19.11.2025
Waktu membaca: 3 menit

Owner Boom Esports Angkat Bicara Tentang Potensi ke VCT Pacific

Gary Ongko of Boom Esports 2023

Gary Ongko selaku pemilik organisasi Boom Esports di Indonesia baru saja memberikan kejelasan dan tanggapannya mengenai situasi terkini dalam VCT Pacific, yang berkaitan dengan status Talon Esports sebagai salah satu partisipan utamanya.

Seperti yang telah dikabarkan, Riot memutuskan untuk mengeluarkan Talon Esports dari sirkuit franchise VCT setelah mereka menemukan adanya masalah finansial serius yang tidak memungkinkan tim itu untuk beroperasi dalam jangka panjang. Sang penyelenggara turnamen bergengsi tersebut mengatakan bahwa mereka sebelumnya memberi waktu kepada Talon, namun tidak menemukan adanya tanda-tanda perbaikan yang positif.

Talon Esports at VCT Pacific 2025
(Talon Esports, VCT Pacific Stage 1 2025. Source: Riot)

Hal tersebut secepatnya memantik spekulasi bahwa Riot kini tengah mempersiapkan tim untuk menggantikan Talon dalam VCT Pacific sebelum tahun baru 2026 tiba. Dan salah satu nama yang cukup menarik perhatian tentunya adalah Boom Esports yang terakhir kali finis di posisi runner-up VCT Ascension Pacific 2025.

Banyak penonton memperkirakan Riot akan mengambil keputusan yang sama, mengingat situasi ini serupa dengan yang terjadi saat Boom Esports masuk ke Pacific tahun lalu. Namun, Gary mendinginkan hype media sosial dengan menegaskan bahwa timnya kali ini tidak akan mendapatkan kesempatan kedua karena keputusan yang ditentukan oleh Riot.

Ia juga mengungkapkan rasa sedih nasib para pemain Talon yang terdampak dari keputusan tersebut. Menurutnya, ini adalah tim terbaik di Asia Tenggara yang menjadi contoh dalam mengusung kebanggaan lokal dan sepantasnya mendapat tempat dalam kompetisi besar. Ia berharap bisa menyaksikan para profesional Thailand tersebut berlaga kembali dalam waktu dekat.

Peluang lain terbuka?

Menariknya, Gary memberikan sinyal bahwa ada kemungkinan bagi organisasinya untuk memanfaatkan situasi ini secara positif, terutama terkait para talenta Thailand dari Talon yang kini tak lagi terikat kontrak dengan organisasi tersebut.

Dalam sebuah perbincangan di media sosialnya, CEO berusia 34 tahun itu mendapatkan komentar dari salah satu follower-nya yang mempertanyakan peluang bagi The Hungry Beast untuk berkontribusi terhadap skena esports Thailand yang baru saja ditinggalkan oleh organisasi besar. Ia menanggapi bahwa organisasinya telah memiliki izin operasional di negara tersebut, mengindikasikan bahwa mereka bisa saja melakukan hal baru di sana.

Beberapa yang menyaksikan situasi tersebut juga membuat spekulasi menarik bahwa Boom tertarik untuk menggantikan slot kompetisi League of Legends milik Talon, yakni LoL Pacific Championship, yang juga harus dilepaskan bersama dengan VCT. Lagi-lagi, Gary memberikan respon menarik yang mengisyaratkan niat organisasi tersebut untuk kembali ke panggung LoL.

Semua ini tentunya menjadi racikan yang menarik sebagai rencana kejutan dari Gary dan Boom Esports untuk meramaikan esports Asia Tenggara di tahun 2026. Walau demikian, hanya mereka yang punya keputusan akhir.