21.11.2025
Waktu membaca: 3 menit

Insania Kembali ke Skena Kompetitif Dota 2 Lewat Peran Baru

Aydin Insania of Team Liquid

Aydin “Insania” Sarkohi yang mengumumkan pensiun dari Team Liquid beberapa waktu lalu sepertinya akan memenuhi niatnya untuk kembali ke skena kompetitif Dota 2 dengan peran baru.

Shotcaller veteran Eropa tersebut telah memutuskan untuk mengakhiri karir kompetitifnya per bulan Oktober 2025 setelah dikabarkan bermasalah dengan kesehatannya dalam beberapa event yang digelar sejak mendekati akhir 2024. Bersamaan dengan pengumumannya, pemain berumur 31 tahun itu mengatakan bahwa dirinya tidak menutup pintu untuk kembali meramaikan skena Dota 2 bila dibutuhkan, namun dalam peran baru seperti analis atau komentator.

Dan harapan penggemar sepertinya akan terwujud karena Ia akan tampil dalam kompetisi DreamLeague Season 27 yang akan diselenggarakan pada tanggal 10 Desember nanti di Eropa. Ia juga akan dibarengi oleh pemain pensiunan populer lainnya, yakni Quinn “Quinn” Callahan.

Hal ini tentunya menjadi sinyal bahwa Insania telah memantapkan diri untuk tidak lagi terlibat dalam kompetisi secara langsung. Namun, kembalinya sebagai penghibur di balik layar bisa menjadi pemuas dahaga bagi para penggemar veteran yang mengaguminya.

Karir elit yang menjadi panutan

Karir Dota 2 Insania yang tercatat pertama kali berasal dari skena lokal esports Swedia, ketika saat itu Ia berkeliling dari satu tim independen lain ke tim lainnya. Performanya yang solid membawanya menjadi target transfer ProDota Gaming yang akhirnya mengontrak dirinya dan Micke yang untuk memperkuat skuad mereka dalam kompetisi musim baru 2017.

Perjalanannya bersama PD hingga bulan April 2017 tidak membuahkan hasil, namun performanya kembali menarik perhatian organisasi besar. Tak lama dari tim tersebut, Insania akhirnya bergabung dengan Ninjas in Pyjamas. Sayangnya, performa keseluruhan tim tersebut tidak stabil dan dia hanya bertahan sebentar di sana.

Selepas dari NiP, Ia kembali ‘turun kasta’ dan berpindah-pindah di antara tim baru ataupun independen yang ada saat itu. Perjalanannya ke kompetisi kemudian memasuki lembaran baru saat Alliance memanggilnya di awal tahun 2018.

Bersama tim raksasa Swedia itu, Insania mencicipi berbagai laga kualifikasi besar dan merasakan Major pertamanya di Kuala Lumpur, Malaysia. Namun, lagi-lagi Ia tak mampu menembus kompetisi Tier 1 dan menutup 2018 dengan kekecewaan.

Memasuki awal tahun 2019, Alliance melakukan restrukturisasi dan mempertahankan Insania sebagai in-game leader. Meski tidak mencatatkan hasil yang luar biasa, performa tim tersebut membawa Insania mengalami panggung-panggung besar seperti ESL One dan The International, untuk pertama kalinya. Meski saat berakhir terlalu cepat, Ia mengatakan bahwa persaingan dengan nama-nama besar membuatnya termotivasi untuk naik level di musim selanjutnya.

Ambisi tersebut akhirnya terjawab selepas TI melalui tawaran Team Liquid yang saat itu melepaskan sang support, Kuro “Kuroky” Salehi. Dan sisanya adalah sejarah.