01.12.2025
Waktu membaca: 3 menit

Juara UFC Ilia Topuria Umumkan Rehat, Tak Akan Bertarung di Kuartal Pertama 2026

Juara UFC Ilia Topuria Umumkan Rehat, Tak Akan Bertarung di Kuartal Pertama 2026

Juara kelas ringan UFC (70,3 kg), Ilia Topuria, memastikan tidak akan naik oktagon untuk mempertahankan sabuknya pada kuartal pertama 2026. Ia mengumumkan bahwa dirinya tengah melewati masa sulit dalam kehidupan pribadi dan memilih memberi ruang bagi UFC untuk tetap menggerakkan divisi tanpa dirinya. (Antara, 01/12)

Keputusan ini membuat jadwal pertahanan sabuk Topuria mundur setidaknya sampai April 2026, dan dalam periode tersebut UFC dipersilakan menyusun pertarungan lain di kelas ringan, termasuk opsi gelar interim. (BleacherReport, 27/11)

Topuria Pilih Fokus Keluarga

(Ilia Topuria dan istri)

Dalam pernyataan di media sosial, Topuria menjelaskan bahwa ia sedang berada dalam “momen sulit” kehidupan pribadi dan ingin fokus pada anak-anak serta menyelesaikan masalah keluarga secepat mungkin. Ia juga menegaskan tidak ingin “menghambat divisi”, sehingga menyerahkan sepenuhnya kepada UFC untuk mengatur laga di kelas ringan selama ia absen. (MMAFighting, 27/11) 

Bagi petarung berjulukan “El Matador” ini, jeda sementara dianggap lebih baik daripada terus memaksakan jadwal bertarung ketika kondisi di luar oktagon belum stabil. Ia berjanji akan memberi kabar ke UFC ketika siap kembali berkompetisi. (SportsNet, 27/11)

(Pernyataan resmi Ilia Topuria rehat UFC)

Topuria sedang berada di puncak karier. Pada Juni 2025, ia merebut sabuk kelas ringan dengan kemenangan KO Charles Oliveira di ajang UFC 317, setelah sebelumnya menjadi kampiun kelas bulu (65,8 kg). Kemenangan itu menjadikannya salah satu petarung langka yang berhasil menjadi juara di dua divisi berbeda. (Antara, 01/12) 

Secara total, Topuria mengemas rekor 17–0 dalam MMA dan tetap tak terkalahkan di UFC. Sejumlah media menempatkannya di papan peringkat pound-for-pound, hanya berselisih posisi dengan mantan lawannya, Islam Makhachev, yang kini naik ke kelas welter dan juga menyandang status juara dua divisi. (MMAFighting, 27/11) 

Divisi Ringan UFC Jadi Terbuka Lebar

Absennya Topuria hingga awal 2026 otomatis membuat divisi ringan UFC kembali panas. Nama-nama seperti Justin Gaethje, Paddy Pimblett, dan Arman Tsarukyan langsung disebut sebagai kandidat terkuat untuk mengisi kekosongan di puncak. (MMAFighting, 27/11) 

UFC bahkan sudah menjadwalkan Gaethje vs Pimblett untuk memperebutkan gelar interim ringan di UFC 324 pada akhir Januari 2026, duel yang praktis akan menentukan siapa penantang utama Topuria ketika ia kembali nanti. (The Sun, 28/11) 

Situasi ini membuat jalan menuju sabuk ringan terasa lebih “terbuka”, tetapi sekaligus menyiapkan skenario super-fight yang lebih besar saat Topuria kembali dan bersatu sabuk dengan juara interim. (Times of India, 28/11)

Dalam wawancara sebelumnya, Topuria berkali-kali menyebut nama Islam Makhachev sebagai lawan idaman. Ia menilai pertarungan melawan Makhachev berpotensi menjadi salah satu laga terbesar dalam sejarah UFC, terlebih keduanya kini sama-sama pernah menyandang status juara dua divisi. (Antara, 01/12) 

Topuria bahkan menyatakan keinginan tampil di ajang spesial yang digadang sebagai “UFC Gedung Putih” pada Juni 2026, dan menjadikan Makhachev sebagai lawan ideal di panggung bersejarah tersebut. Rehat di awal 2026 bisa dibaca sebagai langkah mengatur ulang ritme, sekaligus menjaga tubuh tetap segar jika skenario laga megah itu benar-benar terwujud. (Antara, 01/12) Bagi penonton MMA di Indonesia, keputusan Topuria berarti satu hal: tidak akan ada laga perebutan sabuk ringan utama setidaknya hingga kuartal kedua 2026. Namun, sebagai gantinya, penggemar bisa menantikan drama baru dari perebutan sabuk interim, yang hampir pasti diisi duel sarat hype dan emosi. (SportsNet, 27/11)

Jika semua berjalan sesuai rencana, 2026 bisa menjadi tahun penuh cerita di kelas ringan: mulai dari terbentuknya juara interim, potensi naiknya nama baru, hingga akhirnya kepulangan Ilia Topuria untuk menyatukan sabuk dan menguji kembali dominasinya di puncak divisi. (BleacherReport, 27/11)