14.11.2025
Waktu membaca: 3 menit

Islam Makhachev Klaim Masih Juara Jelang UFC 322

Islam Makhachev Klaim Masih Juara Jelang UFC 322

Islam Makhachev mungkin secara teknis tidak datang ke UFC 322 sebagai pemegang sabuk juara, tetapi keyakinannya justru mengatakan sebaliknya. Menjelang duel akbar melawan Jack Della Maddalena untuk memperebutkan sabuk welterweight UFC, Islam menegaskan bahwa status “mantan juara” hanyalah urusan administratif, bukan soal kemampuan atau harga dirinya sebagai petarung elite.

Pada Sabtu mendatang, Makhachev akan naik kelas dari lightweight (155 lbs) ke welterweight (170 lbs) untuk menantang Della Maddalena dalam laga utama UFC 322. Ia sebelumnya melepaskan sabuk juara lightweight untuk membuka jalan menuju kesempatan meraih gelar kedua, dan meski sabuk itu kini tak lagi berada di pinggangnya, Makhachev menyebut dirinya masih layak disebut juara.

Untuk melihat analisis lengkap mengenai duel panas melawan Jack Della Maddalena, pembaca dapat mengunjungi artikel UFC 322: Hot Match Della Maddalena vs Islam Makhachev di Parimatch News Indonesia.

“Saya merasa saya masih juara,” tegas Makhachev dalam konferensi pers pra-pertarungan UFC 322. “Saya tidak kehilangan sabuk kepada siapa pun. Saya hanya datang untuk mengambil sabuk kedua” (MMAfighting, 14 November 2025).

Rekor Gemilang di Divisi Lightweight

Keyakinan itu bukan tanpa alasan. Awal tahun ini, Makhachev memecahkan rekor sebagai pemegang pertahanan gelar lightweight terbanyak dalam sejarah UFC dengan empat kemenangan beruntun. Rekor itu ia capai setelah menghentikan Renato Moicano di UFC 311 pada Januari. Catatan tersebut semakin memantapkan namanya sebagai salah satu petarung paling dominan dalam sejarah kelas ringan.

Pasca kemenangan itu, rumor mengenai superfight antara dirinya dan juara featherweight saat itu, Ilia Topuria, sempat berhembus kencang. Namun, Makhachev memilih fokus pada ambisinya sendiri: naik kelas dan mengejar sabuk kedua. Keputusan itu makin kuat setelah Jack Della Maddalena mengalahkan Belal Muhammad — teman dekat Makhachev — untuk merebut gelar welterweight.

Ambisi Menjadi Double Champion

Keinginan menjadi juara di dua divisi bukanlah obsesi baru dalam karier petarung Dagestan itu. “Ini adalah mimpi saya,” ucapnya. “Saya sangat dekat dengan mimpi itu. Sepanjang karier profesional saya ketika menjadi juara lightweight, mimpi saya adalah menjadi double champion. Dan tinggal dua hari lagi” (MMAfighting, 14 November 2025).

Apabila menang, Makhachev akan menjadi petarung ke-11 dalam sejarah UFC yang menguasai dua divisi berbeda. Angka itu bisa berubah menjadi ke-12 jika Zhang Weili berhasil mengalahkan Valentina Shevchenko di co-main event pada malam yang sama. Selain itu, kemenangan tersebut akan membuat Makhachev menyamai rekor kemenangan beruntun terbanyak dalam sejarah UFC milik Anderson Silva, yakni 16 kemenangan.

Prestasi tersebut diyakini banyak pihak dapat menempatkan namanya dalam perbincangan “Greatest of All Time” (GOAT). Namun, Makhachev tidak ingin teralihkan dari tugas utamanya.
“Oh, saya tidak tahu, kawan,” ujar Makhachev ketika ditanya soal posisinya di daftar petarung terbaik sepanjang masa. “Saya tidak memikirkan itu sekarang. Saya memikirkan sabuk. Saya menghabiskan seluruh hidup saya untuk menjadi juara, dan sekarang saya sangat dekat dengan mimpi itu.” 

Hadapi Della Maddalena yang Tak Terkalahkan

Untuk mewujudkan mimpinya itu, Makhachev harus melewati tantangan besar. Della Maddalena tengah dalam performa terbaiknya, tak terkalahkan dalam 18 pertarungan terakhir, dan baru saja tampil impresif saat merebut gelar welterweight.

Namun, Makhachev justru melihat hal itu sebagai motivasi tambahan. Ia datang dengan rasa percaya diri tinggi berbekal catatan tiga kemenangan melawan petarung Australia: dua kali mengalahkan Alexander Volkanovski, serta satu kemenangan Dan Hooker. “Australia tempat yang bagus,” ujar Makhachev. “Saya pernah ke sana. Saya suka tempat itu. Sekarang skornya 3-0, dan saya akan membuatnya 4” (MMAfighting, 14 November 2025).

Dengan segala pencapaian, ambisi, dan keyakinannya, Makhachev memasuki UFC 322 bukan sekadar sebagai penantang — tetapi sebagai petarung yang percaya bahwa dirinya adalah juara sejati, hanya menunggu sabuk kedua untuk dibuktikan di hadapan dunia.