24.11.2025
Waktu membaca: 4 menit

Dan Hooker Hadapi Realita Pahit Usai Kalah di UFC Qatar

Dan Hooker Hadapi Realita Pahit Usai Kalah di UFC Qatar

Dan Hooker akhirnya angkat bicara setelah kekalahan pahit yang ia alami di UFC Qatar, sebuah momen yang menjadi titik balik besar dalam kariernya sebagai petarung kelas ringan. Pertarungan melawan Arman Tsarukyan bukan sekadar laga biasa, melainkan duel krusial yang bisa membuka jalan menuju perebutan gelar juara dunia. Namun, kenyataan berkata lain. Hooker harus menerima kekalahan melalui kuncian kepala dan lengan di ronde kedua, setelah sebelumnya mendapat tekanan berat sejak awal pertarungan.

Petarung asal Selandia Baru berusia 35 tahun itu datang ke Qatar dengan posisi yang nyaris sempurna untuk kembali masuk dalam perbincangan perebutan sabuk juara. Banyak pihak menilai bahwa kemenangan Tsarukyan akan mengantarkannya ke kesempatan perebutan gelar yang telah lama diidamkan. Sayangnya, performa dominan Tsarukyan justru mempertegas betapa beratnya jalur yang harus ditempuh Hooker di fase akhir kariernya.

Pengakuan Jujur Tentang Peluang Juara yang Kian Menipis

Dalam sebuah video yang diunggah oleh The Mac Life, Dan Hooker dengan jujur mengungkapkan perasaannya setelah laga tersebut. Ia tidak mencoba menutupi kenyataan pahit yang dihadapinya, bahkan memilih untuk berbicara terbuka tentang masa depannya di UFC.

“Anda harus menghadapi kenyataan yang dingin dan keras,” ujar Hooker. “Kemungkinan besar Anda tidak akan pernah menyentuh sabuk juara. Tapi saya akan bertahan selama mungkin dan merusak sebanyak mungkin harapan serta mimpi orang lain. Jika saya tidak bisa memiliki hal-hal indah, maka tidak ada orang lain yang boleh memilikinya,” lanjutnya dengan nada yang menunjukkan kombinasi antara kekecewaan dan sikap realistis (MMA Mania, 24 November 2025).

Pernyataan tersebut langsung menyita perhatian para penggemar dan pengamat MMA. Banyak yang melihatnya sebagai refleksi jujur seorang petarung senior yang sadar bahwa peluangnya untuk menjadi juara semakin menipis, namun tetap enggan menyerah dan memilih bertahan selama mungkin di level tertinggi. Hooker jelas memahami bahwa ini bukan lagi fase mengejar puncak, melainkan fase bertahan sebagai penguji bagi generasi baru di divisi ringan.

Renato Moicano Jadi Opsi Duel Selanjutnya

Tak hanya membahas realitas kariernya, Hooker juga memberi gambaran tentang kemungkinan lawan berikutnya. Dalam klip lain dari The Mac Life, ia menyebut nama Renato Moicano sebagai duel yang menurutnya masuk akal. Dengan gaya khas yang blak-blakan dan bercampur nada sarkastik, Hooker menyatakan bahwa pertarungan melawan Moicano adalah laga yang tepat karena mereka sama-sama baru saja dikalahkan.

Ia menyebut bahwa Moicano takluk dari Islam Makhachev, sementara dirinya dipaksa menyerah oleh Arman Tsarukyan. Ungkapan ini menunjukkan sisi rendah hati sekaligus ironi dari “The Hangman” yang tetap mampu menertawakan situasi sulit yang tengah dihadapinya (MMA Mania, 24 November 2025).

Gaya Bertarung Berani yang Jadi Pedang Bermata Dua

Sejumlah analis menilai bahwa Hooker sebenarnya bisa mengambil jalur yang lebih aman dalam kariernya, yakni dengan memilih lawan yang lebih menguntungkan demi memperpanjang peluang menuju puncak. Namun, ia justru sering memilih pertarungan berat melawan petarung elite. Mereka menilai sikap inilah yang membuatnya dicintai publik, sekaligus menjadi bumerang bagi perjalanannya sendiri.

Hooker bahkan mengkritik dirinya karena tidak lebih selektif dalam memilih lawan, meski kini semua itu sudah menjadi bagian dari konsekuensi yang harus ia terima. Keputusannya untuk selalu melawan petarung terkuat membuatnya kerap berada dalam situasi sulit, terutama di fase karier saat usia dan performa mulai diuji secara maksimal.

Fase Baru Sebagai Veteran Penguji Generasi Muda

Meski telah memasuki fase pasca-kontender, nama Dan Hooker masih memiliki daya tarik tersendiri di UFC. Keberaniannya menghadapi lawan-lawan berbahaya, ketangguhan mental, serta karakternya yang lugas membuatnya tetap relevan di tengah persaingan ketat kelas ringan. Namun, masa depan jelas tidak akan mudah.

Dengan dinamika penentuan lawan yang keras dan kompetitif di UFC, setiap pertarungan ke depan bisa menjadi ujian besar bagi kelangsungan kariernya. Ia bukan lagi sekadar pengejar gelar, melainkan figur veteran yang menjadi tolok ukur bagi para penantang baru yang ingin naik ke jajaran elite.

Masa Depan Dan Hooker di Tengah Persaingan Kelas Ringan

Dengan segala dinamika yang ada, perjalanan Dan Hooker pasca-kekalahan di UFC Qatar akan menjadi salah satu cerita menarik untuk diikuti. Apakah ia mampu bangkit dan mencatat kemenangan penting, atau justru semakin tenggelam dalam kerasnya persaingan kelas ringan, waktu yang akan menjawab.

Namun satu hal pasti, Hooker masih belum selesai. Meski sadar peluang merebut gelar kian menipis, ia tetap bertekad bertahan selama mungkin di UFC dan terus menjadi batu sandungan bagi siapa pun yang ingin menapaki tangga menuju puncak divisi ringan.