12.11.2025
Waktu membaca: 3 menit

Alcaraz Tak Mau Pusing Soal Gelar No.1 ATP

Alcaraz Tak Mau Pusing Soal Gelar No.1 ATP

Carlos Alcaraz menegaskan bahwa dirinya tidak ingin terlalu memikirkan gelar petenis nomor satu dunia di akhir musim ATP 2025. Fokusnya kini tertuju pada pemulihan fisik dan persiapan menjelang laga terakhir fase grup ATP Finals setelah menumbangkan Taylor Fritz dalam duel sengit berdurasi hampir tiga jam pada Selasa (11/11) malam waktu setempat.

Kemenangan Fritz tidak hanya memastikan posisi Alcaraz di puncak grup Jimmy Connors, tetapi juga membuatnya hanya selangkah lagi mengakhiri musim sebagai petenis No.1 dunia untuk kedua kalinya dalam kariernya. Namun, Alcaraz menegaskan bahwa pencapaian itu bukanlah obsesinya saat ini.

“Ini sungguh luar biasa dan merupakan target yang jelas bagi saya sejak awal tahun,” ujar Alcaraz dalam konferensi pers pascapertandingan, dikutip dari ATP (Antaranews, 12 November 2025). “Tapi kami berusaha untuk tidak terlalu memikirkan nomor satu karena itu bisa memengaruhi Anda jika terlalu diutamakan. Anda bisa merasakan tekanan tambahan di awal pertandingan atau kesulitan mengatasi rasa gugup.”

Petenis berusia 22 tahun itu mengaku lebih memilih fokus pada permainan dan kondisi tubuhnya ketimbang tertekan oleh ekspektasi publik. “Jika saya berhasil, itu akan sangat signifikan dan luar biasa, terutama karena bisa bersaing dengan Jannik Sinner, yang jauh lebih konsisten dan selalu berada di level tinggi,” lanjut Alcaraz. “Tapi kami lebih suka fokus pada turnamen dan bermain tenis dalam ruangan yang bagus, sesuatu yang tidak biasa saya lakukan.”

Fokus Pemulihan Setelah Duel Panjang

Pertandingan melawan Taylor Fritz menjadi ujian besar bagi Alcaraz secara fisik maupun mental. Selama hampir tiga jam, ia dipaksa berjuang keras untuk mempertahankan intensitas permainan di tekanan lawan yang agresif.

“Pertandingan itu sangat berat, baik secara fisik maupun mental,” katanya. “Tetap kuat selama tiga jam, berusaha untuk tidak terpuruk, mencegah pikiran negatif mengalahkan pikiran positif, sungguh berat. Pada akhirnya, Anda akan sangat lelah.”

Kondisi cuaca di Turin juga menambah tantangan tersendiri. Alcaraz mengaku kelembapan tinggi membuatnya harus menyesuaikan strategi dan menjaga stamina agar tidak terkuras terlalu cepat. “Saya juga memperhatikan kondisi yang berbeda, bukan karena lapangan tetapi karena panas dan kelembapan. Itu benar-benar berperan besar dalam pertandingan yang begitu panjang,” ujarnya (Antaranews, 12 November 2025).

Menatap Laga Penentuan

Meski lelah, Alcaraz menegaskan bahwa ia dan timnya kini berfokus penuh pada pemulihan menjelang laga terakhir fase grup ATP Finals melawan petenis Italia Lorenzo Musetti pada Kamis (13/11) malam waktu setempat atau Jumat WIB.

“Pemulihan itu sulit, tetapi kami masih punya satu hari tersisa. Kami akan berusaha melakukan segalanya dengan sempurna, hingga detail terkecil, agar berada dalam kondisi prima untuk pertandingan terakhir, yang sangat penting,” ujar Alcaraz (Antaranews, 12 November 2025).

Dengan dua kemenangan dari dua laga sebelumnya — Alex de Minaur pada Minggu (9/11) dan Taylor Fritz pada Selasa (11/11) — Alcaraz kini di ambang semifinal ATP Finals 2025. Jika berhasil menutup fase grup dengan sempurna, peluangnya untuk mengakhiri tahun di peringkat teratas semakin terbuka lebar.

Namun, seperti yang ia tegaskan berulang kali, Alcaraz memilih menikmati proses daripada terjebak dalam tekanan angka dan ranking. “Saya hanya ingin bermain tenis terbaik saya dan menikmati setiap pertandingan,” pungkasnya.