05.12.2025
Waktu membaca: 3 menit

Merab Dvalishvili vs Petr Yan 2 : Analisis Lengkap dengan Kutipan Analis

Merab Dvalishvili vs Petr Yan 2 : Analisis Lengkap dengan Kutipan Analis

Pertarungan ulang antara Merab Dvalishvili dan Petr Yan pada UFC 323 menjadi panggung besar yang kembali menyalakan bara persaingan kelas bantam. Momentum dan tensi tinggi melekat pada laga ini sebab pertemuan pertama mereka meninggalkan tanda tanya besar: apakah dominasi Merab dapat terulang, atau akankah Yan membalikkan sejarah? Dengan konteks ini, duel keduanya dipandang sebagai salah satu laga paling krusial menuju penentuan penantang gelar bantam berikutnya.

Menurut analis Parimatch, Rico Hartanto, arus besar duel sudah terlihat sejak beberapa pekan sebelum acara. “Dvalishvili adalah simbol tekanan tanpa henti. Volume serangannya bukan hanya fisik, tapi mental. Ia membuat lawan merasa tidak punya ruang bernapas,” ujarnya. Tekanan itu diperlihatkan dengan jelas pada pertemuan pertama, ketika Yan kesulitan melepaskan kombinasi bersih karena selalu diganggu oleh takedown attempt Merab.

Di sisi lain, Petr Yan memiliki identitas sebagai striker paling sistematis di divisi bantam. Kombinasinya terukur, jarak pukul dikelola dengan disiplin, dan ketenangannya dalam membaca ritme lawan membuatnya berbahaya hingga detik terakhir pertarungan. Analis Parimatch lainnya, Darren Milev, menyebut Yan masih memiliki ancaman besar. “Meski ia kalah di pertemuan pertama, balikan seperti ini sering dimenangkan oleh petarung yang punya IQ striking tinggi. Yan tahu apa yang tidak berhasil sebelumnya. Pertanyaannya tinggal apakah ia mampu menghindari tekanan Merab,” katanya.

Dvalishvili akan kembali bertarung dengan gaya khasnya: forward pressure, chain wrestling, dan grappling volume yang dapat menguras energi lawan secara drastis. Bila ia mampu memaksakan ritme sejak awal, Merab akan sangat sulit dihentikan. Namun, Yan bukan petarung yang mudah dikuasai. Ia memiliki kemampuan adaptasi yang jarang dimiliki petarung bantam lain. Dalam duel lima ronde, keahliannya menahan diri, memilih momen, dan melakukan counter bisa menjadi senjata penentu.

Analis Parimatch menilai bahwa kunci pertarungan berada pada ronde-ronde awal. Jika Yan mampu menjaga jarak dan memaksa pertarungan berdiri, peluangnya terbuka. Tapi jika Merab berhasil meraih dua atau tiga takedown di awal, mental dan ritme pertandingan bisa langsung berubah. “Setiap detik yang dihabiskan Yan dalam posisi bertahan adalah kerugian strategis,” tegas Milev.

Selain aspek teknis, faktor emosional juga dinilai mempengaruhi jalannya duel. Yan yang selama dua tahun sering terlibat dalam hasil kontroversial datang dengan semangat membuktikan diri. Hasil ini juga akan menentukan posisinya agar tetap relevan dalam peta perebutan gelar. Sementara itu, Dvalishvili melihat kemenangan di laga ini sebagai jalan pasti menuju title shot.

Dengan tensi yang terbangun, UFC 323 dipastikan tetap menjadi panggung besar bagi dua elite bantamweight ini. Para analis memprediksi laga berlangsung ketat, dengan kemungkinan duel mencapai ronde kelima. Keduanya sama-sama punya senjata untuk menang — tinggal bagaimana mereka mengeksekusi game plan masing-masing.

Perbandingan Profil

Kategori Merab Dvalishvili Petr Yan
Julukan The Machine No Mercy
Kebangsaan Georgia Rusia
Rekor 17–4 16–5
Tinggi 168 cm 170 cm
Jangkauan 178 cm 170 cm
Gaya Bertarung Grappler / Pressure Wrestler Striker / Counter Puncher
Kelebihan Utama Stamina, takedown volume, kontrol oktagon Teknik striking, akurasi counter, pengalaman juara
Kelemahan Minim ancaman KO Cenderung start lambat
Hasil Pertemuan Pertama Menang UD Kalah UD