan mencoba mengoptimalkan sebanyak mungkin dalam tiga hari yang kami miliki,” tegasnya (Motorsport.com, 25 November 2025).

Fokus Pengembangan untuk Musim Depan

Menurutnya, tes di Sepang nanti akan sangat berbeda dibandingkan kontak pertamanya dengan RC16 yang ia lakukan di Barcelona pada November lalu. Kini, ia merasa telah lebih mengenal karakter motor dan memahami area mana saja yang perlu ditingkatkan. Fokus utamanya adalah pada pengujian aerodinamika serta dudukan jok baru, yang menjadi elemen penting dalam menentukan arah pengembangan motor ke depan. “Katakanlah hal-hal yang harus dicoba adalah aerodinamika dan dudukan jok yang baru. Itu adalah hal-hal yang harus diputuskan hari ini. Selebihnya, baik atau buruk, itulah motornya,” tutur Bastianini (Motorsport.com, 25 November 2025).

Dengan pemahaman yang lebih matang terhadap motornya, Bastianini berharap bisa memberikan masukan yang lebih spesifik kepada KTM terkait peningkatan performa yang dibutuhkan. Ia menyadari bahwa musim depan akan menjadi tantangan besar, tetapi juga peluang untuk bangkit dan menunjukkan kapasitas terbaiknya di lintasan. Tes di Sepang pun kini menjadi titik fokus utama dalam mempersiapkan langkah strategis menuju musim 2026 yang lebih kompetitif dan menjanjikan.