01.12.2025
Waktu membaca: 5 menit

Sean O’Malley Peringatkan Bahaya Duel Jake Paul vs Anthony Joshua

Sean O’Malley Peringatkan Bahaya Duel Jake Paul vs Anthony Joshua

Bintang UFC, Sean O’Malley, buka-bukaan soal betapa berbahayanya duel Jake Paul vs Anthony Joshua yang akan digelar pada 19 Desember 2025 di Kaseya Center, Miami. Laga delapan ronde kelas berat itu disiarkan Netflix dan jadi salah satu partai paling kontroversial tahun ini: YouTuber-berubah-jadi-petinju melawan mantan juara dunia kelas berat dua kali. (MiddleEasy, 30/11) (tvOnenews.com, 01/12)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by IFL TV Boxing (@ifltvboxing)

Dalam wawancara yang dikutip tvOnenews.com, O’Malley menilai duel ini bukan sekadar hiburan, tapi potensi bahaya serius bagi kesehatan Jake Paul. Ia menegaskan, satu pukulan telak dari petinju sekuat Anthony Joshua bisa “mengubah” hidup seseorang, bukan hanya merusak karier di ring. (tvOnenews.com, 01/12)

Kesenjangan Fisik: “Lihat Seberapa Besar Joshua”

Di berbagai media internasional, O’Malley berulang kali menyoroti jurang fisik antara Jake Paul dan Anthony Joshua. Dalam unggahan di kanal YouTube-nya yang dikutip MiddleEasy, BJPenn, dan MMAWeekly, ia sampai tiga kali menekankan hal yang sama:

O’Malley menyebut Joshua berdiri sekitar 198 cm dengan bobot lebih dari 120 kg, sementara Jake Paul adalah petinju cruiser yang “naik kelas” demi laga super ini. Dengan selisih tinggi dan berat badan sedrastis itu, O’Malley menyimpulkan: secara fisik, Paul seperti naik dua level sekaligus. (MiddleEasy, 30/11) (BJPenn.com, 29/11) (MMAWeekly, 26/11)

Ia kemudian mengeluarkan kalimat yang jadi headline di mana-mana: sebagai teman, ia mengaku “takut” melihat Paul menerima pertarungan ini. O’Malley mengatakan, digasak KO oleh petinju sebesar Joshua bisa membawa konsekuensi jangka panjang yang menakutkan. (BJPenn.com, 29/11) (tvOnenews.com, 01/12)

“KO Seperti Itu Bisa Mengubah Hidup”

O’Malley tidak sekadar membahas beda ukuran, tapi langsung mengarah ke dampak medis. Dalam kutipan yang disalin banyak media, ia menjelaskan bahwa gegar otak parah dan KO brutal dapat mengubah cara seseorang berpikir, memengaruhi fungsi otak, dan bahkan mengubah kepribadian di luar ring. (MiddleEasy, 30/11) (MMAWeekly, 26/11)

Ia mengingatkan contoh bagaimana Joshua pernah memukul habis mantan juara UFC, Francis Ngannou, dalam duel tinju sebelumnya. Bagi O’Malley, jika petarung sebesar Ngannou saja bisa dibuat tampak tak berdaya, apalagi Jake Paul yang jauh lebih kecil dan jauh lebih sedikit pengalaman sebagai petinju profesional kelas berat. (MiddleEasy, 30/11) (PunchNG, 27/11)

Karena itu, O’Malley menegaskan, ini bukan lagi soal menang–kalah di kartu nilai, tapi soal keselamatan jangka panjang. Ia menilai keputusan Paul menerima pertarungan ini sebagai sesuatu yang “gila” dan berkali-kali menyebutnya “absolutely insane”. (MiddleEasy, 30/11)

Bagi O’Malley, Kalah Poin pun Sudah “Kemenangan Besar”

Menariknya, O’Malley tidak menutup rapat peluang Paul untuk tampil kompetitif. Namun standar “sukses” versi dirinya sangat berbeda dari fans yang berharap KO sensasional. Dalam wawancara yang dikutip MiddleEasy, BJPenn, dan MMAWeekly, O’Malley menyebut:

Jika Jake Paul sanggup bertahan delapan ronde penuh dan “hanya” kalah angka dari Anthony Joshua tanpa di-KO, itu sudah ia anggap sebagai “kemenangan besar”. Bertahan hidup dan tetap berdiri sampai bel terakhir, bagi O’Malley, jauh lebih penting daripada mengejar KO balasan. (MiddleEasy, 30/11) (BJPenn.com, 29/11) (MMAWeekly, 26/11)

