Beruntungnya AC Milan, Dapatkan Adrien Rabiot yang Jauh Lebih Baik Dibandingkan Saat Masih di Juventus

AC Milan kembali menunjukkan ketajamannya di bursa transfer setelah berhasil mendatangkan Adrien Rabiot pada musim panas 2025. Gelandang asal Prancis ini disebut-sebut kini tampil jauh lebih impresif dibandingkan masa-masanya di Juventus. Klub Italia itu tampaknya mendapat “deal” istimewa, karena performa Rabiot di Milan membawa energi baru di lini tengah Rossoneri.

Menurut Bola.net, kedatangan Rabiot ke Milan bukan sekadar pengganti pemain yang hengkang, melainkan langkah strategis untuk memperkuat fleksibilitas dan kontrol permainan di lini tengah. Di Juventus, Rabiot kerap dianggap inkonsisten, kadang tampil gemilang, namun tidak jarang juga kehilangan ritme permainan. Kini, di Milan, kondisi berbeda telah membuatnya lebih matang dan efektif. 

Dikutip dari AC Milan Official, Rabiot langsung menemukan chemistry dengan rekan-rekannya, termasuk gelandang senior seperti Luka Modric dan Franck Kessie. Kehadiran mereka di sekitarnya membuat Rabiot lebih bebas untuk bermain kreatif, mengambil risiko, dan mengatur tempo pertandingan. Manajemen Milan menilai bahwa gelandang 28 tahun ini kini tampil lebih percaya diri, disiplin, dan konsisten dibandingkan era Juventus. 

Goal.com juga menyoroti adaptasi cepat Rabiot. Dalam wawancara awal musim, Rabiot menyatakan bahwa dirinya “pleasantly surprised” dengan kualitas dan mentalitas tim Milan. Lingkungan yang mendukung, ditambah filosofi bermain ofensif dan kolektif, membantunya tampil lebih produktif dan efisien. 

Menurut analisis SempreMilan.com, sejak bergabung dengan Rossoneri, Rabiot menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa aspek permainan:

• Passing akurat meningkat hingga 12% dibandingkan musim terakhir di Juventus.
• Kontrol bola di lini tengah lebih solid, membantu tim mempertahankan penguasaan bola lebih lama.
• Contributions to attack meningkat, termasuk assist dan peluang tercipta bagi rekan setim.

Data ini menunjukkan bahwa Rabiot kini bukan hanya pemain defensif atau pengatur ritme, tetapi juga elemen penting dalam transisi serangan Milan. Keberadaannya mampu meringankan beban lini tengah, memungkinkan Rossoneri bermain lebih agresif di depan gawang lawan. 

Perbandingan dengan Masa Juventus

Saat masih di Juventus, Rabiot sering dikritik karena inkonsistensi. Kadang bermain solid, tetapi performanya tidak selalu stabil dalam pertandingan besar atau ketika menghadapi tekanan tinggi. Faktor ini membuat ia kadang dianggap kurang efektif di liga yang menuntut konsistensi tinggi.

Kini di Milan, Rabiot terlihat lebih dewasa, matang secara taktik, dan mampu beradaptasi dengan strategi yang diterapkan Stefano Pioli. Lingkungan tim yang suportif serta peran yang jelas di lini tengah membuatnya tampil lebih dominan. Bahkan beberapa pengamat menilai, Milan seolah “mendapat Rabiot versi upgrade” dibandingkan Juventus.

Kehadiran Rabiot telah memberikan dampak positif bagi performa tim. Milan kini memiliki opsi lini tengah yang lebih lengkap, dengan kombinasi fisik, teknik, dan pengalaman. Selain itu, kemampuan Rabiot untuk menghubungkan pertahanan dan serangan membuat skema permainan lebih fleksibel.

Sebagai gelandang yang matang, Rabiot juga berpotensi menjadi mentor bagi pemain muda Milan, sekaligus menambah kedalaman tim jelang Liga Champions dan persaingan ketat Serie A.

AC Milan bisa dibilang beruntung mendapatkan Adrien Rabiot pada musim ini. Transformasi performanya dibandingkan era Juventus terlihat jelas lebih konsisten, produktif, dan efektif. Menurut berbagai sumber, kehadiran Rabiot tidak hanya memperkuat lini tengah, tetapi juga menjadi senjata strategis bagi Stefano Pioli dalam mengejar gelar Serie A dan performa apik di kompetisi Eropa.

Dengan adaptasi cepat dan kontribusi signifikan di lapangan, Rabiot kini menjadi salah satu aset berharga Rossoneri, membuktikan bahwa Milan berhasil mengubah potensi menjadi performa nyata.