05.12.2025
Waktu membaca: 4 menit

Pesan Berapi-api Erick Thohir untuk Kontingen SEA Games 2025: Tunjukkan Kedigdayaan Indonesia

Pesan Berapi-api Erick Thohir untuk Kontingen SEA Games 2025: Tunjukkan Kedigdayaan Indonesia

Menteri Pemuda dan Olahraga, Erick Thohir, memberikan pesan tegas sekaligus penuh semangat kepada 1.021 atlet Indonesia yang akan berlaga pada SEA Games 2025 di Thailand. Dalam acara pengukuhan kontingen di Jakarta, Jumat (5/12), Erick menegaskan bahwa para atlet bukan hanya berangkat untuk sekadar bertanding, melainkan untuk menunjukkan “kedigdayaan Indonesia” di pentas Asia Tenggara. Menurut laporan Antara (05/12), Erick menyebut bahwa setiap atlet membawa nama bangsa dan harus mencerminkan mental juara di semua arena kompetisi.

Dalam pernyataannya, Erick menegaskan bahwa SEA Games 2025 adalah momentum penting bagi Indonesia untuk mempertahankan posisi sebagai salah satu kekuatan utama olahraga di kawasan. Ia mengingatkan bahwa masyarakat Indonesia menaruh harapan besar terhadap para atlet, terlebih setelah beberapa cabang olahraga menunjukkan perkembangan positif sepanjang tahun 2024 dan 2025. Bola.net (05/12) menuliskan bahwa Erick menggunakan kata “kedigdayaan” sebagai simbol keberanian dan kemampuan Indonesia untuk berdiri sejajar—bahkan unggul—dibanding negara-negara lain di Asia Tenggara.

Erick juga menyoroti pengorbanan yang sudah dilakukan para atlet. Menurut tvOneNews (05/12), ia mengingatkan bahwa keberhasilan tidak hanya diukur dari jumlah medali, tetapi dari proses panjang—mulai dari latihan, disiplin, dan konsistensi selama masa persiapan. Ia menegaskan bahwa atlet harus mengingat perjuangan para pelatih, tim pendukung, dan keluarga yang telah mendampingi dari awal hingga memasuki tahap akhir sebelum keberangkatan. “Hormati semua pengorbanan itu dengan performa terbaik,” ujarnya seperti dicatat oleh tvOneNews.

Pemerintah sendiri menyiapkan dukungan menyeluruh, baik dalam bentuk fasilitas latihan, perbaikan infrastruktur, maupun optimalisasi sport science. Antara News (05/12) melaporkan bahwa Kemenpora telah memperkuat koordinasi dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan federasi cabang olahraga agar proses pelatnas berjalan lebih terstruktur. Erick menambahkan bahwa evaluasi menyeluruh terhadap pola pembinaan akan terus dilakukan, baik selama maupun setelah SEA Games, agar perkembangan atletik Indonesia bisa berlanjut hingga target-target jangka panjang, termasuk Asian Games dan Olimpiade.

Dengan kekuatan 1.021 atlet yang tersebar di 49 cabang olahraga, Indonesia memiliki komposisi tim yang cukup besar dan disebut sebagai salah satu kontingen dengan persiapan terkuat di Asia Tenggara. Antara English (05/12) mencatat bahwa Indonesia memprioritaskan cabang olahraga yang secara historis mendulang medali, seperti bulu tangkis, atletik, pencak silat, esports, dan angkat besi. Namun, sejumlah cabang baru juga diberi fokus karena dinilai memiliki potensi untuk bersaing lebih jauh.

Meski target medali belum diumumkan secara resmi, beberapa laporan mengindikasikan bahwa Indonesia tetap ingin mempertahankan posisi tiga besar seperti edisi sebelumnya. Suara.com (05/12) menyebut bahwa Erick menilai pentingnya pendekatan realistis namun tetap ambisius. Ia ingin capaian medali menjadi hasil dari proses yang sehat dan terukur—bukan sekadar ambisi sesaat tanpa dukungan sistem yang kuat.

Di sisi lain, suasana pengukuhan kontingen berlangsung penuh motivasi. Para atlet dari berbagai cabang tampak kompak dan percaya diri. Sebagian besar menyatakan kesiapan mental maupun fisik untuk bersaing secara maksimal. Bagi mereka, pesan Erick bukan hanya seruan, tetapi sebuah tanggung jawab moral yang harus dibuktikan di arena. Banyak atlet menyebut bahwa tekanan justru membuat mereka semakin bersemangat, sebagaimana diberitakan Matamata.com (05/12).

Pengamat olahraga nasional menilai bahwa pesan “kedigdayaan” yang dibawa Erick memiliki makna penting untuk membangun identitas baru olahraga Indonesia. Selain tuntutan prestasi, Indonesia juga ingin memperlihatkan kultur, disiplin, dan profesionalisme dalam tata kelola olahraga. Hal ini dianggap penting agar Indonesia tidak hanya unggul di Asia Tenggara, tetapi juga diapresiasi di tingkat dunia. Dengan demikian, SEA Games 2025 menjadi ajang strategis untuk memperlihatkan kapasitas tersebut.

Pendekatan Erick Thohir ini juga dihubungkan dengan upaya jangka panjang pemerintah untuk membenahi ekosistem olahraga. Terobosan seperti digitalisasi pelatnas, peningkatan sistem analitik performa, dan pembenahan kompetisi nasional menjadi pondasi penting. Antara News menulis bahwa langkah-langkah tersebut akan menjadi standar baru dalam pembinaan atlet masa depan.

Pada akhirnya, pesan Erick Thohir bukan sekadar seruan motivasi, tetapi sebuah dorongan strategis yang mencerminkan optimisme pemerintah terhadap potensi atlet Tanah Air. Komitmen yang ditunjukkan negara dan semangat para atlet menjadi alasan kuat bagi publik untuk berharap pada performa gemilang di Thailand nanti. SEA Games 2025 bukan hanya panggung kompetisi, tetapi juga momentum untuk membuktikan bahwa Indonesia adalah bangsa besar dengan kualitas juara.