13.11.2025
Waktu membaca: 3 menit

KOVO Umumkan Rencana untuk Tingkatkan Kualitas Liga

KOVO in 2025

Tepat pada hari Rabu (12/11), Federasi Bola Voli Korea (KOVO) memulai upaya restrukturisasi besar-besaran sebagai jawaban berbagai tantangan yang sempat mengganggu reputasinya di kancah internasional. Rencana ini bertujuan meningkatkan profesionalisme, memperkuat komunikasi dengan badan-bola voli global, serta memastikan pertumbuhan berkelanjutan dan kredibilitas bola voli Korea.

Inti dari reorganisasi KOVO terletak pada transformasi tim manajemen yang ada. Tim manajemen pertandingan sebelumnya kini diubah namanya menjadi tim manajemen pertandingan & kerja sama internasional. Tim ini akan memegang peran kunci dalam menstabilkan operasional liga sekaligus mempererat hubungan dengan organisasi internasional terkemuka, seperti Federasi Bola Voli Internasional (FIVB), Konfederasi Bola Voli Asia (AVC), dan Asosiasi Bola Voli Korea (KVA).

Penyesuaian ini dilakukan setelah menyadari kelemahan yang terungkap dari penanganan Piala KOVO 2025 yang keliru, dimana kurangnya koordinasi dan pengakuan terhadap standar internasional menyebabkan kekacauan organisasi dan publisitas negatif.

Lebih lanjut, restrukturisasi dilakukan dengan memisahkan tim peningkatan sistem sebelumnya menjadi dua unit terfokus: satu didedikasikan untuk dukungan pengembangan pemain muda, dan satunya lagi untuk dukungan pengaturan internal.

Tim dukungan pengembangan pemain muda akan bertanggung jawab melanjutkan kelas dan kompetisi bola voli bagi atlet yang lebih muda. Yang lebih signifikan, KOVO berencana mengoperasikan tim elit pemuda sebagai sebuah klub mulai tahun 2026, guna memperkuat fondasi dasar yang penting untuk mempertahankan regenerasi bakat bola voli di negara itu.

KOVO juga meningkatkan transparansi dan responsivitas dengan membentuk komite peninjau banding, yang terdiri dari satu ketua dan empat anggota. Komite ini akan menyelesaikan sengketa dan keluhan yang melibatkan pemain, pelatih, dan wasit terkait peraturan turnamen dan manajemen pertandingan. Mekanisme seperti ini diharapkan dapat meningkatkan keadilan dan kepercayaan terhadap operasional liga, yang sebelumnya sempat dikritik pasca insiden beberapa waktu lalu.

Satu kejadian memalukan jadi pemicu

Reorganisasi ini hadir setelah episode memilukan selama Piala Yeosu·NH Nonghyup 2025, dimana kegagalan KOVO dalam mematuhi regulasi FIVB dan komunikasi yang buruk berujung pada pembatalan dan penjadwalan ulang pertandingan secara mendadak.

Berbagai tim mengalami kesulitan terkait susunan pemain dan masalah partisipasi, sehingga kontroversi tersebut merusak kredibilitas KOVO di tingkat internasional. Federasi kemudian meminta maaf secara terbuka, memberikan sanksi pada pejabat yang bertanggung jawab, dan berkomitmen mencegah terulangnya kegagalan administratif serupa di masa depan.

Melalui reformasi ini, KOVO berfokus pada memaksimalkan efisiensi organisasi, meningkatkan profesionalisme liga bola voli Korea, serta membuka jalan bagi pertumbuhan berkelanjutan dengan secara holistik mengatasi kelemahan operasional, pengembangan, dan tata kelola untuk memastikan kompetisi yang tetap menarik bagi semua penonton.

Para penikmat olahraga voli dari Indonesia bisa mengikuti perkembangan liga di Korea, sekaligus membuktikan sendiri perkembangan manajemennya di musim baru, melalui tayangan resmi via RCTI+ atau Vision+.