14.11.2025
Waktu membaca: 6 menit

Norwegia Bantai Estonia 4-1, Haaland Menggila Lagi

Norwegia Bantai Estonia 4-1, Haaland Menggila Lagi

Norwegia semakin dekat dengan tiket Piala Dunia 2026 setelah menghajar Estonia 4–1 di Ullevaal Stadion, Oslo. Dalam laga kualifikasi Grup I ini, duet bomber Erling Haaland dan Alexander Sørloth sama-sama mencetak dua gol dan jadi mimpi buruk untuk lini belakang tim tamu. Kemenangan ini membuat Norwegia kokoh di puncak klasemen dan hampir pasti mengunci satu tempat di putaran final, sementara peluang Italia untuk menyalip di sisa pertandingan makin menipis. (Reuters, 13/11)

Sejak awal, laga ini sudah diprediksi bakal jadi panggung buat skuad asuhan Ståle Solbakken untuk mengamankan langkah ke Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko 2026. Estonia datang dengan status underdog, tapi mereka sempat bikin kejutan dengan bertahan cukup disiplin di babak pertama, memaksa Norwegia bekerja ekstra keras sebelum pesta gol meledak di 45 menit kedua. Atmosfer di Ullevaal pun berubah dari tegang jadi pesta besar begitu gol-gol lahir beruntun. (OneFootball, 13/11)

Layaknya banyak tim kecil yang datang ke kandang calon peserta Piala Dunia, Estonia memilih bertahan dalam dan merapatkan lini belakang. Mereka menumpuk pemain di sekitar kotak penalti, memotong jalur umpan, dan memaksa Norwegia lebih sering melepaskan crossing dan tembakan jarak jauh. Strategi itu cukup berhasil selama 45 menit pertama: skor tetap 0–0 meski Norwegia menguasai bola dan menciptakan lebih banyak peluang. (SoccerNews, 13/11)

Haaland beberapa kali turun menjemput bola, mencoba membuka ruang dan menarik bek lawan keluar dari posisinya. Sørloth juga sesekali mendapat peluang lewat sundulan, tapi belum mengarah tepat sasaran. Babak pertama ditutup dengan sedikit siulan kecewa dari tribun, namun juga rasa yakin bahwa gol Norwegia hanya soal waktu. (Sky Sports – live text, 09/06, untuk gambaran pola permainan vs Estonia)

Ledakan Empat Gol di Babak Kedua

Semua berubah begitu babak kedua dimulai. Norwegia menaikkan tempo, memainkan bola lebih cepat ke sayap, dan mulai mengirim umpan-umpan yang lebih tajam ke kotak penalti. Gol pembuka akhirnya datang lewat kepala Alexander Sørloth pada menit ke-50, memanfaatkan umpan matang dari sisi lapangan. Hanya dua menit berselang, Sørloth kembali mengoyak gawang Estonia dengan sundulan kedua, kali ini dari situasi kemelut di depan gawang. Dalam sekejap, skor berubah jadi 2–0 dan tembok pertahanan Estonia mulai runtuh. (Reuters & Welt, 13/11/2025)

Setelah Sørloth, giliran Haaland yang mengambil alih panggung. Striker Manchester City itu mencetak gol ketiga Norwegia dengan pergerakan cerdik di kotak penalti, diakhiri finishing klinis tanpa banyak sentuhan. Beberapa menit kemudian, Haaland menambah pundi-pundi golnya dengan sundulan yang kembali membuat kiper Estonia tak berdaya. Dua gol tambahan itu membuat Norwegia melesat 4–0 hanya dalam rentang sekitar 12 menit di babak kedua — angka yang menggambarkan betapa brutalnya tekanan mereka selepas jeda. (Reuters, SoccerNews, 13/11/2025)

Estonia sempat membalas lewat gol Robi Saarma yang memanfaatkan kelengahan lini belakang Norwegia di menit ke-65. Namun gol hiburan itu tak mengubah jalannya pertandingan. Norwegia tetap nyaman mengontrol tempo hingga peluit panjang, menutup laga dengan kemenangan 4–1 yang terasa seperti pernyataan resmi bahwa mereka siap kembali ke panggung dunia setelah absen sejak Piala Dunia 1998. (Reuters, 13/11/2025)

Duet Haaland–Sørloth, Ancaman Serius di Panggung Dunia

Selama ini, Norwegia hampir selalu identik dengan satu nama: Erling Haaland. Namun laga kontra Estonia menunjukkan bahwa mereka kini punya duet mematikan di lini depan. Sørloth bukan sekadar pelengkap; dua golnya dengan cara yang hampir identik menegaskan kualitasnya sebagai target man klasik: kuat di udara, pintar mengambil posisi, dan selalu siap menyambut crossing di kotak penalti. (Welt, 13/11/2025)