Poin itu juga yang digarisbawahi tvOnenews.com dalam artikelnya: target realistis untuk Jake Paul bukan menumbangkan Joshua, tapi membuktikan bahwa ia bisa bersaing di level elite tanpa hancur dihajar mantan juara dunia kelas berat. (tvOnenews.com, 01/12)

Ryan Garcia dan Dana White Ikut Mengingatkan

Bukan cuma Sean O’Malley yang angkat suara. Laporan Punch Nigeria menulis bagaimana Ryan Garcia – mantan juara dunia tinju – juga memperingatkan Jake Paul soal pertarungan ini. Garcia menilai duel tersebut sangat berisiko dan bahkan berharap Joshua bisa “menghentikan” Paul agar hype di sekitar sang YouTuber-petinju itu mereda. (PunchNG, 27/11)

Dari kubu UFC, Presiden UFC Dana White juga pernah berkomentar keras ketika rumor duel ini mulai mengemuka. Dalam wawancara yang dikutip MiddleEasy, White menyebut ide Jake Paul melawan Anthony Joshua sebagai “bad idea”, menegaskan lagi bahwa perbedaan level dan ukuran jelas bukan perkara sepele di kelas berat. (MiddleEasy, 17/11)

Dengan begitu, suara-suara peringatan terhadap Paul datang dari berbagai arah: bintang UFC aktif (O’Malley), mantan juara tinju (Garcia), hingga bos promotor MMA terbesar di dunia (White).

Di sisi lain, narasi dari kubu Jake Paul jauh lebih optimistis. Paul justru beberapa kali melontarkan pernyataan bernada percaya diri bahkan nekat. Dalam wawancara yang dikutip MiddleEasy, ia mengaku “siap mati di ring” demi mengalahkan Joshua, dan menyebut AJ tidak sekuat yang orang kira. (MiddleEasy, 23/11)

Sportskeeda menuliskan bahwa Paul memprediksi “malam yang panjang” untuk Joshua dan menyebut gaya mainnya yang “sneaky” bisa membuat mantan juara dunia itu kerepotan. Paul merasa pengalaman melawan nama-nama seperti Anderson Silva, Nate Diaz, hingga Mike Tyson sudah cukup mempersiapkannya untuk tantangan terbesar ini. (Sportskeeda, 27/11)

Kontras inilah yang membuat duel 19 Desember nanti terasa semakin dramatis: di satu sisi, teman sendiri seperti Sean O’Malley takut dia akan terluka parah; di sisi lain, Jake Paul tetap melaju dengan keyakinan bahwa mengalahkan Anthony Joshua akan menghapus semua keraguan terhadap dirinya sebagai petinju.

Melihat semua komentar dari berbagai sumber, satu benang merahnya jelas: risiko duel Jake Paul vs Anthony Joshua jauh di rata-rata “pertarungan hiburan” biasa.

  • tvOnenews.com menyorot bagaimana O’Malley menyebut KO dari Joshua bisa “mengubah hidup”, bukan sekadar mengubah jalur karier. (tvOnenews.com, 01/12)
  • MiddleEasy, BJPenn, dan MMAWeekly menegaskan kembali kutipan O’Malley soal gegar otak dan hanya punya “satu otak” yang harus dijaga. (MiddleEasy, 30/11) (BJPenn.com, 29/11) (MMAWeekly, 26/11)
  • Punch Nigeria menambahkan suara Ryan Garcia yang sama-sama khawatir. (PunchNG, 27/11)

Bagi O’Malley, yang berbicara bukan sekadar rasa takut berlebihan, melainkan perspektif seorang petarung yang paham betul konsekuensi pukulan di level tertinggi. Ia tidak meminta Jake Paul mundur, tetapi mengingatkan bahwa ada harga besar yang mungkin harus dibayar jika segalanya berjalan buruk.

Pada akhirnya, 19 Desember 2025 di Miami bukan cuma soal apakah Jake Paul bisa “mengejutkan dunia” melawan Anthony Joshua. Malam itu juga akan menjawab satu pertanyaan besar yang sejak sekarang sudah ditaruh Sean O’Malley di meja: apakah duel ini akan menjadi lompatan karier, atau justru titik balik yang mengubah hidup Jake Paul selamanya?