18.11.2025
Waktu membaca: 3 menit

Pelatih Della Maddalena Buka Suara Usai Kalah di UFC 322

Pelatih Della Maddalena Buka Suara Usai Kalah di UFC 322

Rekor juara kelas welter Jack Della Maddalena terhenti pada Sabtu malam setelah ia harus mengakui keunggulan Islam Makhachev dalam duel utama UFC 322. Dalam pertarungan lima ronde tersebut, Della Maddalena gagal membendung dominasi grappling yang menjadi senjata utama Makhachev.

Sepanjang pertarungan yang berlangsung selama 25 menit, Makhachev berhasil membawa Della Maddalena ke kanvas sebanyak empat kali. Tak hanya itu, juara lightweight yang naik ke kelas welter tersebut juga menguasai pertandingan dengan kontrol lebih dari 19 menit di tanah. Akibat tekanan itu, Della Maddalena hanya mampu melepaskan total 30 serangan signifikan, angka yang menunjukkan betapa sulitnya ia keluar dari cengkeraman teknik gulat petarung Dagestan tersebut.

Kemenangan mutlak ini menempatkan Makhachev dalam daftar langka sebagai petarung ke-11 dalam sejarah UFC yang berhasil merebut gelar di dua divisi berbeda. Sementara bagi Della Maddalena, hasil ini menjadi pukulan berat mengingat ia baru saja meraih sabuk juara kelas welter pada Mei lalu usai mengalahkan Belal Muhammad.

Pernyataan Mengharukan dari Sang Pelatih

Keesokan harinya, pelatih kepala Della Maddalena, Ben Vickers, merilis pernyataan menyentuh lewat akun Scrappy MMA and Fitness di Instagram. Ia mengakui kekalahan tersebut memang menyakitkan, tetapi tetap memuji keberanian serta dedikasi muridnya itu (MMA Fighting, 18 November 2025).

“Saya lebih bangga terhadap Jack dan tim hari ini dibanding sebelumnya,” tulis Vickers. “Benar, kami tidak mendapatkan apa yang kami impikan, tetapi kami berani bermimpi dan mengambil kesempatan itu. Rasanya sakit. Sakit sekali, tetapi kami tidak didefinisikan oleh olahraga ini. Ini hanya sesuatu yang kami cintai.”

Vickers juga menyampaikan rasa terima kasihnya dukungan besar yang mereka terima selama beberapa minggu terakhir. “Kami merasakan semua dukungan dan cinta selama beberapa pekan dan bahkan bertahun-tahun terakhir dan itu berarti segalanya. Saya mencintai Jack dan tim, dan saya mencintai Scrappy MMA serta komunitas kami. Saya akan kembali bertemu kalian di matras begitu saya pulang ke P Town. Dan percayalah, ini adalah awal, bukan akhir!”

Pernyataan tersebut menjadi penyemangat bagi para pendukung yang masih percaya bahwa Della Maddalena memiliki masa depan cerah di kelas welter.

Dominasi Islam Makhachev di Kelas Welter

Della Maddalena sebenarnya bertekad memberikan “sambutan keras” kepada Makhachev yang baru naik dari kelas lightweight (70 kg). Namun kenyataannya justru sebaliknya. Makhachev mempertontonkan kekuatan sesungguhnya seorang juara yang selama ini mempertimbangkan pindah divisi karena proses penurunan berat badan yang terlalu berat di kelas sebelumnya.

Dalam duel di UFC 322, meski tidak meraih penyelesaian, Makhachev mampu melakukan takedown kapan pun ia mau serta menjaga kontrol penuh di tanah. Beberapa kali ia mencoba memburu submission, tetapi Della Maddalena bertahan dengan baik meski berada dalam posisi tertekan.

Masa Depan Jack Della Maddalena

Kekalahan ini menjadi yang pertama bagi Della Maddalena sejak awal kariernya. Sebelumnya, ia mencatatkan 18 kemenangan beruntun, termasuk rekor sempurna 8-0 di UFC. Kini, petarung asal Australia tersebut harus kembali menyusun langkah setelah sabuk juara yang baru ia genggam harus berpindah tangan.

Meski demikian, pesan pelatihnya menunjukkan bahwa perjalanan Della Maddalena masih jauh dari selesai. Dengan usia yang masih muda dan kemampuan striking kelas dunia, ia diyakini masih menjadi ancaman besar bagi siapa pun di divisi welter.