02.12.2025
Waktu membaca: 3 menit

Makhachev VS Usman: Gagasan Bermasalah?

Makhachev VS Usman: Gagasan Bermasalah?

Setelah kemenangan dramatis Islam Makhachev di UFC 322, muncul wacana bahwa pertarungan berikutnya baginya adalah melawan Kamaru Usman. Namun gagasan ini langsung menuai kritik dari sejumlah petarung dan pengamat MMA. Salah satu suara paling keras datang dari Sean Brady welterweight contender teratas yang menilai Usman sebagai “the least deserving” alias paling tidak pantas mendapat kesempatan langsung melawan Makhachev. 

Menurut Brady, ada petarung lain di divisi 170 lbs yang secara performa lebih pantas mendapatkan title shot bukan Usman. Tak cuma Brady petarung seperti Ian Machado Garry juga terang-terangan menyebut Usman “irrelevant” dalam pembicaraan gelar saat ini. Garry menganggap Usman bukan nama besar yang layak ditawarkan pertarungan gelar, apalagi mengingat catatan belakangan dan posisi rankingnya. Garry menegaskan bahwa meskipun Usman pernah jadi juara hebat saat ini reputasinya sudah meredup dan bukan prioritas bagi juara seperti Makhachev. 

Dengan dua figur dari divisi yang sama menolak ide tersebut, wacana Makhachev vs Usman mendapat tekanan kuat.

Kenapa Banyak yang Anggap “Pajangan Nama” Bukan Tantangan Real

Beberapa pertimbangan teknis dan logistik memperkuat pandangan bahwa duel itu kurang relevan:

  • Usman sudah lama tidak stabil dalam beberapa tahun terakhir, ia kurang aktif dan hasilnya tidak konsisten.

  • Dalam konteks ranking & prestasi terbaru, ada petarung welterweight lain yang lebih “panas” dan layak tantang sehingga memberikan Usman title fight bisa dianggap sebagai mengutamakan nama besar, bukan merit.

  • Dari sudut pandang juara: banyak pihak percaya bahwa seorang juara punya tanggung jawab moral untuk menguji gelarnya melawan petarung terbaik, bukan hanya nama terkenal. Makhachev, sebagai juara baru, diharapkan menghadapi penantang yang sedang dalam tren naik bukan sesama legenda yang jarang kompetisi. 

Dengan demikian, banyak yang melihat bahwa ide duel Makhachev–Usman lebih sebagai “jual nama” daripada pertarungan olahraga yang adil.

Lawan yang Lebih Layak & Relevan Saat Ini

Jika bukan Usman siapa saja yang dianggap lebih pantas menantang Makhachev? Berikut beberapa nama dan argumennya:

  • Sean Brady sebagai petarung yang konsisten, dengan rentetan kemenangan sebelum recent loss, dan sempat berada di jalur title shot.
  • Shavkat Rakhmonov populer sebagai petarung muda dengan rekor bagus, finishing rate tinggi, dan dianggap sebagai ancaman nyata di divisi. Banyak pihak menilai dia sebagai challenger yang lebih relevan daripada Usman. 
  • Ian Machado Garry menyuarakan klaim bahwa dia pantas mendapat title shot sebelum nama-nama “legenda” seperti Usman kembali dipertimbangkan.

Bagi mereka, mereservasi title fight untuk petarung yang tengah aktif dan menunjukkan performa konsisten adalah pilihan yang lebih sportif serta menjaga dinamika kompetisi divisi tetap hidup. Jika pertarungan Makhachev vs Usman tetap dipaksakan, konsekuensinya bisa beragam:

  • Bisa memunculkan kritik wajar tentang meritokrasi bahwa gelar bukan hanya terkait talent, tapi juga nama besar. Bisa membuat petarung aktif lain merasa dipinggirkan.

  • Di sisi lain: dari segi bisnis dan penjualan pay-per-view, hype antara mantan juara dan juara baru tentu menggoda. Tapi banyak fans dan petarung menilai olahraga bukan hanya soal rating, melainkan integritas divisi.

  • Terpenting: pertarungan dengan kandidat yang panas dan aktif bisa menjaga relevansi divisi welterweight dan memunculkan rivalitas sehat daripada nostalgia vs nama besar tanpa bobot performa.

Gagasan duel antara Islam Makhachev dan Kamaru Usman memang riuh dibicarakan namun tidak sedikit yang menyebutnya sebuah kesalahan matchmaking. Kritik keras dari sesama petarung, dengan argumen bahwa Usman bukan lawan paling pantas, memperkuat pandangan bahwa pertarungan itu lebih “jualan nama” ketimbang ajang kompetisi sportivitas.

Bagi divisi yang tengah naik daun dan dipenuhi talenta muda, pertarungan titel seharusnya menjadi panggung bagi petarung terbaik saat ini bukan sekadar reuni legenda. Jika ingin mempertahankan kredibilitas, penantang untuk Makhachev seharusnya yang aktif, konsisten, dan layak berdasarkan merit bukan sekadar nama besar dengan sejarah.

Dengan demikian, wacana Makhachev–Usman terasa lebih layak disebut sebagai “ide ngawur” dibanding pertarungan serius untuk gelar kelas welter saat ini.