14.11.2025
Waktu membaca: 2 menit

G2 Esports Kejutkan Penggemar dengan Roster Baru

G2 Valorant in 2025

Sang penguasa skena VCT Americas, G2 Esports, baru saja membuat kejutan dengan sebuah pengumuman perombakan roster menjelang musim 2026. Sayangnya, berita tersebut memunculkan perdebatan di antara penggemarnya yang merasa tim kesayangannya telah membuat keputusan yang salah.

Belum lama ini, mereka mengumumkan bahwa Jonah “JonahP” Pulice yang telah menjadi bagian tim sejak dua tahun lamanya tak lagi menjadi reguler dalam skuad tersebut. Pengumuman itu kemudian dikonfirmasi oleh Jonah yang menambahkan bahwa dirinya akan melewatkan VCT karena gagal menuntaskan proses sesuai jangka waktu yang tersedia.

Walau demikian, pemain berusia 25 tahun itu masih memiliki kesempatan untuk bernegosiasi dengan tim lain apabila mengincar jadwal setelah rangkaian Kickoff 2026. Saat ini Ia berstatus sebagai free agent dan memiliki kebebasan untuk mendengarkan tawaran dari setiap tim peserta franchise VCT.

Sebagai gantinya, G2 telah mengangkat Andrej “babybay” Francisti dari reserves untuk melengkapi skuadnya. Langkah ini secepatnya mengundang protes dari para penggemarnya yang merasa tim tersebut melakukan blunder dengan melepas pemain sepenting Jonah dan mendapuk penggantinya yang notabene adalah streamer.

Kecemasan juga dilayangkan terkait performanya dalam kompetisi tingkat tinggi karena mempertimbangkan faktor usianya. Di usia yang kini menginjak 30 tahun, dirinya diragukan bisa menunjukkan permainan yang kompetitif di sebuah liga yang didominasi talenta-talenta muda berbakat.

Skuad G2 Valorant per November 2025:

  • Trent “trent” Cairns
  • Alexander “jawgemo” Mor
  • Jacob “valyn” Batio
  • Nathan “leaf” Orf
  • Andrej “babybay” Francisti

JonahP berpotensi jadi incaran region lain

Di luar pengangkatan babybay sebagai pemain baru, para penggemar G2 mengkhawatirkan peluang kompetitornya apabila mereka berhasil mendapatkan kontrak Jonah dalam waktu dekat.

Hal tersebut tentunya didorong oleh sebuah statistik yang kuat: Ia menjadi salah satu dari sedikit controller dengan fleksibilitas dan kontribusi KDA tertinggi di region Amerika. Pada Stage 2 2025 lalu, Ia bertengger di peringkat keempat dalam daftar 10 Pemain Terbaik di kompetisi tersebut dengan ACS sebesar 206,4 poin, K/D sebesar 1,20 poin, dan persentase kill assist sebesar 77 persen.

Lebih lanjut, Ia memiliki statistik unik yang belum tersaingi oleh pemain lain di kelasnya dengan persentase keberhasilan clutch sebesar 27 persen. Angka ini hanya bisa diimbangi oleh rekannya, leaf, dan Sam “s0m” Oh yang terakhir kali memperkuat NRG.