04.12.2025
Waktu membaca: 5 menit

The Athletic Ungkap 10 Pemain yang Diprediksi Mendominasi Piala Dunia 2026: Mbappé Tetap No1, Messi Masih Ada di List

The Athletic Ungkap 10 Pemain yang Diprediksi Mendominasi Piala Dunia 2026: Mbappé Tetap No1, Messi Masih Ada di List

Menjelang dua tahun menuju Piala Dunia 2026, The Athletic merilis daftar 100 pemain yang mereka yakini akan menjadi wajah utama turnamen tersebut. Daftar ini langsung ramai diperbincangkan bukan hanya karena namanya besar, tetapi karena metode penilaiannya yang cukup komprehensif. Mereka menilai performa terkini, perjalanan performa beberapa musim terakhir, pentingnya peran tiap pemain untuk tim nasional, nilai transfer, hingga rating FC26 yang menjadi acuan baru di era sepak bola digital. Begitu daftar itu muncul di media sosial, warganet dari berbagai negara langsung berdatangan untuk berdebat siapa yang layak, siapa yang kurang. (The Athletic, 04/12)

 

Mbappé, Masih Tak Tergantikan sebagai Wajah Sepak Bola Dunia

Di urutan pertama, Kylian Mbappé berdiri sendirian. The Athletic melihatnya sebagai pemain yang telah mencapai titik di mana ia tidak sekadar menjadi penyerang berbahaya, tetapi pusat gravitasi seluruh permainan Prancis. Setiap kali ia menyentuh bola, ada rasa ancaman. Setiap kali ia bergerak, seluruh garis pertahanan lawan bergeser. Dengan usia yang memasuki puncak performa, 2026 diproyeksikan menjadi turnamen di mana Mbappé tampil sempurna fisik kuat, pengalaman matang, dan mental yang sudah teruji dalam panggung besar. (The Athletic, 04/12). Mbappé adalah kombinasi langka antara atletis, kecerdasan taktik, dan naluri predator. Ia bukan hanya mencetak gol ia mengendalikan permainan. Turnamen sebesar Piala Dunia adalah habitat alaminya.

Erling Haaland: Satu-satunya Penantang Serius Mbappé

Tepat di belakangnya, Erling Haaland menjadi nama yang tidak bisa diabaikan. Meski Norwegia masih harus berjuang mati-matian untuk lolos ke Piala Dunia, The Athletic tetap memasukkan Haaland karena kualitas individunya sudah melampaui batas wajar. Ketika ia berada di kotak penalti, peluang sekecil apa pun bisa berubah menjadi gol. Ia besar, cepat, dan efisien sebuah paket sempurna untuk turnamen. (FootballHeadline, 04/12). Haaland adalah contoh betapa seorang pemain bisa mengangkat kualitas seluruh tim nasional. Jika Norwegia lolos 2026, Haaland bisa menjadi cerita kejutan terbesar turnamen.

Lamine Yamal, Anak Ajaib yang Bisa Pecah di 2026

Di posisi tiga, ada nama yang jauh lebih muda: Lamine Yamal. Usianya masih 17 tahun, tetapi gaya mainnya jauh dari kata anak-anak. Yamal digambarkan sebagai pemain dengan kedewasaan sepak bola yang datang terlalu cepat. Spanyol yang tengah membangun generasi baru melihat Yamal sebagai pemain yang bisa memecah kebuntuan, menciptakan peluang, bahkan memimpin permainan meski usianya tidak lebih tua dari pemain U-20 biasa. (Marca, 04/12). Yamal adalah bukti bahwa regenerasi sepak bola tidak menunggu usia. Ia mengalir dengan keberanian seorang pemain senior, dan Piala Dunia 2026 bisa menjadi debutnya sebagai superstar global.

Harry Kane: Tenang, Matang, Tetap Jadi Poros Inggris

Di posisi empat, Harry Kane hadir sebagai simbol ketenangan dan kematangan. Inggris mungkin penuh talenta muda, tetapi semuanya tetap melihat ke Kane sebagai poros permainan. Ketika ia turun menjemput bola, ritme berubah. Ketika ia bertahan di depan, lawan tidak berani terlalu keluar. Kane memiliki pemahaman permainan yang sudah ditempa bertahun-tahun sejak Euro 2016 hingga Qatar 2022. (Sky Sports, 04/12). Kane bukan hanya pencetak gol ia arsitek serangan Inggris. Pepat, efisien, dan jarang membuat keputusan keliru.

