13.11.2025
Waktu membaca: 4 menit

Anthony Davis Masih Menunggu Restu Patrick Dumont

Anthony Davis Masih Menunggu Restu Patrick Dumont

Anthony Davis lagi-lagi jadi headline di Dallas, tapi kali ini bukan karena stat line gila atau game-winner. Bintang Dallas Mavericks itu diberitakan belum boleh kembali bermain sebelum dapat persetujuan langsung dari governor tim, Patrick Dumont, terkait cedera betis kirinya. (Reuters, 13/11)

Menurut laporan ESPN yang dikutip Reuters, Dumont meminta data medis lengkap sebelum mengizinkan Davis comeback. Intinya sederhana tapi tegas: Davis tidak akan turun ke lapangan sampai Dumont yakin cedera left calf strain-nya tidak berisiko kambuh atau makin parah.

Cedera Betis Jadi Awal Kisruh

Davis mengalami strain pada betis kiri dan sudah absen sejak 29 Oktober. Laga melawan Phoenix Suns menjadi pertandingan ketujuh beruntun yang ia lewatkan, dan Mavericks pun terus merosot di klasemen.

Di balik layar, ada perbedaan pandangan serius soal kapan AD boleh main lagi:

  • Direktur kesehatan dan performa Mavs, Johann Bilsborough, menilai risiko cedera kambuh masih tinggi.
  • Tim medis pribadi Davis merasa sang bintang sudah siap comeback.

Davis sendiri disebut mendorong untuk bisa kembali di laga tandang melawan Washington Wizards pada 8 November, tapi keinginan itu mentok di meja .

Patrick Dumont Turun Tangan

Di sinilah nama Patrick Dumont masuk ke tengah drama. Menurut laporan New York Post, Dumont kini mengambil peran sentral dalam keputusan kapan Davis boleh kembali bermain, sesuatu yang biasanya jadi domain dokter tim dan staf pelatih.

Laporan ESPN yang dikutip beberapa media menyebut:

  • Dumont memihak Bilsborough dan staf medis Mavericks,
  • Ia menahan keinginan Davis dan tim medis pribadi yang ingin mempercepat comeback,
  • Setiap rencana kembalinya AD kini harus lewat “lampu hijau” langsung dari sang governor.

Sumber ESPN yang diulas Sportskeeda bahkan menilai langkah ini mencegah potensi “bencana cedera” jika Davis dipaksa main terlalu cepat.

Luka Dončić Pergi, Semua Mata ke AD

Situasi ini terasa makin panas karena latar belakangnya: trade besar yang mengirim Luka Dončić ke Los Angeles Lakers dan membawa Anthony Davis ke Dallas pada Februari lalu. Sejak awal, trade itu sudah menuai kontroversi:

  • Dončić adalah wajah franchise dan baru berusia 25 tahun.
  • Davis datang dengan reputasi bintang besar plus label “rawan cedera”.
  • Fans Mavs banyak yang tidak setuju, bahkan sampai muncul chant “Fire Nico!” di American Airlines Center.

Dumont sendiri berulang kali membela keputusan tersebut dan menyebutnya sebagai “keputusan untuk masa depan” klub. Masalahnya, sejak tiba di Dallas, AD justru lebih sering berkutat dengan cedera. Reuters mencatat Davis sudah melewatkan mayoritas pertandingan musim lalu setelah trade, dan musim ini baru bermain lima kali sebelum kembali menepi karena betis. Saat berada di lapangan, performa Davis sebenarnya masih elite. Musim ini, sebelum cedera terbarunya, ia mencatat rata-rata sekitar 20,8 poin, 10,2 rebound, dan 2,2 assist per gim bersama Mavs. Masalahnya, availability. Laporan AP menyebut AD sudah melewatkan 30 dari 44 gim untuk Dallas sejak trade, termasuk beberapa karena masalah adductor dan cedera soft-tissue lain. (AP, 11/11) Dengan kontrak yang masih menyisakan gaji sekitar $58 juta musim depan plus player option 2027–28, kubu Mavs jelas punya kepentingan besar untuk melindungi investasi ini. Hal itulah yang disebut jadi alasan utama Dumont super-hati-hati, apalagi setelah NBA musim lalu melihat contoh buruk cedera serius seperti yang menimpa Tyrese Haliburton di Final.

Retaknya Hubungan dengan Nico Harrison

Drama AD VS Dumont ini juga menyeret nama Nico Harrison, GM yang meng-orchestrate trade Dončić–Davis Beberapa laporan menulis bahwa kepercayaan Dumont ke Harrison benar-benar runtuh setelah polemik cedera AD dan cara penanganannya. Tak lama kemudian, Dallas resmi memecat Harrison, hanya sembilan bulan setelah trade besar itu. Sekarang, operasi basket Mavericks dipimpin secara interim oleh Michael Finley dan Matt Riccardi, sementara Dumont tampak makin dominan sebagai figur pengambil keputusan utama di organisasi.

Di lapangan, absennya AD sangat terasa. Dalam kekalahan 123–114 dari Phoenix Suns, Mavs kembali kehilangan anchor di ring dan harus mengandalkan skor dari Klay Thompson, Kyrie Irving, dan rookie Cooper Flagg. Hasilnya belum cukup:

  • Dallas kini mencatat rekor 3–8,
  • Telah kalah di enam dari tujuh gim terakhir,
  • Dan baru saja mengakhiri era GM Nico Harrison.

Fans yang sejak awal meragukan trade Dončić Davis sekarang melihat franchise player baru mereka duduk di bangku cadangan dengan status “fit menurut dirinya, tapi belum lolos verifikasi owner.” Dari sisi narasi, ini jelas tidak membantu meredakan kemarahan publik.

Ke depan, ada beberapa hal yang akan menentukan kapan Davis akhirnya boleh main lagi:

  1. Evaluasi medis lanjutan
    Tim medis Mavs dan pihak personal AD perlu mencapai titik temu soal risiko cedera kambuh.
  2. Keputusan final Dumont
    Selama governor tim masih memegang hak veto medical clearance, semua mata akan tertuju padanya setiap kali kabar update cedera keluar. (Sportskeeda, 11/11)
  3. Hasil tim tanpa Davis
    Jika Mavericks terus kalah, tekanan publik ke manajemen dan Dumont bakal meningkat, dan bisa saja mempengaruhi seberapa agresif mereka dalam mengupayakan comeback AD. (EssentiallySports, 4 hari lalu) (EssentiallySports)

Untuk sekarang, satu hal sudah jelas: Anthony Davis memang ingin bermain lagi. Tapi sebelum dokter tim dan Patrick Dumont benar-benar yakin, ia harus tetap menunggu — jadi penonton untuk cerita yang sebagian besar berputar di sekeliling namanya sendir