19.11.2025
Waktu membaca: 4 menit

Ajax Tunjuk Eks Asisten Timnas Indonesia, Denny Landzaat, Jadi Asisten Pelatih Sementara

Ajax Tunjuk Eks Asisten Timnas Indonesia, Denny Landzaat, Jadi Asisten Pelatih Sementara

Denny Landzaat tidak ditarik menjadi pelatih utama Timnas Indonesia. Sebulan setelah diberhentikan dari posisi asisten pelatih Timnas Indonesia pada Oktober 2025, Denny Landzaat kini menerima pekerjaan baru sebagai asisten pelatih di klub raksasa Belanda, Ajax Amsterdam. Dia berpisah dari Timnas Indonesia setelah gagal membawa tim lolos ke Piala Dunia 2026 di pelatih Patrick Kluivert. Ajax mengangkatnya sebagai asisten pelatih interim bersama Fred Grim, pelatih sementara klub tersebut. Jadi, Landzaat tidak lagi berhubungan dengan Timnas Indonesia dan tidak ditarik atau dipertahankan sebagai pelatih di sana, melainkan melanjutkan kariernya di Ajax.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by News Nusantara tv (@news.nusantaratv)

Jejak Landzaat: Dari Garuda ke Amsterdam

Nama Denny Landzaat sudah tidak asing lagi bagi publik Indonesia. Pria berdarah Maluku itu sempat dipercaya sebagai asisten Patrick Kluivert di Timnas Indonesia, bekerja bersama Alex Pastoor untuk membangun identitas baru permainan skuad Garuda. Meski periode tersebut berakhir lebih cepat dari yang diharapkan, pengalaman di level tim nasional Asia justru memperkaya CV kepelatihannya yang sudah berisi klub-klub Eropa seperti AZ Alkmaar, Feyenoord, Al-Ittihad, Lech Poznan hingga Ferencváros. Untuk fans Indonesia, langkah Ajax ini terasa istimewa: sosok yang baru saja duduk di bangku cadangan Garuda, kini melompat ke salah satu klub paling bersejarah di Eropa.

Reuni dengan Fred Grim: Duet yang Sudah Teruji di Willem II

Penunjukan Landzaat di Ajax bukan keputusan tanpa dasar. Ia sudah pernah menjadi “tangan kanan” Fred Grim saat keduanya bekerja sama di Willem II pada musim 2021/2022 Eredivisie. Mulai musim 2021/22, Landzaat ditunjuk sebagai asisten pelatih Willem II untuk bekerja langsung di Grim yang baru saja diangkat sebagai pelatih kepala. Data kepelatihan mencatat Landzaat mendampingi Grim dalam 26 pertandingan liga sebelum sang pelatih diberhentikan pada Maret 2022. Landzaat sempat menjadi pelatih interim sebelum kemudian kembali menjadi asisten di Kevin Hofland.

Reuni di Ajax ini artinya Grim kembali ditemani sosok yang sudah hafal cara kerjanya—mulai dari pendekatan taktik, komunikasi di ruang ganti, sampai bagaimana mengelola pemain muda, sesuatu yang sangat krusial di klub seperti Ajax.

Ajax sendiri sedang dalam fase yang jauh dari kata stabil. Setelah performa naik-turun di Eredivisie dan hasil mengecewakan di kompetisi Eropa, klub melakukan beberapa perombakan di level staf.

  • Fred Grim sebelumnya berperan sebagai Head of Coaching di akademi Ajax sebelum “naik kelas” menjadi asisten di tim utama dan kemudian dipercaya sebagai pelatih interim.

  • Ia mengakui tidak tahu pasti berapa lama akan menjabat sebagai interim, yang menandakan bahwa masa transisi Ajax masih berlangsung sambil menunggu keputusan manajemen soal pelatih kepala dan struktur teknis jangka panjang.

Dalam konteks inilah, masuknya Landzaat sebagai asisten sementara menjadi langkah taktis: Ajax menambah figur dengan pengalaman internasional dan pemahaman kultur Belanda yang kuat, sekaligus tidak mengikat terlalu panjang sebelum struktur definitif diputuskan.

Secara profil, Landzaat adalah tipikal asisten yang kuat di area organisasi permainan dan man-management:

  • Berpengalaman bekerja di berbagai kultur sepak bola: Belanda, Arab Saudi, Hungaria, Polandia, hingga Indonesia.

  • Terbiasa menjadi penghubung antara pelatih kepala dengan pemain, termasuk di ruang ganti yang banyak diisi pemain muda—situasi yang sangat mirip dengan skuad Ajax saat ini.
  • Fasih berbahasa Indonesia, yang membuka peluang Ajax menjaga koneksi yang kian kuat dengan pasar Asia Tenggara dan fanbase Indonesia.

Bagi Fred Grim, kehadiran sosok yang sudah pernah “seharmoni” di Willem II jelas mempermudah kerja sehari-hari: Landzaat tahu standar yang diinginkan Grim, begitu pula sebaliknya. Penunjukan Denny Landzaat sebagai asisten pelatih sementara Ajax bukan sekadar rotasi staf biasa. Ini adalah reuni dengan Fred Grim yang sudah teruji di Willem II, sekaligus babak baru bagi pelatih yang baru saja meninggalkan Timnas Indonesia.

Bagi fans Ajax, langkah ini diharapkan bisa membantu menstabilkan ruang ganti dan mengembalikan identitas sepak bola menyerang khas De Godenzonen. Bagi fans Indonesia, ini adalah alasan tambahan untuk menonton dan mengikuti setiap laga Ajax—karena kini ada “sentuhan Garuda” di bangku cadangan raksasa Belanda tersebut.