Haaland sendiri kembali membuktikan statusnya sebagai salah satu striker tersubur di dunia. Brace ke gawang Estonia menambah catatan gol internasionalnya di kualifikasi, melanjutkan tren produktif yang sudah ia bangun sejak awal Grup I. Kombinasi fisik, kecepatan, dan insting gol yang ia miliki membuat Estonia kewalahan setiap kali ia menyentuh bola di area berbahaya. (beIN Sports & ESPN data kualifikasi, 2025)

Yang menarik, selebrasi Haaland di laga-laga kualifikasi sebelumnya juga sempat jadi sorotan media, termasuk saat ia mencetak banyak gol vs Moldova dan Israel. Rekor golnya untuk timnas terus dibahas media Inggris dan Eropa sebagai bukti bahwa ia hampir pasti akan tampil di Piala Dunia pertamanya pada 2026. (The Times, talkSPORT, 2025)

Secara klasemen, tiga poin dari Estonia ini punya efek besar. Norwegia kini memuncaki Grup I dengan keunggulan enam poin Italia, ditambah selisih gol yang sangat superior, sekitar +19. Dengan hanya satu laga tersisa, secara hitungan kering Italia masih bisa menyamai poin, tetapi mereka butuh keajaiban soal selisih gol untuk bisa menyalip Norwegia di posisi teratas. (Reuters, 13/11/2025)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Fabrizio Romano (@fabriziorom)

Media internasional sampai menyebut peluang Italia untuk lolos langsung sebagai “almost mathematically impossible”. Skenarionya, Italia harus menyapu bersih kemenangan di dua laga tersisa, termasuk melawan Norwegia, dengan skor sangat telak, sambil berharap Norwegia kalah dengan margin besar — hal yang terasa tidak realistis di level sepak bola internasional modern. (Yahoo Sports, 13/11/2025; OneFootball, 13/11/2025)

Bagi Norwegia, situasi ini ibarat mimpi yang akhirnya mendekati kenyataan. Mereka sudah sangat lama absen dari putaran final; terakhir kali tampil di Piala Dunia pada edisi 1998 di Prancis. Generasi emas yang dipimpin Haaland dan kapten Martin Ødegaard dianggap sebagai kesempatan terbaik mereka untuk kembali ke turnamen terbesar dunia. Kemenangan Estonia ini membuat jalan menuju Amerika Utara kini terbentang sangat lebar. (Yahoo Sports & Norway results page, 2025)

Di tribun Ullevaal, ribuan suporter Norwegia menyambut peluit akhir dengan nyanyian dan koreografi meriah. Konfeti beterbangan, bendera merah-biru berkibar, dan para pemain berjalan mengelilingi stadion untuk memberi salam kepada fans. Meski tiket belum 100 persen aman di kertas, suasana di Oslo sudah seperti negara yang baru saja memastikan diri kembali ke Piala Dunia setelah puluhan tahun menunggu. (Reuters, OneFootball, 13/11/2025)

Ståle Solbakken tetap mencoba menjaga nada hati-hati dalam komentar pascalaga. Ia memuji respon tim di babak kedua, keberanian mengambil risiko, dan efektivitas penyelesaian akhir setelah turun minum. Ia juga menyoroti kerja keras para pemain sayap dan gelandang yang terus mengalirkan bola ke kotak penalti sampai pertahanan Estonia runtuh. Komentar-komentar sang pelatih ini banyak dikutip media Eropa dalam laporan pasca-pertandingan. (SoccerNews, 13/11/2025)

Bagi Estonia, kekalahan ini menjadi pelajaran pahit. Mereka berhasil bertahan 0–0 selama satu babak, tapi kehilangan fokus di awal babak kedua membuat semuanya runtuh dalam hitungan menit. Meski begitu, gol Robi Saarma setidaknya memberi sedikit kebanggaan bahwa mereka masih bisa mencuri sesuatu di tengah dominasi total tuan rumah. (Reuters, 13/11/2025)

Dengan performa meyakinkan melawan Estonia, Norwegia mengirim pesan jelas kepada calon lawan di Piala Dunia 2026. Mereka bukan lagi sekadar kuda hitam yang hanya mengandalkan satu bintang, melainkan tim dengan struktur permainan yang jelas, kedalaman skuad yang semakin rapi, serta duet mematikan di lini depan lewat Haaland dan Sørloth. Jika keduanya bisa menjaga kebugaran dan konsistensi, Norwegia berpotensi jadi salah satu tim yang merepotkan para unggulan tradisional di Amerika Utara nanti. (SoccerNews, OneFootball, 13/11/2025)

Bagi pecinta sepak bola, terutama penikmat liga-liga top Eropa, melihat Haaland memimpin Norwegia di panggung Piala Dunia jelas akan jadi tontonan wajib. Setelah bertahun-tahun hanya berstatus penonton, publik Norwegia sekarang boleh bermimpi jauh: dari malam dingin di Oslo saat membantai Estonia 4–1, menuju malam-malam panas Piala Dunia 2026 yang berpotensi mengubah sejarah sepak bola negeri Skandinavia ini. (Yahoo Sports, 13/11/2025)