20.11.2025
Waktu membaca: 3 menit

Jorge Martin Merasa Seperti Rookie Usai Musim Berat

Jorge Martin Merasa Seperti Rookie Usai Musim Berat

Tes pascamusim MotoGP Valencia 2025 menjadi kesempatan penting bagi Jorge Martin untuk mengevaluasi musim yang berjalan jauh dari harapan. Pembalap Aprilia itu mengakhiri musim dengan catatan berat: tiga cedera parah dalam satu tahun, hanya tampil pada tujuh dari total 22 seri, dan hanya empat kali berhasil finis. Kondisi fisik yang belum sepenuhnya pulih membuatnya kesulitan menunjukkan performa terbaiknya sepanjang musim yang sangat menuntut ini.

Musim 2025 yang Penuh Cedera dan Kehilangan Ritme

Martin menjalani tes Valencia pada Selasa (18 November) dengan menghabiskan 52 lap. Ia menutup sesi di posisi ke-16, terpaut 0,621 detik dari Raul Fernandez yang menjadi pembalap tercepat. Meski bukan hasil yang menonjol, sesi tersebut menjadi momentum penting untuk mengevaluasi perkembangan motor dan kondisi fisiknya.

Ia tidak menutupi bahwa cedera menjadi faktor utama yang membuatnya kehilangan ritme sepanjang tahun. “Faktanya, saya tidak dapat mengeluarkan semua potensi dari motor. Saya masih merasakan sakit pada tubuh saya dan berbagai bagian yang pernah cedera. Semakin sering saya membalap, semakin baik. Tetapi akhir-akhir ini saya merasa seperti seorang rookie lagi. Dan itu tidak cocok dengan MotoGP, yang di level ini bahkan lebih menuntut secara fisik,” ujar Martin. Ia menambahkan bahwa secara mental dirinya sepenuhnya siap, namun fisik masih membutuhkan banyak latihan sebelum musim 2026 dimulai (RiderTua.com, 20 November 2025).

Evaluasi Motor Baru: Sasis Marco dan Aerodinamika Terbaru

Dalam tes tersebut, Martin berkesempatan menggunakan paket teknis yang sama seperti para pembalap Aprilia lainnya, yang sebelumnya tampil kuat di Valencia. Marco Bezzecchi sukses meraih kemenangan, sedangkan Raul Fernandez finis kedua pada balapan akhir pekan sebelumnya.

Martin menjelaskan bahwa perubahan yang diterapkan memberikan pengalaman berbeda. “Untuk pertama kalinya saya menggunakan sasis milik Marco. Sejak awal kami mulai menggunakannya dan feelnya sangat luar biasa. Karakter kemudinya lebih alami dan lebih cocok dengan gaya balap saya,” ungkap pembalap asal Madrid itu.

Selain sasis baru, Aprilia juga memasang aerodinamika terbaru dan ergonomi yang telah dimodifikasi. Namun, perubahan tersebut memberikan sensasi yang tidak sepenuhnya konsisten. “Posisi berkendaranya cukup berbeda. Saya pikir ini perkembangan yang positif, tetapi jujur secara keseluruhan agak membingungkan. Kemudian saya kembali ke posisi berkendara yang familiar buat saya. Kami akan terus mengembangkannya di Malaysia, ini akan membantu saya memaksimalkan motor,” terangnya (RiderTua.com, 20 November 2025).

Progres Positif dan Harapan untuk Musim 2026

Meski musim 2025 berjalan sulit, Martin tetap menemukan titik terang dalam tes Valencia. Ia mengungkapkan bahwa performanya justru lebih baik saat menggunakan ban belakang medium dibandingkan saat balapan akhir pekan tersebut berlangsung. “Fakta bahwa masih ada potensi juga ditunjukkan oleh fakta bahwa saya lebih cepat dalam tes dengan ban belakang medium dibandingkan balapan akhir pekan ini. Kami mencapai apa yang kami targetkan di Valencia,” tuturnya.

Belajar dari musim yang penuh cobaan, Martin menarik kembali pelajaran berharga sejak 2020. “Saya banyak belajar pada 2020. Mungkin yang terpenting, saya tidak selalu harus menunjukkan lebih dari yang diperlukan. Fokus bekerja dan tidak mencoba melakukan terlalu banyak hal sekaligus, itu adalah pelajaran untuk masa depan,” ujarnya menutup sesi (RiderTua.com, 20 November 2025).

Dengan kondisi fisik yang terus membaik dan pengembangan motor yang menjanjikan, Jorge Martin berharap dapat kembali tampil kompetitif dan meninggalkan masa-masa sulit pada musim berikutnya.