25.11.2025
Waktu membaca: 4 menit

Vasseur Minta Ferrari Tenang Usai Hamilton Pesimistis

Vasseur Minta Ferrari Tenang Usai Hamilton Pesimistis

Bos tim Ferrari, Fred Vasseur, meminta seluruh elemen tim untuk tetap tenang dan menjaga fokus setelah Lewis Hamilton menunjukkan sikap pesimistis usai tampil kurang meyakinkan pada Grand Prix Las Vegas. Vasseur menilai reaksi emosional sang juara dunia tujuh kali tersebut merupakan hal yang bisa dimaklumi, mengingat situasi sulit yang ia hadapi sepanjang akhir pekan balapan di Sirkuit Las Vegas. Ia menegaskan bahwa solusi terbaik bukanlah larut dalam kekecewaan, melainkan memperbaiki performa dan menatap dua balapan tersisa dengan sikap lebih rasional dan konstruktif.

Performa Mengecewakan Hamilton di GP Las Vegas

Hamilton, yang kini menjalani musim debutnya bersama Ferrari, menyelesaikan balapan di posisi ke-10 setelah memulai lomba dari barisan belakang. Ia terpaksa start dari posisi P20 akibat performa buruk di sesi kualifikasi yang berlangsung dalam kondisi basah, di mana ia gagal mencatatkan waktu kompetitif pada akhir Q1. Meski mampu merangsek naik sembilan posisi selama balapan dan mendapat keuntungan tambahan dari dua diskualifikasi pembalap McLaren, ekspresinya tetap menunjukkan frustrasi mendalam usai lomba berakhir.

Musim Terburuk dan Situasi Klasemen Sementara

Pembalap berusia 40 tahun itu bahkan menyebut musim ini sebagai “musim terburuk yang pernah ada”, meski tetap berusaha menarik sisi positif dari performanya di Las Vegas. Hingga saat ini, Hamilton masih belum mencicipi podium grand prix bersama Ferrari dan hanya berada di posisi keenam klasemen sementara musim 2025. Ia tertinggal 74 poin dari rekan setimnya, Charles Leclerc, dengan hanya dua seri tersisa di kalender balap, sebuah situasi yang jelas jauh dari ekspektasi besar ketika kepindahannya ke Ferrari diumumkan.

Vasseur: Situasi Tidak Seburuk yang Terlihat

Vasseur menilai hasil mengecewakan di Las Vegas tidak sepenuhnya mencerminkan potensi sebenarnya dari Hamilton maupun mobil Ferrari. Ia menggarisbawahi bahwa sang pembalap sempat menunjukkan kecepatan menjanjikan pada sesi latihan bebas pertama dan kedua. Menurutnya, start dari posisi paling belakang jelas bukan skenario ideal untuk meraih hasil maksimal, terlebih di lintasan yang menuntut strategi dan konsistensi tinggi seperti Las Vegas. “Saya dapat memahami reaksi Lewis setelah balapan, tetapi kami hanya perlu menenangkan diri, berdiskusi, dan fokus pada dua balapan berikutnya,” ujar Vasseur (Motorsport.com, 25 November 2025).

Tekanan Wawancara dan Luapan Emosi Pembalap

Lebih lanjut, Vasseur menjelaskan bahwa tekanan emosional Hamilton juga diperparah oleh kewajiban langsung menghadiri sesi wawancara media hanya beberapa menit setelah balapan berakhir. Dalam kondisi fisik dan mental yang masih dipenuhi adrenalin, para pembalap sering kali belum memiliki waktu untuk menenangkan diri dan mencerna hasil yang mereka raih. “Menjalani wawancara TV lima menit setelah balapan ketika Anda menjalani balapan yang sulit, itu sangat berat bagi mereka,” kata pria berusia 57 tahun tersebut.

Ia menambahkan bahwa luapan emosi seperti yang ditunjukkan Hamilton merupakan sesuatu yang manusiawi dan tidak sepatutnya disikapi secara berlebihan. Vasseur bahkan menyatakan lebih menghargai pembalap yang jujur mengungkapkan rasa frustrasinya ketimbang mencoba menutupinya dengan pernyataan normatif yang tidak mencerminkan realitas. “Saya lebih suka pembalap yang sangat terbuka di akhir balapan ketika kami tidak melakukan pekerjaan yang sempurna, untuk mengatakan ‘Ok, saya frustrasi’ daripada seseorang yang mengatakan tim dan mobilnya sempurna padahal tidak,” tegasnya (Motorsport.com, 25 November 2025).

Fokus Evaluasi dan Perbaikan Jelang Dua Balapan Terakhir

Menurut Vasseur, yang terpenting bukanlah apa yang diucapkan Hamilton di depan kamera, melainkan bagaimana ia dan tim Ferrari merespons situasi ini secara internal, khususnya saat kembali bekerja bersama pada awal pekan berikutnya. Fokus pada evaluasi teknis, peningkatan performa mobil, serta komunikasi yang solid menjadi kunci untuk mengakhiri musim dengan lebih positif. “Sekarang yang terpenting bukan apa yang mereka katakan di TV, melainkan apa yang mereka lakukan pada hari Senin pagi dengan tim untuk mencoba menjadi lebih baik,” tutur Vasseur (Motorsport.com, 25 November 2025).

Dengan dua balapan tersisa, Ferrari dan Hamilton masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki citra dan menutup musim dengan hasil yang lebih layak. Meski tekanan dan ekspektasi tinggi terus membayangi, Vasseur optimistis bahwa pendekatan yang tenang dan terkontrol akan membantu tim menemukan kembali stabilitas dan performa terbaiknya. Dalam dunia Formula 1 yang penuh dinamika dan emosi, menjaga keseimbangan mental menjadi sama pentingnya dengan kecepatan di lintasan.