Pedri: Masa Depan Spanyol Ada di Kakinya

Masuk ke peringkat lima, Pedri kembali menjadi pembicaraan. Spanyol sedang menjalani evolusi baru, dan Pedri adalah jantungnya. Ia membaca permainan seperti seorang veteran, mengendalikan tempo dengan umpan-umpan pendek yang presisi, dan sesekali mengirim terobosan yang memecah barisan pertahanan. (AS, 04/12). Tidak banyak gelandang yang bermain secerdas Pedri pada usia muda. Tantangannya hanya satu: menjaga kebugaran.

Jude Bellingham: Si Pengendali Era Baru Inggris

Posisi enam menjadi milik Jude Bellingham, pemain yang tampak seperti sudah memegang kendali penuh lini tengah klub besar Eropa. Bellingham tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga tajam membaca permainan. The Athletic menyebutnya sebagai “pemimpin alami” meski baru memasuki awal usia 20-an. (The Athletic, 04/12). Bellingham adalah definisi gelandang modern. Dia tidak hanya mengalirkan bola, tetapi menuntaskan peluang. Inggris punya masa depan cerah di pundaknya.

Vinicius Junior, Motor Serangan Brasil

Di peringkat tujuh, Vinicius Junior muncul sebagai bintang utama Brasil. Dengan kecepatan luar biasa dan kemampuan melewati tiga pemain sekaligus, ia dianggap sebagai senjata utama Selecão untuk mendobrak era baru setelah kegagalan beruntun di turnamen besar. (Globo Esporte, 04/12) Vinicius adalah pemain yang bisa mengubah pertandingan dalam satu momen. Turnamen seperti Piala Dunia sangat menyukai pemain dengan karakter “pembeda” seperti dia.

Messi di Posisi Delapan: Pengaruhnya Masih Terasa

Lionel Messi berada di posisi delapan dan itu sudah cukup menjelaskan semuanya. Meski bermain lebih santai, visi bermainnya masih kelas . Argentina menghormatinya, lawan menghitung langkahnya, publik menantikan maginya. The Athletic menilai Messi masih akan menjadi faktor penentu di 2026, meski bukan lagi motor utama. (TyC Sports, 04/12). Messi tidak perlu berlari cepat untuk mengubah permainan. Ia cukup berdiri di ruang kecil, melihat celah, dan satu umpan bisa mengubah sejarah.

Kevin De Bruyne, Mesin Kreatif Belgia

De Bruyne berada di posisi sembilan dalam daftar ini. Belgia mungkin tidak sekuat era “golden generation”, tetapi selama De Bruyne ada di lapangan, mereka tetap memiliki peluang untuk menekan tim besar. (Het Nieuwsblad, 04/12). Kemampuan De Bruyne melihat ruang dan mengirim bola ke posisi yang mustahil ditebak adalah anugerah yang tidak bisa diajarkan.

Donnarumma: Pilar Pertahanan Italia

Posisi sepuluh dihuni Gianluigi Donnarumma. Italia sedang naik-turun, tetapi Donnarumma adalah salah satu dari sedikit pemain yang konsisten memberikan performa kelas dunia untuk Gli Azzurri. (Gazzetta, 04/12) Keunggulan Donnarumma terletak pada ketenangannya. Ia jarang panik dalam situasi genting sebuah kualitas penting di turnamen besar. Begitu daftar ini viral, komentar dari berbagai negara langsung bermunculan. Ada yang setuju, ada juga yang menyebut beberapa pemain seharusnya berada lebih tinggi. Bahkan ada warganet yang mempertanyakan beberapa nama besar yang tidak masuk. (idextratime/Instagram, 04/12)

Jika prediksi The Athletic mendekati kenyataan, Piala Dunia 2026 akan menghadirkan kombinasi menarik antara superstar yang bertahan, pemain muda yang meledak, dan sosok matang yang mencari gelar terakhir. Turnamen ini bisa menjadi salah satu yang paling seimbang dan penuh kejutan. (BBC Sport, 04/12)