27.11.2025
Waktu membaca: 4 menit

Tony Ferguson Klaim Bisa Kalahkan Islam di Masa Kejayaan

Tony Ferguson Klaim Bisa Kalahkan Islam di Masa Kejayaan

Tony Ferguson kembali menjadi sorotan setelah melontarkan pernyataan penuh keyakinan bahwa versi terbaik dirinya di masa lalu mampu mengalahkan dua ikon besar asal Dagestan, Khabib Nurmagomedov dan Islam Makhachev. Meski duel impiannya melawan Khabib tak pernah terwujud akibat berbagai faktor, Ferguson menegaskan bahwa ia tetap merasa memiliki solusi untuk menaklukkan gaya bertarung dominan yang selama ini membuat lawannya nyaris tak tersentuh.

Keyakinan Ferguson Hadapi Khabib dan Islam

Sepanjang karier mereka, Ferguson dan Khabib beberapa kali dijadwalkan berhadapan, tetapi setiap rencana selalu berujung pembatalan yang mengecewakan para penggemar. Setelah Khabib resmi pensiun pada 2020, pertarungan tersebut pun tidak akan pernah terjadi. Namun, Ferguson yang kini berusia 41 tahun menolak menghapus keyakinannya bahwa di masa jayanya, ia mampu mengatasi teka-teki yang ditawarkan petarung tak terkalahkan tersebut, bahkan percaya bisa memberikan perlawanan sengit kepada Islam Makhachev, murid sekaligus penerus dominasi Dagestan di UFC.

Islam Makhachev Dinilai Masih di Bayang-Bayang Khabib

Dalam wawancara dengan Helen Yee Sports, pria berusia 41 tahun itu menyebut bahwa Islam selama ini berada di balik bayang-bayang Khabib di ruang latihan. Ia membandingkan situasi itu dengan dinamika antara Aljamain Sterling dan Merab Dvalishvili, di mana potensi Merab baru benar-benar terlihat setelah Sterling tak lagi mendominasi.

“Menurut saya, Islam adalah salah satu petarung yang selalu berada bersama Khabib di ruang latihan,” ujar Ferguson. Ia menilai Islam sebagai atlet yang sangat terlatih dan disiplin, namun tetap menegaskan bahwa di masa kejayaannya, ia yakin bisa mengalahkan Makhachev dengan tegas (MMA Fighting, 26 November 2025).

Pengaruh Abdulmanap dan Kebangkitan Islam

Meski menyampaikan klaim berani tersebut, Ferguson tetap memberikan penghormatan performa mutakhir Makhachev, terutama setelah sang juara menundukkan Jack Della Maddalena dalam duel perebutan gelar kelas welter di UFC 322 yang disaksikan langsung oleh Khabib sebagai pelatih sudutnya.

Ferguson mengemukakan teori bahwa Islam mungkin memang telah memiliki potensi besar sejak lama, namun tertahan oleh rasa hormat terhadap Khabib dan almarhum ayahnya, Abdulmanap Nurmagomedov, yang menjadi figur sentral dalam karier mereka berdua.

“Saat ayah Khabib masih ada, saya rasa Islam berada di balik bayangannya karena rasa hormat kepada guru dan pelatihnya. Setelah semua itu berlalu dan Khabib pensiun, barulah Islam memiliki waktunya sendiri untuk bersinar,” ungkap Ferguson (MMA Fighting, 26 November 2025).

Sindiran soal Kamp Latihan Ferguson

Ferguson juga menegaskan bahwa Islam adalah atlet yang mandiri dan berfokus pada jalannya sendiri, bukan sekadar bayangan Khabib. Meski demikian, ia tetap melontarkan pernyataan penuh kepercayaan diri dengan menyebut bahwa siapa pun yang berlatih di kampnya selama satu atau dua tahun akan berkembang pesat.

“Cukup satu atau dua tahun berlatih di kamp Tony Ferguson dan akademinya, maka Anda akan menjadi lebih baik dari para pegulat asal Dagestan kapan pun,” kata Ferguson penuh keyakinan (MMA Fighting, 26 November 2025).

Babak Baru di Dunia Tinju

Saat ini, petarung asal Amerika Serikat itu tengah menjalani fase baru kariernya dengan beralih ke ajang Misfits Boxing. Ia menyandang status juara interim kelas menengah dan dijadwalkan mempertahankan sabuknya melawan Warren Spencer pada 20 Desember di Dubai. Peralihan ini menandai transformasinya dari petarung MMA ke dunia tinju profesional, meski karismanya tetap tak luntur.

Ketertarikan Tampil di Kartu UFC Gedung Putih

Walau fokus di dunia tinju, “El Cucuy” mengungkapkan bahwa peluang kembali bertarung di MMA masih terbuka. Ia bahkan tertarik tampil di kartu UFC yang direncanakan berlangsung di Gedung Putih, dengan dua lawan impian yang ingin dihadapinya.

“Secara jujur, hanya ada dua orang yang ingin saya lawan di mana pun tempatnya, yaitu Conor McGregor atau Khabib,” tutur Ferguson. Ia menegaskan bahwa pertarungan tersebut pasti akan menarik perhatian besar dan menciptakan pertarungan spektakuler bagi penonton (MMA Fighting, 26 November 2025).

Dengan penuh keyakinan, nostalgia rivalitas lama, serta ambisi baru di dunia tinju, Tony Ferguson yang dikenal dengan julukan El Cucuy, sekali lagi menunjukkan bahwa namanya masih relevan di dunia olahraga tarung. Walaupun duel impiannya melawan Khabib dan Islam tidak pernah terjadi di masa puncaknya, kisah dan retorika El Cucuy tetap menjadi salah satu cerita paling menarik dalam sejarah UFC modern.