13.11.2025
Waktu membaca: 4 menit

Shevchenko Bela Joe Rogan dari Kritik Ronda Rousey

Shevchenko Bela Joe Rogan dari Kritik Ronda Rousey

Menjelang pertarungan mempertahankan gelarnya melawan Zhang Weili di UFC 322 akhir pekan ini, Valentina Shevchenko memberikan pembelaan kuat terhadap komentator UFC sekaligus ikon MMA, Joe Rogan. Dalam sesi wawancara dengan media di New York, Shevchenko membahas cuitannya yang sebelumnya menuai perhatian publik, di mana ia memuji Rogan sebagai sosok yang memahami bela diri secara mendalam. Sikapnya ini muncul setelah mantan juara UFC, Ronda Rousey, melontarkan kritik kontroversial kepada Rogan.

Respons Shevchenko Pernyataan Kontroversial Rousey

Rousey sebelumnya membuat pernyataan yang menyinggung kredibilitas Rogan sebagai ahli MMA. Ia menyebut bahwa Rogan “bukan seorang ahli, hanya penggemar yang punya penonton.” Komentar tersebut memicu berbagai reaksi dari komunitas MMA, termasuk dari Shevchenko yang menilai ucapan tersebut tidak tepat dan tidak adil.

Dalam cuitannya, Shevchenko menyebut Rogan sebagai “ahli besar bela diri” dan “sosok yang terhormat.” Ketika diminta menjelaskan lebih jauh, sang juara flyweight UFC itu memberikan penjelasan panjang lebar.

“Saya mendukung keadilan dan saya suka Ronda, saya suka gaya hidupnya yang dekat dengan alam, hewan, dan kehidupan di peternakan. Dia juara hebat,” ujar Shevchenko. “Tapi saya merasa dalam kasus ini, apa yang dia katakan tidak benar. Joe Rogan adalah contoh nyata bagi generasi muda. Dia seorang seniman bela diri sejati, memiliki banyak pengetahuan, dan ia sosok yang sukses serta sangat berbakat. Tidak benar mengatakan hal seperti itu. Saya merasa ketika tidak ada keadilan, sesuatu memang salah” (MMAFighting, 13 November 2025).

Rekam Jejak Joe Rogan dalam Dunia MMA

Joe Rogan dikenal sebagai komentator tetap untuk tayangan bayar-per-tayang UFC dan salah satu suara paling berpengaruh di komunitas MMA. Selain itu, ia juga menjalankan podcast populer “The Joe Rogan Experience,” yang telah menjadi fenomena global sejak 2009.

Karier Rogan di dunia seni bela diri dimulai jauh sebelum ia terjun ke dunia hiburan. Ia merupakan praktisi Taekwondo berprestasi dan sempat menekuni kickboxing sebelum akhirnya memasuki ranah stand-up comedy dan akting.

Awal Mula Kritik Ronda Rousey Terhadap Rogan

Penyebab pasti Rousey kembali mengkritik Rogan tidak sepenuhnya jelas, tetapi ini bukan pertama kalinya mantan juara bantamweight wanita UFC tersebut menyuarakan ketidaksukaannya. Ia pernah menuduh Rogan tidak lagi mendukungnya usai dua kekalahan yang mengakhiri kariernya di UFC.

Meski demikian, Rousey tetap dipandang sebagai salah satu pelopor terbesar dalam sejarah MMA wanita dan figur penting yang membuka jalan bagi banyak petarung generasi baru.

Pandangan Shevchenko Soal Siapa GOAT MMA Wanita

Ketika ditanya siapa yang layak dianggap sebagai petarung wanita terbaik sepanjang masa (female GOAT), Shevchenko memilih memberikan jawaban yang diplomatis.

“Saya tidak tahu, menurut saya Ronda adalah petarung hebat dan dia yang pertama bertarung di UFC,” kata Shevchenko. “Tentu saja dia pantas disebut sebagai yang terbaik. Tapi saya sendiri sudah berlatih bela diri sejak tidak ada siapa pun yang memulainya. Saya mulai umur lima tahun, sudah 32 tahun saya melakukan ini, dan gelar MMA pertama saya saya raih tahun 2003. Saat itu tidak ada perempuan yang bertarung.”

Perjalanan Panjang Shevchenko dalam Dunia Bela Diri

Shevchenko juga memaparkan bagaimana dirinya sudah berada dalam dunia bela diri jauh sebelum banyak petarung modern lahir.

“Pada 2005 saya juara lagi, dan dari pengalaman itulah saya bisa bicara soal bagaimana olahraga ini berkembang. Banyak petarung modern bahkan belum lahir saat itu. Saya sudah ada di sini sejak lama dan punya hak untuk bicara soal evolusinya,” lanjutnya.

Meski perjalanan panjangnya membuatnya layak disebut sebagai salah satu yang terbesar, Shevchenko menolak menyebut dirinya sebagai GOAT.

“Bagi saya ini pertanyaan sulit, dan saya tidak akan pernah mengatakan bahwa saya yang terbaik. Saya bukan orang yang menempatkan nama sendiri di semuanya. Saya merasa setiap petarung sudah melakukan cukup banyak hal untuk menempatkan diri di posisi itu, sebagai petarung terbaik sepanjang masa.”