18.11.2025
Waktu membaca: 4 menit

Alcaraz Puji Sinner Usai Kalah di Final ATP Finals

Alcaraz Puji Sinner Usai Kalah di Final ATP Finals

Carlos Alcaraz memberikan penghormatan tinggi kepada rival beratnya, Jannik Sinner, setelah pertarungan sengit mereka di final ATP Finals 2025 yang berlangsung di Turin, Italia, Senin WIB. Meski harus mengakui keunggulan petenis Italia itu, Carlos menilai Jannik tampil luar biasa dan semakin matang dari waktu ke waktu. “Saya pikir di awal pertandingan saya bisa mengalahkannya, bahwa saya bisa bersaing dengannya di sini,” ujar Carlos dalam konferensi pers pascapertandingan, dikutip dari ATP.

Petenis nomor satu dunia tersebut mengatakan bahwa kekalahannya bukan hal yang mengejutkan, mengingat kualitas permainan Sinner yang meningkat pesat. “Saya sama sekali tidak terkejut bahwa saya benar-benar kalah telak. Ini semua tentang tenis. Saya sangat senang dengan penampilan saya hari ini. Saya cukup yakin itu akan terus berkembang, level saya di lapangan indoor,” tambahnya.

Pujian untuk Peningkatan Sinner

Pemain nomor satu dunia itu mengakui bahwa Sinner selalu mampu bangkit lebih kuat dari kekalahan. Ia menyebut rivalnya itu sebagai sosok yang konsisten belajar dan berkembang. “Saya merasakan peningkatan dari Jannik. Saya sudah berkali-kali mengatakan, saya pikir pemain seperti dia, dia selalu bangkit lebih kuat dari kekalahan. Dia selalu belajar dari kekalahan,” tutur Alcaraz (Antaranews, 17 November 2025).

Lebih jauh, Alcaraz menyoroti tekanan besar yang diberikan Sinner lewat servis yang sangat efektif. “Sekali lagi, dia telah menunjukkan kepada semua orang bahwa dia berhasil. Terutama di servis, memberikan begitu banyak tekanan. Sangat sulit bermain melawannya,” katanya.

Kemenangan Sinner di Turin sekaligus memperkecil ketertinggalannya dalam rekor pertemuan mereka menjadi 6-10. Sebelumnya, Alcaraz mengatasi Sinner di final US Open 2025 pada September, namun petenis Italia itu membalas kekalahan tersebut dengan performa impresif di hadapan publik tuan rumah.

Cedera Hamstring Tidak Mempengaruhi Performa

Dalam pertandingan final tersebut, Alcaraz sempat menerima time out medis akibat masalah hamstring saat kedudukan 5-4 di set pertama. Meski kakinya sempat dibalut, Alcaraz menegaskan bahwa cedera tersebut tidak banyak memengaruhi permainannya. “Saya merasakan sesuatu di hamstring saya setelah mencoba menangkap satu servis. Saya bisa bilang itu tidak terlalu mempengaruhi saya karena saya bisa berlari dengan baik, saya bisa meraih bola dengan baik,” katanya (Antaranews, 17 November 2025).

Ia mengakui sempat muncul kekhawatiran di benaknya mengenai kondisi tersebut, terutama jika ia memainkan gaya agresif seperti biasanya. Namun Alcaraz menegaskan bahwa ia masih mampu tampil optimal. “Terkadang pikiran-pikiran itu terlintas di benak saya. Tapi saya bisa bermain dengan baik,” ujarnya.

Perubahan Taktik Alcaraz

Memasuki set kedua, Alcaraz meningkatkan agresivitasnya dan lebih sering maju ke depan. Ia sempat mendapatkan peluang break point, namun Sinner mampu memukul balik dan membalikkan keadaan. “Saya tidak mengubah rencana karena cedera. Saya mengubahnya karena saya merasa harus melakukan hal lain,” jelas Alcaraz (Antaranews, 17 November 2025).

“Saya berusaha untuk seagresif mungkin di lapangan setiap pertandingan, tetapi khususnya saya pikir akan lebih agresif lagi melawan Jannik. Setiap kali saya bisa, saya hanya berusaha untuk maju,” lanjutnya. Meski sempat unggul, Alcaraz mengaku membuat beberapa kesalahan yang tidak perlu. “Saya membuat beberapa kesalahan yang tidak perlu saya lakukan,” tambah petenis berusia 22 tahun itu.

Walau kalah, ia merasa puas dengan strategi yang diterapkannya. “Secara umum, saya pikir rencana yang saya lakukan hari ini sangat bagus. Itulah mengapa saya sangat senang dengan level dan penampilan saya hari ini,” katanya.

Penutup Musim Cemerlang untuk Alcaraz

Terlepas dari hasil di Turin, Alcaraz tetap menutup musim dengan catatan impresif. Setelah mencatatkan tiga kemenangan di babak round robin, ia menerima trofi No.1 ATP Akhir Tahun di Inalpi Arena pada Kamis (13/11). Musim ini, Alcaraz membukukan rekor 71-9 dan meraih delapan gelar juara, termasuk dua gelar Grand Slam di Roland Garros dan US Open, serta tiga gelar ATP Masters 1000 di Monte Carlo, Roma, dan Cincinnati.

Petenis Spanyol itu masih menyisakan satu agenda penting sebelum menutup musim: tampil di final Piala Davis pekan depan. Dengan performa kuat sepanjang tahun, petenis asal Spanyol itu tetap menjadi salah satu kandidat utama untuk mendominasi musim 2026.